awal pertemuan

0 0 0
                                    

Dea prov

lembaran kertas masih berada di atas mejaku. aku mengerjakan mereka satu persatu dan mengecek apa ada jawaban dariku yang salah. jam menandakan pukul 12.30 waktu ujian tinggal 15 menit.

teet~ teet~ teet~

bel berbunyi. aku menyegerakan diri untuk keluar dari ruangan. aku langsung menuju kantin karena akhirnya aku telah menyelesaikan semua ujian di tahun ketiga ku. aku memesan semangkuk mie ayam dan es teh.

hampir aku melupakannya. aku dea ayu pangestu. gadis penyuka anime dan ingin menghadapi hidup yang normal dan biasa saja tanpa adanya hal yang berlebihan. "AYU". teriakan seorang gadis yang berlari sambil membawa kertas cakaran hampir membuatku menyimburkan es teh ku.

"ayu. kamu bisa ngerjain tadi kah, aku kesulitan ngerjainnya". gerutu Era

"yang mana itu?. aku aja nomer tujuh gakku kerjain. malas aku sudah". jawabku. Era teman sekelasku dari aku pindah sih. dan kami selalu sebangku.

"Ayu katanya kamu mau masuk SMANSA kan?. itu nerima nilai-nilai bagus loh. emang kamu bisa".

"Era kalau gak karena orang tua ku. aku pasti bakal masuk SMK 2. tapi gimana lagi, dari pada masuk sekolah berasrama mending SMANSA aja".

"yaampun kasihannya Ayu ku ini. gak bisa minta anime lagi dong".

"santai lah aku pasti bakal masuk kok makanya doain. aku duluan yah mau pulang, nonton anime, nolep" aku langsung mengembalikan mangkuk dan melambaikan tangan ke Era.

○○○○

seminggu telah berlalu dan nilai-nilai ujian telah dibagikan. nilai matematika ku sih rata-rata. sempat kena semprot dari orang tua sih. tapi seenggak nya ini dapat memasukkanku ke SMANSA.

karena kami semua lulus. akhirnya kami memutuskan untuk pergi kemuseum dan pergi ke mal. banyak yang kami lihat dalam perjalanan. bahkan aku, Martin, Era, dan Diyah hampir ketinggalan bis dan kena marah guru.

sampai di mal kami langsung berpencar. aku pergi dan langsung melihat ada event anime yang tengah diadakan disana. aku melihat ada yang memainkan lagu anime dengan alunan piano. aku seketika langsung mengeluarkan suaraku. pandangan orang langsung melihatku begitu juga dengan sang pianis.

lantunan dari piano itu pun berhenti. pianis tersebut datang kepadaku. aku yang tak mengenalnya hanya terdiam hingga ia sekarang tepat didepanku.

"ehh sorry yah udah ganggu kamu tampil tadi". napa gua sempet-sempet nya keceplosan nyanyi sih bego dea bego.

"kamu. namamu siapa?". tanya nya

"a-aku Dea. Dea Ayu Pangestu". jawabku dengan senyum tanya

"kau mau ngga-".

perkataan nya terpotong setelah temanku meneriaki namaku karena bis akan jalan lagi. aku berlari meninggal kan kata maaf karena harus pergi saat ia berbicara.

○○○○

bersambung :v

nanti lagi ya
bye bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Julius and DeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang