Flashback on
Prangg!
"Ada apa ini kim!"
"Ma-maaf hyung ak-aku tidak sengaja aku akan mengganti piring-piring itu dengan gaji ku! hanya saja..kepala ku pusing sekali, aku.. Akan ijin pulang pada seokjin hyung.. Aku takut aku malah menyusahkan"
"Kau fikir berapa gaji mu kim? Dan lagi jangan kau fikir Kau bisa pulang seenaknya!"
"Tapi hyung-"
"Taehyung-ah kau boleh pulang, istirahatlah dan minum obat"
"Seokjin hyung?"
"Pulanglah"
"Terimakasih hyung, aku benar-benar minta maaf tidak bisa bekerja dengan baik hari ini, dan piring itu aku akan menggantinya dengan gaji ku"
"Jangan dengarkan jaebum taehyung-ah, sekarang pulang dan istirahatlah atau aku akan mengantarkan mu saja?"
"Tidak usah hyung, sudah sangat baik seokjin hyung mengijinkan ku pulang. aku akan naik bus saja, terimakasih hyung aku pergi dulu"
.
.
"Hyung akan kerumah mu nanti malam, istirahat lah hyung tahu kau sangat lelah.. "
Flashback off
Tubuh taehyung menggigil, peluh membasahi seluruh tubuhnya baju yang ia pakai pun sudah basah oleh keringat, terlalu malas untuk mengganti lagi mengingat itu sudah baju yang ketiga.
di dalam kamar yang tidak terlalu besar pun tidak bisa dibilang kecil itu, taehyung tengah berbaring tak berdaya. ia sudah meminum obat setelah menyuap beberapa sendok bubur yang ia beli saat ia pulang tadi.
ketukan pintu membuat taehyung kembali membuka mata, ia sedang mencoba untuk tidur tadi.
Ia tahu. Itu pasti seokjin hyung, pemilik cafe tempatnya bekerja.
"Masuk saja hyung..."
disana seokjin dengan jaket hitam serta topi berwarna senada menghampiri taehyung setelah menutup pintu kamar.
"kau sudah minum obat?" tanya seokjin seraya menaruh buah yang ia bawa setelahnya ia menatap khawatir pada salah satu karyawan nya yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri.
"Sudah hyung.. Terimakasih sudah datang dan bertanya"
"kau harus ke rumah sakit tae.. hyung yang akan membawa mu, kali ini jangan menolak!"
Taehyung memang selalu menolak ketika ingin dibantu terutama jika dengan seokjin. Ia fikir seokjin sudah sangat membantu nya dengan memberi nya pekerjaan
"ini hanya sakit biasa hyung aku hanya butuh istirahat sungguh.. belakangan ini aku mungkin terlalu memaksakan diriku dan.. Mungkin aku terlalu memikirkan nya"
Tidak, seokjin tahu kemana arah nya! Taehyung sedang sakit dan membicarakan nya bukan lah opsi yang tepat.
"Baiklah tae hyung tak akan memaksa, sekarang kau tidur kau bilang butuh istirahatkan?"
"Ahh ya hyung terimakasih aku akan tidur.. " ucap taehyung seiring mata nya yang menutup
Seokjin tidak langsung pulang, ia ingin memastikan jika taehyung benar-benar tidur dan sudah terhitung satu jam
Taehyung sudah terlihat sangat pulas meski peluh masih saja bercucuran."Ia sama menderita nya tae.."
***
tampak nya taehyung memang hanya membutuhkan istirahat. Terbukti saat ia bangun pagi tadi, ia benar-benar sudah pulih dan langsung pergi bekerja.
Sekarang ia sedang menunggu jawaban dari seokjin di dalam ruangan pribadi milik sang empu
"Kenapa hyung?"
"Kenapa kau bertanya? Bukankah seharus nya kau senang?"
"Apakah membuat jaebum hyung tidak memiliki pekerjaan membuat ku senang? Maaf tapi.. Apakah hyung tega melihat ia dan keluarga kecil nya yang akan kesusahan? " tanggap taehyung dengan intonasi se sopan mungkin.
jawaban taehyung langsung saja mendapat gelengan kepala dari seokjin, taehyung sama sekali tidak salah, hanya saja seokjin sudah tau tabiat jaebum jika sedang dalam jam bekerja. Pecundang itu selalu memanfaatkan kebaikan taehyung untuk melakukan pekerjaan nya dan tentu saja ia tak habis fikir tentang taehyung yang masih saja membela orang itu.
"pertama, bukan kau yang membuat jaebum kehilangan pekerjaan kim taehyung! Yang kedua, tentu saja aku kasihan pada anak dan istrinya bodoh! Kau fikir aku namjoon!"
Taehyung masih mendengarkan, meski kini ia harus menahan jengkel pada atasan nya yang tiba-tiba berteriak saat menyerukan nama sepupu pria itu.
Kebiasan seorang kim seokjin.
Dan tentang panggilan taehyung terhadap seokjin, itu karena mereka sudah cukup dekat dan seokjin merasa risih jika harus di panggil dengan sebutan layaknya pegawai dengan atasan, singkatnya seokjin hanya ingin lebih merasa dekat.
"Lantas mengapa hyung memecatnya? Jelas-jelas hyung pun kasihan Pada nya" Ucap taehyung yang sudah mulai jengkel
"Kau ini bodoh atau apa?! Haish si bodoh ini kapan pintar seperti aku!"
"YAK!! berhenti mengatai aku bodoh! Aku ini pintar! Jimin pun mengakui itu!!"
Jika sudah begini, hilang sudah formalitas ditempat kerja yang selalu taehyung jaga terhadap atasannya ini, ia sudah menahan nya sedari tadi. Tidak seperti seokjin yang tak pernah berusaha bersikap formal dimana pun dan kapan pun.
Seokjin senang. Jika taehyung sedikit melupakan sahabat nya itu ia akan menjadi dirinya, benar-benar kim taehyung.
Atau jika taehyung yang menyebut nama sahabatnya namun tidak dengan suara parau seperti biasa, ia suka ketika taehyung menyebut nama jimin seperti tadi."Huh~ kau tahu pasti kenapa hyung memecatnya tae, jangan membela nya lagi! ia tidak pantas! dan jangan bertanya tentang jawaban yang kau sendiri sudah tahu ck! Menyusahkan saja" pekik seokjin berusaha terlihat tidak serius
Namun ketika ia kembali melihat taehyung, ia menjadi kesal karena melihat sang empu tengah tersenyum ria sambil menopang tangan di dagu.
"Ck kenapa Lagi si bodoh ini! Hentikan senyum aneh itu, kau mengerikan!"desis seokjin tak suka
"Terimakasih seokjin hyung!"
•••
"Oh jungkook kenapa?"
"Kau yang Kenapa jimin"
"Aku tidak apa-apa jungkook.. Aku baik-baik saja "
•••
aku udah bilang kan kalo cerita ini akan ku ubah total?
Yap pemeran pun bisa aja berubahAmbil contoh namjoon yg sekarang jadi sepupu seokjin
Oiya karakter setiap tokoh pun mungkin akan ku ubahGimana?
Part 2 revisi√
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me [on revisi]
Fanfiction"Taehyung-ah ayo berjalan bersama!" •Vmin |friendship|