(1). Awal mula

184 95 55
                                    

Matahari pagi menyambut seorang gadis cantik bernama Labiqa Rana Zenia  yang saat ini sudah berumur 17 tahun. Labiqa Rana Zenia atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Rana itu sedang melaksanan mimpi indahnya atau disebut dengan mengebo. Ia adalah gadis yang sangat pemalas, cerewet, tidak bisa diam, orang yang tidak suka menyimpan no hp teman-temannya, dan memiliki otak yang bisa dibilang encer. Ia hidup bersama keluarga yang harmonis, Ayahnya yang bernama Zaidan Ghazi dan Mamahnya yang bernama Sarah Biqa Jamilah serta seorang abang yang sering mengganggunya yaitu Zidan Ghazali .

~👩🏻👩🏻‍🦰~

Seorang wanita berparas cantik yang sudah berumur 40 tahun masuk kedalam kamar yang bertuliskan " KETOK DULU, YANG PUNYA KAMAR GALAK. "

" Rana ayo bangun, ini udah jam 07.00 loh emangnya kamu gamau sekolah apa ? " ucap sang mamah

" Hah? Aku kan libur hari ini mah " ucap Rana dengan mata terpejamnya.

" Libur palamu lima, ini tuh hari senin Rana, kamu seharusnya sudah siap berangkat ke sekolah sekarang karena hari ini akan ada upacara bendera " Balas mamahnya dengan gelengan kepala karena tidak mengerti dengan putrinya yang malas dan cerewet ini.

Mendengar hal itu Rana pun akhirnya bangun dengan mata membelalak karena tidak percaya dengan apa yang diucapkan mamahnya. Ia pun melihat ke arah jam dinding dan lagi lagi ia terkejut karena sekarang sudah jam 07.05 padahal ia masuk sekolah jam 06.45. Ia pun menepuk jidatnya dan lansung melihat ke arah sang mamah.

" Mati gue, mamah kenapa ga bangunin aku dari tadi si, aku kan hari ini sekolah mana ada upacara lagi, terus sekarang gimana coba ? Ini udah jam tujuh lewat tapi aku baru bangun, coba kalau mamah bangunin aku dari tadi pasti sekarang aku udah di sekolah dan lagi berdiri tegak di depan tiang bendera. Mamah gimana si tau gitu mending aku nyalain alarm aja besok-besok. "

Lihat, sudah ku katakan bukan bahwa putriku ini sangatlah cerewet.

" Mamah sudah membangunkan mu dari jam 04.45 karena mendengar alarm cantik mu itu berbunyi sejak pukul 04.30 dan kau tau apa yang kau lakukan ? Kau malah membanting alarm itu ke lantai sampai alarm cantik itu tidak bisa digunakan lagi Labiqa Rana Zenia. " Balas sang mamah dengan tatapan seriusnya. " Lebih baik sekarang kamu mandi dan siap-siap berangkat ke sekolah karena mamah tidak mau membuat surat izin ke sekolah dengan alasan yang tidak penting. " lanjut sang mamah sambil berjalan meninggalkan kamar gadis itu.

Setelah 30 menit melakukan semedi ala perempuan akhirnya Rana pun sudah siap sekolah dan ia turun ke bawah menghampiri sang mamah yang sedang menonton tv.

" Mah ini beneran aku berangkat ke sekolah ? Ini udah mau jam delapan loh, kalau aku dihukum di sekolah gimana ? " ucap Rana dengan mata memelas nya.

" You talk to me ? Oh sorry-sorry aja, aku sih ora urus yo ndo. " jawab mamah dengan bahasa aliennya.

" Mamah cantik deh hari ini, aku izin hari ini aja ya mah soalnya aku takut sama pak Lord mana sekarang udah jam 08.00 tau ga si mah dia tuh nyeremin banget kalau marah. Emangnya mamah mau kalau anak cantik mamah ini disuruh lari keliling lapangan 20 puteran ? Pasti ga mau kan mah, terus gimana kalau aku pingsan ? Hayooo emangnya mamah mau tanggung jawab ? " ucap Rana dengan panjang kali lebar.

" I don't care sayang, daripada kamu ngomong terus dan gaada faedahnya mendingan kamu berangkat sekarang karena ini udah mau jam setengah sembilan. Hati-hati di jalan, kalau ada nenek-nenek mau nyebrang bantuin dulu oke. " ucap sang mamah. " Oh iya mendingan hari ini kamu gausah bawa mobil soalnya pasti lama jadi mending kamu pergi sama kesayangan mu itu. " Lanjut sang mamah.

" Kesayangan ku ? Siapa tuh ? Perasaan aku gapunya pacar dah. "

" Lah yang bilang kamu punya pacar siapa ? Maksud mamah kesayangan mu itu tuh ojol loh ran masa gitu aja gangerti "

BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang