[Prolog]

15 1 0
                                    

"Jingga,minta nomor telfon mu yah"tanya salah satu fans Jingga yaitu Keisyah

Jingga yang baru saja selesai latihan basket tiba tiba di datangi segerombolan cewek cewek dengan jumlah yang cukup banyak.Jingga sangat kesal akibat keras kepala cewek cewek yang menghampirinya,belum lagi ia berkeringat akibat latihan baket di tambah lagi gerombolan cewek cewek yang membuat udara yang masuk semakin sedikit,hal itu membuat Jingga merasa pengap

Jingga aku bawa handuk,mau gak di lapin keringat mu

Jingga temanin ke kantin yah?

Jingga.....

Jingga....

Ngga...

"Jingga!"teriak salah satu cewek yang baru saja memanggil namanya

Terdengar teriakan salah satu cewek tersebut terdengar tidak asing bagi Jingga.Seketika segerombolan cewek cewek menepi seakan akan ingin membukakan jalan kepada cewek yang barusan teriak tadi.Dia adalah Merah Arabelle Jovanka

"M,Merah!"teguk ludah Jingga dengan  senyum yang begitu terpancar jelas di raut wajahnya."Makasih Ya Allah dia sudah datang berkatmu"ucap Jingga dalam hati (bersyukur)

Merah tiba tiba menarik tangan Jingga dengan maksud untuk menghindari segerombolan cewek cewek alay yang menggangunya.Merah membawa Jingga ke kantin untuk menghindari segerombolan cewek tadi dan langsung makan karena mumpung sedang jam istirahat

"Kang,baksonya 2 mangkok pake bakso yah mas!"Merah memesan 2 mangkok bakso kuah

"Merah,kan tadi kamu pesannya bakso emang pake bakso,gak ada orang pesan bakso kalo gak ada baksonya"Jingga tertawa setelah mendengar perkataan Merah tadi."Makanya kalo ngomong yang jelas dong"

"iya"singkat Merah dengan nada kesal

Pesanan mereka sudah berada di meja dalam kondisi panas,mereka berdua siap siap buat makan.Mereka menyantap baksonya dengan begitu nikmat hingga pada suapan terakhir

Mereka membayar apa apa yang dipesannya dan langsung menuju kelas.Pada saat diperjalanan mau menuju kelas mereka berdua tidak berbincang sedikitpun.Dan pada akhirnya mereka berdua baru sadar bahwa semenjak berjalan dari tadi mereka tidak mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya

Emmm,jadi?

Mereka berdua mengatakannya secara bersamaan dan saling bertatapan

"Ehh,kamu aja bicara duluan"karena kejadian tadi,Merah menjadi salah tingkah setelah bertatapan langsung dengan Jingga

"Kamu aja"jawab Jingga ikut salah tingkah sambil menggaruk garuk kepalanya walaupun kepalanya tidak terasa gatal

Kebersamaan mereka berdua teralihkan setelah cewek berkumis tipis memanggil Merah dari arah belakang,dia adalah Aura Miranda

"Mer,Merah!!!"Merah dan Jingga menoleh ke arah belakang dan memandang Aura yang kelelahan setelah berlari mengejar nya."Mer,aku mau ngomong sama kamu secepatnya!ini penting banget!!!"

"Jingga,aku pergi dulu sebentar sama Aura yah?"

"Iya"Jingga merespon Merah dengan lambaian tangannya

Aura membawa Merah pada lorong sekolah yang hanya bisa di lewati para OSIS MAUPUN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS,Merah termasuk pimpinan (ketua)OSIS sedangkan Merah bukan wakil maupun anggota OSIS.Tapi ia sudah bersama pimpinan OSIS jadi bagi Aura hal itu tidak dilarang baginya untuk berada di lorong sekolah

"Mer,Rian......"Aura menundukkan kepalanya seperti orang yang sedang bersalah

"Loh?kenapa Rian?"tanya Merah bingung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang