Chapter 1

77 31 4
                                    

      Suatu hari dimana pengumuman kelulusan Ahmad dengan senangnya karna dinyatakan lulus bersama temannya Mamat bergegas pergi ke sungai dengan mengendarai sepeda sambil tertawa dan saat sampai di sungai mereka berdua berteriak kencang sambil berlari dan melompat ke sungai setelah selesai mereka pulang kerumah masing - masing.

       Ahmad diberitahu bahwa ibundanya tidak setuju kalau iya melanjutkan sekolah di bandung. Ibundanya setuju kalau iya masuk pondok pesantren madani yang ada jdi sudut Ponorogo, Jawa Timur. Ahmad pun dengan berat hati menuruti permintaan ibundanya lalu iya diajak bapaknya untuk menjual sapi yang iya miliki untuk kebutuhan Ahmad di pondok nanti.

Saat Ahmad sedang kesal didalam kamarnya karna tidak bisa melanjutkan sekolah dibandung. "nanti kalau tidak nyaman belajar di pondok iya boleh melanjutkan sekolah dibandung" Ujar Ibundanya. Ahmad yang tadi kesal menjadi senang kembali.

Liburan sudah selesai waktunya Ahmad pergi ke Pondok madani dengan bapaknya

Ngeng..... Ngeng......
suara metromini datang di terminal ia berpamitan dengan Ibundanya dan juga adik adiknya. Di perjalanan Ahmad hanya tertidur dan membayangkan kalau ia tidak diterima. Ia takut mengecewakan orangtuanya yang sudah rela menjual sapi untuk kebutuhan di pondok madani.

Saat sampai tujuan Ahmad berkumpul dengan peserta yang lain untuk tes masuk Pondok Madani. Bapaknya memberikan pulpen yang ia pakai dulu saat masih muda dan disaat tes sudah seleaai ia bertemu dengan Baso yang sedang membaca alquran.

"Assalammualaikmu" Ujar Ahmad.

"Waalaikumsalam" Kata Baso,

Ahmad bertanya kepada Baso "Asli sini?".

"Bukan saya dari Gowa, kalau kamu?" Ujar Baso.

"Saya dari Maninjau" Ujar Ahmad.

Lalu mereka pergi ke tempat pengumuman hasil tes. Ahmad kebingungan namanya tidak ada dipapan pengumuman tetapi bapaknya menemukan nama Ahmad di pojok kiri bawah Ahmad merasa senang dan gembira karna sudah di terima dan menyenangkan hati kedua orangtuanya.

     Ia berpamitan dengan bapaknya dan bergegas menaruh barang-barang di kamar lalu   menyiapkan perlengkapan untuk melakukan pembelajaran, Ahmad bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso, Atang, Said, Raja,Dulmajid mereka berasal dari berbagai daerah kita berbagi pengalaman masing susah bersama senang bersama.

   Dari mulai membersihkan pakaian bersama sampai di hukum pak ustad. Di pondok madani terdapat menara yang tinggi disamping masjid. Kita sekalu berkumpul bersama dibawah menara itu.

"Apakah kalian tidak ingin melihat tanah lain selain tanah yang kalian injak ini" Ujar Baso.

"Nah kalian tengok itu aku ingin ke inggris kasih salam buat kerajaan disana" Ujar Raja

"Kalau saya mah mau ke Afrika" Kata si Atang

"Kalau aku cinta indonesia" Ujar si Said

"Sama aku juga cinta indonesia" Ujar Dulmajid

    Mereka semua berjanji akan mengunjungi negara-negara yang mereka inginkan. Karna mereka percaya "Man jadda wajada" artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang