0.0

2 0 0
                                    

"Cape banget gua ram." Keluh Sasa kepada Rama.

"Cape apa dah lu? Rasanya dari tadi Lo cuma dikamar gakemana-mana." Tanya Rama

"Cape aja mau makan bye!" Ujar Sasa langsung meninggalkan Rama yang tengah menonton televisi di sofa.

"Makan teros lu gendut baru tau!"Ucap Rama

Tanpa perduli Rama, Sasa pergi ke dapur untuk mengambil air dingin yang ada dikulkas, cuaca yang panas membuatnya menjadi haus seketika.

Saat Sasa menumpahkan air kedalam gelas dering dihandphone Sasa berbunyi, Sasa mengambil handphonenya dan melihat notifikasi yang berada disana. Sasa mengernyit saat melihat notifikasi dihandphonenya berisi sebuah pesan dari aplikasi WhatsApp.

Setelah menuangkan air, Sasa langsung membukanya lock screen yang ada dihandphonenya lalu menuju aplikasi yang bernotif yang dia liat tadi.

Pesan dari seseorang yang membuatnya masih berdebar dan kadang biasa saja. Perasaan yang cukup aneh. Bisa dibilang seperti itu.

Fano:
Sa?

Ya Fano. Masalalu dari Sasa Caroline Putri.
Fano adalah seseorang yang masih gantung dihati Sasa. Belum pernah jadian masih pendekatan sudah patah hati duluan.

Sasa hanya menatap pesan itu tanpa ada niat untuk membalasnya. Tapi terkesan tidak baik jika tidak menghiraukan ketika membaca pesan dari Fano.

Sasa pun membalas dengan jawaban sekedarnya, menurutnya itu sudah cukup.

Sasa:
Iya?

Tanpa menunggu Fano pun langsung mengetikkan pesannya.

Fano:
Apa kabar sa?

Sasa hanya mengernyitkan kedua alisnya. Setelah sekian lama dari jaman dia lulus SMA dia sudah tidak pernah menghubungi mantan gebetannya itu maaf diralat Temannya itu.

Sasa pun mengetikkan pesannya lagi.

Sasa:
Baik. Lo?

Singkat, padat, jelas. Sasa begitu karena tidak mau membawa perasaannya lagi kemasalalunya.

Fano pun membalas pesannya.

Fano:
Kabar gue baik sa. Lama banget gue ga ketemu lo terakhir waktu di Cafe gue. Gue liat lo dan gue datangin, kita ngobrol sebentar habis tu lo keburu cabut🙂.

Sasa:
Ohiya? Lo inget. Gue lupa soalnya.

Fano:
Haha lo kan dari jaman kita SMA memang suka pelupa sa wkwk.

Sasa:
Haha iya sih.

Fano:
Lo lagi sibuk ga sa?

Sasa:
Lagi gak si.

Fano:
Jadi Lo ngapain sekarang?

Sasa:
Duduk doang.

"Klise banget si Lo fan" Rutuk Sasa.

Fano:
Oh gitu. Eh sa besok ada acara reuni SMA. Lo ikut gak?

"Ha? Reuni? Gada yang ngasih tau gue kemarin-kemarin?" Bingung Sasa.

Sasa:
Oh iya? Serius Lo fan? Gada yang ngasih tau gue baru Lo yang ngasih tau gue.
?

Fano:
Iya. Kemarin Dio hubungin gue kalo besok tepatnya malam Minggu akan ada Reuni. Kelas kita aja si. Btw gue orang pertama ya yang ngasih tau Lo? Bagus dong!.

Sasa hanya mengernyitkan alisnya lagi. Bagus dong?. Apa maksudnya?.

Sasa:
Bagus apanya?

Fano:
Lo kesana kan?

Sasa pasti akan kesana. Sasa sangat rindu dengan sahabat-sahabat nya waktu SMA.

Sasa:
Iya gue kesana, kenapa?

Fano:
Gue jemput besok jam 7 malam!

Mata Sasa rasanya ingin keluar dari tempatnya saat membaca pesan dari Fano. Jujur dari dulu Fano tidak pernah seperti ini dia tidak pernah peka, selalu Sasa yang mulai, tapi kali ini? Fano? Ga salah?.

Sasa:
Serius Lo jemput gue?

Fano:
Kapan gue pernah bohong kalo masalah jemput menjemput Lo? Cuma dulu aja itu juga Lo pulang sama temen Lo harusnya kan pulang sama gue. Canda sa😅

Damn!. Ini bocah ngapa?

Sasa:
Jangan ingetin soal itu gue jadi gaenak sama Lo.

Fano:
Haha iyaiya sans aja. Lagi itu sudah dulu-dulu wkwk. Jadi gimana sama gue besok ya?

Sasa ingin menolak. Tapi Sasa pasti gaakan diizinin sama kakaknya kalo kesana sendiri.

Sasa:
Iya. Jam 7 kan?

Fano:
Iya jam 7. Dandan yang cantik princess. See you tomorrow.

Debaran mulai terasa didalam dada Sasa. Ingin rasanya Sasa menangis. Kali ini Fano berhasil masuk kedalam hatinya Sasa kesekian kalinya.


Satu kata Buat Sasa! Baperan!

TBC:)

StorysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang