3

6 1 0
                                    

Typo bertebaran dimana-mana:v
.
.
.
Bruk..

"Aduh..!"

"Eh,elu gk papa?" tanya Berlin kepada orang yang terjatuh tepat di sebelahnya dan ia berinisiatif untuk menolongnya

"Ih,gak usah pegang!elu kan,yang sengaja nyandung gue barusan,gk usah sok baik!" ucap orang itu menepis tangan Berlin yang berusaha menolongnya

"Heh,udah baik ditolong ya lu. Malah nuduh lagi,jelas² kepentok meja tadi. Malah nyalahin orang!" Malika kini membuka suara

"Ngapain lu ikut²,sok tau aja" ucap orang itu sambil mendorong meja Berlin dan Malika lalu ia pergi begitu saja

"Eh,dasar lu.gelut hayukk!!" ucap Malika menggebrak meja

"Udah,biarin ae udah" kata Berlin menenangkan teman sebangkunya

Tak lama pak Bambam datang dan memulai pembelajaran

                       •••••••

Tet..tet..tet..

"Baiklah,pembelajaran akan kita lanjutkan dipertemuan selanjutnya,selamat siang anak-anak" ucap pak Bambam mengakhiri pembelajarannya

"Siang pak" seperempat murid menjawab,seperempat lagi tidur dan sisanya bodoamat_-

Berlin termasuk tim bodoamat dan Malika tim tidur

"Woi,bangun. Kekantin kuy" ajak Berlin membangunkan Malika

"Apaan dah,burem" ucap Malika masih menutup mata

"Berlin,ayok kekantin bareng" ajak Rinda menunggu di depan pintu kelas bersama teman sebangkunya

"Kuy" ucap Berlin menarik Malika yang nyawanya belum menyatu dengan tubuh

~kantin~

"Duduk sebelah mana nih,enaknya?" tanya Berlin yang bingung memilih tempat duduk

"Gue mau mesen dulu,kalian cari gih tempat duduk" kata Malika meninggalkan ketiganya

"Situ gimana?" tanya Berlin menunjuk tempat duduk paling belakang

"Jangan deh,itu katanya tempat duduk buat genk kakel gitu. Kemaren sempet denger² sih, kemaren juga itu tempat duduk kosong.kagak ada yang berani nempatin" jelas Rinda panjang lebar

"Tapikan itu tempat duduk umum" ucap Berlin ngeyel

"Yang lain aja dah,itu² ada tempat kosong" ucap Rinda nenunjuk salah satu bangku

"Oh ya,kenalan gih" kata Rinda memandang Lusi dan Berlin bergantian

"Hai,Lusi"

"Berlin"

Mereka saling berjabat tangan dan disertai kedatangan Malika

"Gue ketinggalan apa oi" ucap Malika tiba²

"Ketinggalan nomer undian arisan" ucap Lusi asal.Lusi dan Malika adalah teman waktu SMP

"Paan sih" ketus Malika

Dari keriuhan siswa siswi yang bercanda gurau tiba² langsung hening saat rombongan cowok
Datang

"Loh kok pada diem,kenapa? Ada yg kentut yak" tanya Berlin bingung

"Nah,itu genk kakel yg gue bilang" ucap Rinda

Semua pasang mata berhenti dan menatap genk cowok itu
Ada yang merasa takut,kagum dan meleleh melihat mereka

Saat ke 5 cowok itu duduk,salah satunya nge gebrak meja

"Ngapain liat²,bubar!!" bentaknya dan semua siswa siswi berhamburan melanjutkan aktifitasnya yg sempat terhenti

"Eh,ayam..ayam..kecoa ngesot" latah Lusi saat cowok itu ngegebrak meja

"Jan keras² latahnya njirr,gimana klk mereka denger,mati kita " kata Rinda waswas

"Ya sorry ih,abis kaget cok" kata Lusi

"Kok gitu sih mereka,kelas berapa emang mereka?" tanya Berlin

"Mereka kelas 11,trus ada genk lagi di kelas 12. Pokoknya jangan sampek berurusan sama mereka deh" kata Rinda

"Eh,yang duduk di pojok sendiri paling ganteng ye klk di liat²" kata Malika memberitahu

"Yang mana-yang mana?" tanya Lusi

"Yang pake topi itu" jawab Malika

"Tau dari mana ganteng,mukanya aja ketutup topi" kata Berlin

"Ya keliatan keren aja gtu,ada yg bilang dia yg paling cuek dan gk punya hati,gue bisa tau dari kelas sebelah" kata Malika

"Heh,kalian ber4,ngapain liat². Pergi gak lu pada!!" kata salah seorang genk itu

"Enggak kok kak,maaf yaa"
"Ayo pergi" kata Rinda

"Tapi kan belum selesai makannya" ucap Berlin

"Ayo pergi aja,lu mau mati apa" ucap Lusi menarik Berlin beranjak dari sana

"Kenapa sih,lu pada takut" tanya Berlin masih penasaran saat mereka sudah sampai di kelas

"Lu gak masuk sih kemarin. Klk lu masuk,lu gak bakal tanya" kata Malika

"Ya makanya gue ini tanya" semprot Berlin

"Mereka tuh genk yang di takuti di sini. Mereka sering ngebully murid² di sini entah itu yang pendiem atau yg ngelawan mereka.tadi kelas 11,5 cowok. Namanya Adelio,Tristan,Farid,Marva sama Gibran. Trus kelas 12 ada 3 cowok tapi gak tau namanya" jelas Rinda panjang lebar

Dan mendapat jawaban 'oh' dari Berlin

Siapa sih tuh cowok²,kok kepo yaa





Mon maaf ya gaes kalok gaje+gak nyambung gtu

Gk ada ide nih,dah mentok😄
Jan lupa vote okee😙😙😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berlin & GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang