Aku melihat sekelilingku, saat ini aku berada ditempat dimana aku sering menghabiskan waktuku yaitu perpustakaan umum yang berada di kotaku. Minggu kemarin adalah pembagian nilai hasil belajarku selama satu semester dan hasilnya sangat memuaskan. Dan seperti janji ayahku, ayah akan mengabulkan permintaanku, apapun itu.
Keinginanku adalah tinggal dirumah sendirian dan tidak ikut liburan. Aku ingin menghabiskan waktuku dengan hal - hal yang kusukai. Aku ingin ayah dan ibu menghabiskan waktu mereka, tanpa aku.
Dan disinilah aku berada, di perpustakaan yang sering kudatangi, sudah seminggu aku selalu datang kesini tetapi entah mengapa hari ini perpustakaan terlihat sepi, hanya ada segelintir orang yang sedang melakukan kegiatan mereka.
Saat aku sedang sangat fokus membaca, aku sedikit mengalihkan atensiku kearah suara yang mengusikku, sebuah kursi yang ditarik dan membuat decitan dari seorang laki-laki yang membawa banyak buku ditangan nya dan langsung duduk di kursi itu.
Entah mengapa, dia menarik perhatianku dengan rambut coklatnya yang terlihat seperti rambut bayi, pasti sangat lembut, batinku. Kurasa aku harus menyalahkannya karena membuatku tidak fokus lagi dalam membaca. Aku jadi sering meliriknya setiap saat.
Hampir dua jam dia duduk disana dengan pena yang masih menulis sesuatu dibukunya, kurasa dia sedang memecahkan soal soal rumit karena aku beberapa kali memergokinya, dia terlihat sangat senang saat bisa menjawab soal soal itu.
Aku selesai membaca tiga buku hari ini, dan karena hari semakin sore, aku memutuskan untuk pulang dan hampir melupakannya.
Saat aku berdiri, aku melihat kearahnya tetapi entah mengapa kaki ini langsung membawaku ketempat nya, tau kenapa? Hidungnya mengeluarkan darah, kurasa dia kelelahan lalu aku langsung menyodorkan tisku yang ada di dalam tasku padanya. Dengan wajah sedikit kebingungan dia menerima tisu ku. " Terima kasih " katanya dan dia langsung menyeka darahnya. Aku ingin bertanya tetapi aku tidak mempunyai keberanian itu.
Kaki ini terasa berat untuk meninggalkan mejanya dan dia menyadarinya, dia mengambil sticky note diatas mejanya dan menulis sesuatu. Dia memberikan sticky note itu kepadaku dan tersenyum, satu hal yang kusadari, bukan hanya rambutnya saja yang coklat tetapi dia juga memiliki mata yang berwarna coklat, juga. Dan itu terlihat sangat indah.
Setelah dia memberikan sticky note itu, aku mengambilnya dan langsung berpamitan untuk pulang. Saat di jalan aku membacanya karena terlalu penasaran. Tulisanya berisikan " Hai namaku kevin, mau berkenalan denganku? "
Semenjak hari itu aku dan kevin selalu bertemu di perpustakaan dan pada akhirnya kami menjadi teman dekat dan kami juga memiliki banyak hobi yang sama.
Dan sticky note balasanku untuknya, " Hai namaku jane, terima kasih karena mau berteman denganku. "