3

2 0 0
                                    

16.30 wib

Nadine masih terlelap tidur, dan bibi nya membangunkan nadine untuk makan sore bersama ayah bunda nya.

Tok. Tok. Tok

"Non.. bangun non.. udah sore.. makan dulu non, ibu sama bapa sudah nunggu" ucap bibi dari luar kamar nadine.

Nadine yang mendengar ucapan bibi nya dari luar kamar nadine pun, merasa terusik, dan akhirnya terbangun dari tidur nya.

"Iya bi, aku mandi dulu, baru makan" ucap nadine dengan suara khas bangun tidur nya.

"Iya non" ucap bibi dari luar kamar nadine.

Nadine langsung melaksanakan mandi nya, ia mandi cukup lama, lalu ia selesai mandi langsung menuju meja rias untuk memoles muka nya cukup tipis, agar terlihat glowing saja.

Nadine menuju meja makan, di lihat nya sudah ada ayah bunda nya, dan satu anak perempuan ia tidak tau siapa perempuan itu, tapi jika di lihat perempuan itu seumuran dengan nya.

"Ehem" deheman nadine menyadarkan bunda dan ayah nya yang asik mengobrol dengan perempuan yang bahkan ia tidak kenal.

"Nadine, ya ampun kamu tuh lama banget tau ga, ngapain aja sih kamu??" Tanya bunda nadine.

"Mandi" jawab nadine singkat, sebab ia sebal, bunda dan ayah nya mengabaikan nadine karna asik mengobrol dengan perempuan asing.

"Nadine! Kamu tuh kalo ngobrol sama orang tua, yang sopan dikit, jangan malah singkat dan dingin seperti itu" ucap ayah nadine marah.

"Tujuan nadine turun ke bawah sini, buat makan, bukan buat dengerin ocehan dari ayah atau pun bunda" ucap nadine yang membuat ayah nya semakin kesal.

"Nadine! Kamu itu perempuan! Ga sewajar nya sikap kamu kaya gitu, harus nya kamu contoh sikap stefi, dia sangat sopan jika berbicara di depan orang tua, dan juga dia tidak pernah bolos dari sekolah nya!" Ucap ayah nadine.

"Oh" ucap nadine singkat.

"Kamu itu benar benar ya nadine! Jangan kamu fikir ayah gatau kalau kamu tadi tidak sekolah! Kamu malah ngemall kan?!" Ucap ayah nadine.

"Iya, emang kenapa?!" Ucap nadine sudah kesal, karna ia lapar dan niat nya hanya untuk makan, tapi ayah nya selalu tidak pernah membiarkan situasi rumah damai.

"Kalo emang ayah sama bunda ga suka sama aku, aku gampang, aku bisa tinggal di rumah opa, opa juga mau nya aku tinggal di rumah nya, karna opa tau sikap ayah yang sellu ga baik sama aku, dan kalo emang ayah sama bunda seneng sama perempuan ini yang nama nya stefi stefi itu, silahkan, suruh dia tinggal disini" ucap nadine.

"Duh.. ka aku ga berniat kaya gitu ko" ucap stefi sok polos.

"Gua ga ngomong sama lo, dan gua juga gamau tau lo ga niat apa apa, ngerti lo?!" Ucap nadine pada stefi lalu langsung menuju kamar nya.

Nadine merapikan semua barang barang nya yang ada di kamar nya, ia memasukan barang barang nya ke dalam koper miliknya, untuk ia bawa ke rumah opa nya.

"Percuma gua disini, selalu di beda bedain" gumam nadine sambil terus memasukan barang barang nya ke dalam koper.

"Ya allah non nadine.. mau kemana non?? Ko non masuk masukin semua barang barang non ke dalem koper??" Ucap bibi nadine yang tiba tiba masuk ke dalam kamar nya.

"Nadine mau tinggal di rumah opa aja bi! Nadine males disini, nadine ga pernah di hargain, nadine selalu di beda bedain, nadine selalu di omelin, selalu salah, walaupun nadine dapet nilai besar juga selalu di salahin di tuduh nyontek apa lah, nadine gapernah bener di mata ayah nadine kesel" ucap nadine sambil menangis.

"Non.. tapi emang ini udah cara terbaik non?.. bibi takut non kalo non ga ada di sini, perempuan licik yang ada di meja makan tadi, malah manfaatin ibu sama bapa non" ucap bibi.

"Perempuan licik??" Tanya nadine bingung pada bibi nya.

"Iya non.. jadi perempuan itu tuh licik banget, dia pura pura baik depan ibu sama bapa, padahal mah non dia punya tujuan lain buat tinggal disini, dia pengen manfaatin kekayaan ibu bapa non.." ucap bibi menjelaskan.

"Bibi tau dari mana??" Tanya nadine.

"Perempuan tadi itu keponakan bibi non, tapi bibi ga nganggep dia sih non.. dia tuh bener bener licik non" ucap bibi.

"Bodo lah bi! Aku gamau tau juga, toh ayah aja ga pernah kan peduliin aku" ucap nadine.

"Non.. kalo emang non kesel sama ayah non.. seengganya kasianin ibu non.." ucap bibi.

Nadine terdiam mendengar perkataan bibi, sebenar nya ia sangat sayang dengan ayah bunda nya, tapi.. dengan perilaku ayah nya ke dia, ia jadi malas berlama lama di rumah itu, bahkan ia merasa opa nya lah yang paling sayang dan mengertikan ia.

"Gatau bi, pokoknya sekarang aku mau ke opa dulu" ucap nadine.

"Yaudah non hati hati ya non.." ucap bibi yang hanya di balas dengan senyuman oleh nadine.

Nadine menuruni tangga, dengan terburu buru sambil membawa koper nya.

"Eh sayang nak.. kamu mau kemana??" Ucap bunda nadine khawatir dan menghadang jala  nadine.

"Ke rumah opa" ucap nadine singkat.

"Loh nadine.. kamu tega ninggalin bunda, trus kamu tinggal di rumah opa?"  Ucap bunda nadine.

"Udah lah bun, anak itu emang ga pantes tinggal sama kita, kita dari keluarga terhormat, sedangkan anak itu badung nya ga tahan" ucap ayah nadine.

Nadine yang mendengar perkataan ayah nya pun ia sangat sakit hati.

"Bun, denger kan? Nadine ga pantes buat tinggal di sini, lagian nadine juga ga tahan buat tinggal satu atap sama perempuan asing dan juga licik kaya dia" ucap nadine dan langsung menuju mobil nya.

Nadine menyetir dengan keadaan kalut, ia membawa mobil dengan kecepatan di atas rata rata.

"Gua kesel! Kesel!" Teriak nadine di dalam mobil nya.

Nadine sangking ngebut nya, ia menabrak mobil seseorang.

"What?! Eh! G-gua, gua nabrak?!" Gumam nadine.

"Coba deh gua keluar dulu" gumam nadine, sambil turun dari mobil untuk mengecek orang yang ia tabrak.

"Lo?!" Ucap nadine dan seseorang yang di tabrak oleh nadine.

"Eh maaf.. gua ga sengaja" ucap nadine mengalah, karna jika ia berantem ia sudah lelah karna ia sudah menangis sedari tadi.

"Eh! Ga segampang itu ya! " Ucap cowo itu membentak.

"Hiks.. iya nanti kan gua tanggung jawab hiks ... Cuma ga sekarang gua bener bener lagi kalut" ucap nadine.

"Eh.. ko lo jadi nangis si.." ucap alvin.

"Tau akh!" Gertak nadine.

"Eh kalo emang lo ada masalah, cerita aja ke gua, dan lo ga usah khawatir karna kita baru kenal, gua orang nya santai ko, kalo lo mau cerita cerita silahkan" ucap alvin.

"Ga" ucap nadine singkat lalu memasuki mobil nya.

"Dih, dasar cewe" gumam alvin.

AlnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang