Bagas's Feeling

25 8 2
                                    

Perkenalan kami berawal dari candaan di sebuah grup yang isinya orang-orang asing alias orang-orang yang tidak pernah bertatap muka secara langsung.

Di sana, seorang perempuan humoris membuat hatiku sedikit penasaran dan tertarik, walau dia tidak menggunakan foto profil.

Aku mengirimkan sebuah pesan ke nomornya untuk mengenalnya lebih dekat. Tak kusangka dia orangnya humble dan asik untuk sharing.

Berbulan-bulan kami chating tanpa rasa bosan. Selalu saja ada hal yang dibahas, entah itu entang kehidupan ataupun tentang berita-berita viral. Kami hanya berhenti ketika akan tidur, belajar di sekolah, atau ada urusan yang mengharuskan lepas dari handphone.

Aku sudah mulai menyukai bahkan menyayanginya, tapi aku khawatir dia akan menolak ku karena kami tidak pernah bertatap muka atau bertemu. Jadi, kupendam saja perasaan ini.

Hari ini, aku sedang ingin menonton film di bioskop. Dan, entah kenapa sebelum kesana aku tertarik untuk masuk kesebuah restoran .

Tanpa pikir panjang aku masuk kesana karena juga aku belum makan dari tadi pagi.

Aku masuk bersamaan dengan dua orang perempuan. Mereka berdua sedang asik bercanda seperti dunia ini milik mereka berdua.

Tak sengaja mata ku dengan salah satu perempuan itu bertemu. Namun, dia langsung memutusnya begitu saja seperti orang yang enggan menatap orang lain.

Tapi, aku! Aku merasa ada yang lain. Aku merasa mengenalnya. Tapi dimana? Aku yakin bahwa dia bukan teman ku dimasa lalu. Aku adalah orang yang pengingat, aku tidak mungkin lupa rupa teman-teman ku.

Tanpa menunggu lebih lama, aku berjalan menuju mejanya.

"Permisi, boleh aku duduk disini?"

Perempuan yang tadi bersitatap dengan ku mendongak dengan mata yang mengerjap, sungguh lucu ekspresi wajahnya sekarang.

"Hah? Bukankah banyak meja kosong?"

Ah! Sepertinya dia bukan perempuan seramah itu dengan orang asing.

Aku menggaruk kepala ku yang tak gatal.

"Hanya saja, aku tidak suka duduk sendirian. Aku menunggu teman ku"

Bohong ku.

"Tapi, aku tidak terlalu nyaman duduk dengan laki-laki asing"

Perkataannya mengingatkan ku pada Arumi, dia pernah bilang bahwa dia risih berdekatan dengan pria asing. Bahkan dia akan selalu menangis jika, ada pria yang menyentuhnya.

"Siapa?"

Teman perempuan itu datang sambil membawa makanan yang sepertinya pesanan mereka.

"Tidak tau"

Aku semakin canggung sekarang.

"Emm.. Aku hanya ingin duduk disini, bolehkah? Aku tidak suka duduk sendirian"

Jelas ku dengan sedikit kebohongan.

"Oh, kalau begitu silahkan"

Aku sedikit tercengang ketika temannya itu memperbolehkan. Aku pun berterima kasih dan duduk dihadapan perempuan itu.

"Kenapa lo perbolehkan sih? Lo tau kan gue risih sama cowo asing"

Dapat ku dengar perempuan itu berbicara dengan suara bergetar, sepertinya dia menahan tangisnya.

"Kasian, cuk. Dia juga kayak orang baik gitu. Biarin ajalah"

Kudengar dia mendengus karena temannya malah membela ku.

"Tapi, ya. Gue kok merasa kalo gue kenal tuh cowok ya"

Dapat kudengar bisik perempuan itu kepada temannya. Ternyata ia merasakan hal yang sama dengan ku.

Aku merogoh saku ku dan mengambil handphone dan mengirim pesan pada Arum dan kami hanyut dalam percakapan.

Aku merogoh saku ku dan mengambil handphone dan mengirim pesan pada Arum dan kami hanyut dalam percakapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kulirik perempuan itu juga bermain handphone sambil senyum-senyum. Tapi, beberapa kali aku melihat ekspresi wajahnya berubah kaget.

Namun, saat Arum mengatakan tempat asalnya aku jadi penasaran sesuatu. Diam - diam aku mengambil foto perempuan didepanku dan mengirimkan ke Arum.

 Diam - diam aku mengambil foto perempuan didepanku dan mengirimkan ke Arum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagas"

Perempuan didepan ku mendongak dan menatap ku tak percaya.

"Arum?"

Dia mengangguk pelan. Aku tersenyum lebar, pada akhirnya kami bertemu secara langsung dan kupikir aku tidak perlu lagi memendam perasaan ini.

Bagas's Feeling (ONESHOOT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang