𝘚𝘱𝘳𝘦𝘻𝘻𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢

619 45 14
                                    

Kota Osaka terlihat cukup padat saat matahari telah memuncak, begitu pula membawa orang-orang untuk lebih sibuk beraktifitas setelah menyadari setengah hari dengan cepat berselang--- berakhir memenuhi daerah pejalan kaki dan juga jalanan lalu lintas. Sesosok wanita tampak meletakkan secangkir kopi di atas permukaan meja eboni, membiarkan sisa seperempat cairan kopi hitam selagi mengarahkan indra penglihatan menuju penampakan luar melalui batasan tembok berbahan kaca. Menangkap seberapa ramai orang-orang berlalu lalang, kentara menghasilkan satu helaan napas panjang pada keadaan mulut sedikit terbuka, kedua mata memandang malas--- salah satu tangan mulai menopang samping pipi guna merilekskan diri. Menghabiskan waktu berjam-jam di sebuah kafe bermodel tradisional untuk berkutik dengan pekerjaan pada salah satu tablet layar sentuh, merutuki seberapa besar tanggung jawab sebagai anak tunggal. Begitu pula terlahir di dalam keluarga ternama bahkan cukup berkuasa; dan pada peraturan dunia seperti ini, semuanya berkaitan dengan sebuah takdir untuk mendominasi atau didominasi. Sederhana saja, manusia hidup dengan jiwa kehidupan seperti seekor serigala. Maka silsilah keluarga kentara menurunkan genetik dominan kepada sang wanita, hidup pada posisi paling berkuasa--- sebuah keuntungan, tetapi bisa saja menjadi kerugian tertentu.

[Full Name]. Satu-satunya seorang alpha di dalam Keluarga [Surname], memegang kuasa pada salah satu perusahaan jasa, beserta pemegang peran penting di pihak sentral. Wanita kuat dan tegas--- dibesarkan dari ruang lingkungan dengan ajaran keras, menciptakan keseganan di mata masyarakat setelah sang wanita menjadi titik perhatian pada salah satu lampiran majalah terkenal. Pemilik helai rambut [Hair Color] tersebut tidak terlalu memikirkan ketenaran, setidaknya hidup tak terusik masih dialami sampai sekarang, justru adalah hal melebihi cukup; kini ia meraih keberadaan ponsel yang dibiarkan tergeletak, kedua mata melirik ke bawah--- ekspresi tidak bersahabat, selagi kedua sudut bibir selalu memberi ciri khas saat melawan arah senyuman. Tangan sibuk mengetik guna membalas beberapa perihal penting seiring satu tangan bebas mulai memijat bagian tengkuk setelah ditundukkan.

"Sendirian seperti biasa, Kakak Cantik? Apakah berkenan ditemani oleh lelaki satu ini, hm?"

Secara mengejutkan, atau justru tidak mengherankan, [Name] langsung melepas erangan tertahan; berisi keluhan setelah menahu eksistensi dari pemilik suara tersebut, tidak perlu merasa tidak yakin--- suara khas berat dan selayak sengaja menggoda, berasal dari mulut milik lelaki dengan umur berkepala empat. Suara kursi yang terdengar sedang ditarik dari posisi seberang membuat sang wanita bertanya dalam hati, untuk apa pertanyaan itu dilontarkan padahal lelaki satu ini berakhir melakukan hal sesuka hati? [Name] memutuskan mematikan sementara daya ponsel, menaruh kembali pada titik awal selagi meluruskan pandangan--- menangkap keberadaan lelaki berumur 46 tahun, memang sudah masuk pada umur melebihi mapan untuk memiliki seorang istri, tetapi entahlah, seorang Rei Amayado adalah sebuah pengecualian mutlak. Hidup begitu bebas dan semaunya, melakukan segala hal berkedok kesenangan hati. Walaupun sang lelaki selalu meyakinkan orang lain bahwa ia adalah pemegang janji terbaik. [Name] memerhatikan penampilan Rei, seperti biasa terlihat heboh--- terutama aksesoris cukup norak masih dikenakan. Mengenakan kemeja dalam kondisi beberapa kancing atas terbuka, luaran jaket penuh bulu, menggunakan topi dan juga kacamata hitam.

"Pergilah, Amayado-san. Kecuali kau membawa informasi penting atau juga jika kau membawa Sasara bersama denganmu." Nada sinis dan tidak suka dari unsur kalimat [Name] justru membuat Rei melepas tawaan sedikit menggelegar. Sukses membuat kedua alis sang wanita mengerut tidak senang--- sayang sekali, mereka berdua adalah seorang alpha, dan memberi hawa mendominasi justru tidak akan bisa menggertak bahkan mengancami sang lelaki. Bisa saja kepada alpha lain, tetapi Rei Amayado adalah salah satu pengecualian. "Apa yang lucu?"

Rei membenarkan posisi topi setelah mengulas senyuman tipis, lebih dahulu melepas dengusan geli selagi memerhatikan [Name] telah membuang pandangan--- masih menopang pipi, satu tangan sibuk berkutik dengan layar tablet indra penglihatan memandu jemari guna menekan. Kedua mata menjadi sedikit sayu, malas, lebih kental diperlihatkan karena harus berhadapan dengan orang lain. "Obsesimu terhadap Sasara Nurude. Yeah, aku tahu bahwa dia adalah omega-mu. Tetapi tidakkah sedikit kasar mengenyahkan keberadaan orang lain yang bermaksud menemani sebentar?"

Sprezzatura→ hypnosis microphoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang