Aku suka perjalanan, terutama bagaimana seorang ilmuan menemukan hal baru dari perjalanan. Bagaimana seorang penjelajah mendapatkan cerita baru melalui perjalanan. Tapi untuk kali ini, perjalanan yang tak pernah ku pinta hadir memaksaku untuk singgah. Tau tentangnya adalah sebuah tugas baru ku. Iya kamu, perjalananku akan dimulai dari sini. Dimana aku memulai cerita tidak lagi tentang masa laluku, tidak lagi tentang bagaimana aku. Tapi kumulai dengan kamu. Bagaimana kalau dengan memulai sebuah temu, atau tentang kamu. Bagiku, kamu bukan penemuan ku. Kamu bukan tujuan, kamu bukan rumah, apalagi jika hanya untuk tempat singgah. Lantas harus ku umpamakan apa dirimu?. Bagaimana kalau dengan matahari? Tidak. Kamu tidak cukup tegar untuk menerangi sendiri. Bagaimana kalau dengan bumi? Tidak. Kamu tidak cukup kuat untuk tersakiti. Bagaimana dengan nadi? Tidak. Kamu tidak cukup nyaman hanya untuk bersembunyi. Lalu apa?. Galaxy, seperti namamu Galaxy adiswara. Kamu bagiku Galaxy, kamu tak harus sendiri, kamu tak harus tersakiti apalagi bersembunyi. Tapi untuk itu semua, kamu punya. Itu kenapa aku sempat menggerutu kesal kepada sang tuhan. Kenapa kamu jadi perjalanan ku, tapi kini bagiku kamu adalah perjalanan yang tuhan jadikan hadiah terindah. Mengenalmu membuat aku tau bagaimana untuk jadi aku. Perjalanan bersamamu adalah hal paling aku suka. Bukan bagaimana kamu membuat humor lucu di tengah matahari terik, bukan tentang gombalmu yang sama sekali tidak romantis. Apalagi tentang wajahmu yang katanya tak akan tertandingi ketampanannya. Tapi menjadi diri sendiri adalah hal yang aku suka. Bagaimana kamu tidak pernah malu akan apa yang tuhan beri atas kamu. Aku suka caramu begitu. Walau terkadang, aku suka jengkel dengan sikap keras kepalamu itu.
"jtak!! Go*lok"
"Galaxy!!! Sakit tau" gerutu Asta sambil mengelus kepalanya yang baru saja dijitak oleh Galaxy
"Eh anak monyet, tumben ke perpus. Bukannya seorang Asta vizaka itu alergi buku ya" ledek Galaxy
"maaf ya Galax, aku itu seperti cover dalam buku. Tak akan terpisahkan"
"wah pelanggaran pasal 1 GKUHP (Galaxy kitab undang-undang hukum pidana) yang berbunyi "pengubahan nama tanpa persetujuan dan sewenang-wenang. Hukuman 5 tahun jadi babu Galaxy" dan tanpa cover buku juga masih bisa dibaca. "
"eh otak udang, jadi peyek gurih lo" Asta langsung mengejar Galaxy yang sedari tadi sudah cukup membuat Asta naik pitam karna tingkahnya.
~~~~~
"hormat yang bener, kalian ga bisa baca apa. Tulisan sebesar reklame kampanye di dalam perpus itu "dilarang ribut" masih juga kalian ribut. Ini kejar kejaran lagi, haduh ga paham lagi sama kelakuan kalian berdua ya." celoteh pak Agung kepada keduanya.
Ia, dia guru BK yang sudah kewalahan menghadapi tingkah keduanya, logat jawanya yang kental dan bicara sedikit medok malah membuat para siswa enggan segan padanya. Ditambah ciri khasnya yang selalu memakai blangkon dan baju batik."kau dengarkan itu. Kukawinkan kalian ntah jadi apa anak nya. Macam dajjal pun ada ku rasa" saut pak Ucok.
Ya kalau dari namanya kalian pasti sudah tau. Dia orang batak asli, sebagai guru olahraga. Bahasa bataknya yang kental, kumis tebal yang meruncing seperti wak doyok. ditambah lagi perutnya yang hampir menyerupai wanita hamil membuat wajahnya lebih lucu jadi pelawak atau badut acara ulang tahun dibanding jadi guru olahraga. Ditambah lagi kebiasaannya yang selalu memainkan ujung kumisnya."ayo lah pak Agung, tinggalkan saja anak dua ini. Mau ngajar lagi aku, makin kurus nanti aku dibuatnya kalau lama-lama kutengok muka mereka" lanjut pak Ucok
"monggo pak, saya juga mau ngajar juga"
"saya tinggal kalian. Tetap seperti ini sampe bel pulang ya" perintah pak Agung kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY
Teen Fictionsetelah koma yang berkepanjangan akhirnya titik telah menemukan diantara sebuah jeda yang lama setelah kata sudahi membuat kata kita semakin berjarak kurasa menulis untuk memulai lagi adalah akhir yang tidak perlu lagi di hapus. untuk aku dan kamu y...