1. BERAGUMEN

20 12 8
                                    

Happy Reading!!

“Kenapa aku selalu merasa sendiri ya Ris?” ungkap Elca dengan Faris. Terdapat nada patah yang terdengar dari bibirnya.

Elca sudah mengenal Faris sejak 4 tahun lalu, dimana saat Faris memohon dengan Nada—teman dekat Elca saat duduk dibangku SMP agar mengenali dirinya dengan Elca. Kebetulan Nada adalah teman kecilnya Faris. Faris juga yang meminta kepada orang tuanya agar melanjutkan sekolahnya di SMA Nusantara hanya demi ingin satu sekolah dengan Elca. Padahal ia mampu untuk masuk ke SMA negri.

Berawal dari olimpiade Ipa mereka menjadi sangat dekat. Bahkan saling menuangkan segala cerita, keluh kesah, serta masalahnya masing-masing. Wajar saja sih jika begitu faktanya, karna Faris juga mempunyai sikap yang humble kepada orang-orang. Walaupun awalnya Elca tidak terlalu merespon, namun bukan Faris namanya jika cepat menyerah.

“Mungkin karna kamu belum balas perasaanku Ca” jawab Faris.

“Ris, aku serius”.

Saat ini, diwaktu istirahat sekolah mereka sedang duduk disebuah warung kecil, tempatnya tidak jauh dari sekolah mereka, SMA Nusantara. Faris yang mengajak Elca untuk ikut bersamanya. Untuk membahas soal hati, katanya.

Faris cengengesan, wajah tampannya kian bertambah. “Iya maap Ca” Lantas ia memperlihatkan ekspresi yang lebih serius. “Kamu ngga sendiri Ca, kan ada aku yang setia bersamamu. Aku tau, kamu orangnya invisible, tapi kamu harus biasakan sering-sering berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang banyak. Banyak orang disekeliling mu, mungkin hanya saja kamu yang kurang memperhatikan. Coba deh kurangin tampang jutek mu”.

“Menurutmu, itu karna tampang ku yang jutek?".

"Bukan begitu Ca, maksudku kalau kamu sering-sering pasang tampang jutek, wajahmu akan terlihat semakin cantik” jelas Faris merayu.

“Farisss!! Jangan biasakan merayu.  Lagian aku ngga peduli kok kalau wajahku ini jutek”.

Faris menatap iris mata Elca lekat. “Karna kamu juga tau Ca. Bila begitu, wajahmu akan terlihat semakin cantik. Dan perasaanku juga kian bertambah. Sebenarnya bukan hanya karna wajahmu yang indah dipandang, sikapmu yang unik, juga beda dari yang lain itu membuat rasa ku kian membukit”.

“Capek ya Ris bicara sama kamu, pasti ujungnya bahas ini”.

"Tak apa Ca. Jika itu akan mengetuk dan membuka lebar hatimu, kenapa tidak?!"

“Kenapa begitu Ris? Memangnya aku belum membuka lebar pintu hatiku? Aku sudah menerimamu sebagai sahabat. Sebagai orang yang bisa dibilang dekat denganku, sekaligus orang yang aku percaya, apa kurang untukmu?” balas Elca.

“Jika Tuhan mengizinkanku untuk berupaya memilikimu, lebih dari seorang teman atau sahabat, kenapa aku harus berhenti Ca?”.

Elca tersenyum. “Argumen ku selalu kalah Ris setiap beradu denganmu.” finalnya sambil tersenyum lalu berdiri dan berlari meninggalkan Faris yang terduduk.

Faris pun ikut bangkit dari duduknya. “KAMU JODOHKU CA!!” serunya yang membuat Elca terkekeh.

“KAMU SOK TAHU RIS!!" balas Elca dari jarak yang mulai menjauh. Tanpa aba-aba Faris langsung mengejar dan menyusul Elca. Faris meraih telapak tangan Elca, menggandengnya saat sudah menyejajarkan langkahnya. Tidak lupa juga untuk selalu berusaha meraih hatinya.

Mereka kembali ke sekolah.

Dikit dulu ya hehe;)
Lanjut tidak?

RAIH HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang