P R O L O G U E

129 18 5
                                    

Memories that aren't ending even when it's over,

I have no confidence to win over it.

--------

Roda kehidupan akan selalu berputar. Satu prinsip yang sering dilupakan manusia adalah untuk tidak selalu menyombongkan kepemilikan, sebab tidak ada yang tahu kapan semua kepemilikan itu akan kembali diambil. Dan saat itu tiba, apa yang akan mereka lakukan?

New Thitipoom jelas tidak memperhitungkan krisis keuangan perusahaan keluarganya akan tiba secepat ini. Penggelapan dana dilakukan salah satu karyawan dan semua uang perusahaan menghilang entah kemana. Pemutusan hubungan kerja dilakukan pada hampir separuh karyawan perusahaan. Bahkan, kini perusahaan harus menanggung hutang untuk dibayarkan pada bank, entah siapa yang melakukan peminjaman.

Ayahnya telah berbulan-bulan berusaha menemukan jalan keluar, meminta bantuan kerja sama dari berbagai kerabat, namun penolakan terus didapat. New tahu ayahnya mungkin hampir putus asa, begitu pula dirinya. Namun, melihat bagaimana sang ayah berusaha tegar, New paham ia harus melakukan hal yang sama.

Hingga dua hari lalu, sebuah perusahaan aplikasi ternama mengajukan bantuan, dan kesepakatan untuk mengadakan pertemuan jatuh pada hari ini. Terlalu bahagia, ayah New sampai tidak menyadari adanya hal yang janggal, tetapi New menyadari hal tersebut. Bagaimana sang direktur perusahaan mengetahui bahwa New merupakan anak dari CEO perusahaan milik ayahnya, serta meminta New turut hadir dalam pertemuan hari ini. Pertanyaannya, untuk apa? New bukan siapa-siapa.

"Hadir saja, nak. Bagaimana pun mereka telah berbaik hati bersedia membantu," begitu ucapan sang ayah.

Inginnya tidak memikirkan apapun, namun New terus merasakan perasaan tidak enak semenjak permintaan itu diajukan.

"Pa, siapa namanya?"

Kembali membaca dokumen di tangan sebelum lelaki paruh baya yang bertahun-tahun membesarkannya itu menjawab, "Pete Phubodin."

Pete Phubodin. Janggal, New rasa ia tidak memiliki teman dekat dengan nama itu. Lantas atas dasar apa seseorang itu mau membantu keluarganya?

Tidak lama kemudian beberapa orang dengan setelan jas mahal memasuki ruangan meeting. New tidak dapat menahan degupan bahagia serta perasaan lega saat mengetahui siapa yang tiba. Mantan kekasihnya, Tay Tawan. Bersyukur dalam hati, sebab bukan orang asing yang akan menolongnya.

Sayangnya, senyuman New luntur begitu melihat bagaimana dingin dan kosong tatapan mata Tay saat bersinggungan dengan tatapannya. Seakan mereka bukan orang yang saling mengenal, bahkan pernah saling mengisi hari satu sama lain. Rasa takut justru mendominasi, mengetahui bahwa direktur bernama Pete Phubodin yang dimaksud adalah Tay.

"Saya tidak punya banyak waktu, mari kita langsung ke inti."

Gaya bicara yang tegas dan penuh dominasi, sangat berbeda dengan Tay yang ia kenal. Meremas kedua tangan di bawah meja, entah bagaimana New berasumsi Tay bermaksud buruk padanya. Hanya saja New belum menemukan apa alasannya. Apakah karena 'itu'?

"Sesuai pesan yang telah anda terima, saya bersedia membantu dengan beberapa syarat. Pertama, saya mau semua kontrol perusahaan dipegang oleh pihak perusahaan saya. Kedua, saya meminta New Thitipoom bekerja untuk saya dan akan tinggal bersama saya."

Apa?

"Sebagai ganti, semua hutang perusahaan akan dibayar, semua proyek perusahaan akan kembali dilanjutkan."

"Maaf, apa secara tidak langsung anda meminta saya menukar anak saya dengan uang?" Tuan Techaapaikhun merasa agak tersinggung dan tentunya keberatan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 29, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Broken PartsWhere stories live. Discover now