Brukk..
Suara pintu dibanting mengusaikan pertengkaran hebat yang baru saja terjadi.
"Aku kecewa sama Mama" Ucap seseorang dengan mata mnyorotkan kekecewaan. Lalu ia mengambil jaket dan pergi.
"Faqih,tunggu" Ucap Herlin mengejar putranya yang sudah menyalakan motor. Tetapi tak digubris sama sekali.
"Faqiih!" Teriaknya lebih kencang saat motornya mulai melaju.
Ia gagal,menjadi seorang istri maupun sebagai seorang ibu.
🍁🍁🍁
Faqih mengendarai motornya dengan laju,ia muak. Muak pada keluarganya dan dirinya yang tak bisa mencegahnya.
Kini ia harus dihadapkan dengan sebuah pilihan,entah itu ayahnya maupun ibunya.
Dia sampai ditempat tujuannya,sebuah rooftop rumah sakit tempat ayahnya bekerja.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 17.45,sebentar lagi matahari terbenam.
Ia menghirup udara dengan perasaan gundah. Kini dibenaknya hanya ada pertanyaan,
'Siapa yang akan Gue pilih?
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN
Teen Fiction"Maaf karna tak bisa menentukan pilihan. Maaf karna membuat kalian semakin jauh. PILIHAN,kalian tahu? Hidupku rumit dengan berbagai pilihan yang harus aku pilih. Semoga 'Pilihan' ku kali ini tepat." -Faqih renandi fisregard "Aku dan kamu,tentu bisa...