Chapter 2
Clara Pov
"Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah tadi aku memakai baju lengan pendek dan celana jeans. Dan bagaimana mungkin dalam sekejap bajuku telah berubah dengan sedemikian rupa? Dan..apa ini? Rambut coklatku telah berubah menjadi putih kebiruan! Padahal jelas-jelas rambut asliku itu berwarna coklat"-Ucapku dengan nada bingung akan hal yang barusan terjadi.
"Tunggu dulu! Bukankah sepatu yang aku gunakan tadi adalah sepatu kulit? Dan bagaimana mungkin sepatuku berubah menjadi sepatu berbahan dasar kristal? Mungkin.., ah.., entahlah. Aku tak peduli lagi dengan semua hal yang terjadi barusan"-Ujarku dengan nada tak peduli,namun masih penasaran dengan hal yang terjadi.
Namun tiba tiba...
"Boo!"-Teriak seorang anak laki laki dengan wajah yang menggemaskan, namun memiliki sifat yang nakal seperti nya?
"Hey! Darimana kau muncul? Dan siapa dirimu? Ku rasa tadi aku hanya sendirian di dalam hutan ini. Dan bagaimana mungkin anak kecil seperti mu berani masuk kedalam hutan seperti ini?"-Tanyaku pada anak laki laki tersebut.
"Nona, jika kau menanyakan suatu hal kepada seseorang, maka satu-persatu agar orang tersebut dapat menjawabnya"-jawab anak itu dengan nada yang menjengkelkan menurutku.
"Ya, ya, ya. Terserah kau saja. Jadi jawablah pertanyaan yang aku lontarkan kepadamu wahai anak kecil misterius"-Jawabku kepada anak kecil yang menjengkelkan itu.
"Jadi...perkenalkan namaku Ivander Raymond,panggil aku Ray. Aku datang saat kau menemukan kalung legendaris yang selama ini aku jaga. Walau 700 tahun yang lalu menghilang akibat kecerobohanku yang berakibat fatal. Dan aku bukan anak kecil! Umurku sudah mencapai 2.500 tahun!" -jawab Ray dengan nada yang begitu percaya diri.
"Mana mungkin umurmu 2.500 tahun, kau pasti berbohong. Dan apa-apaan ini? Bagaimana bisa kalung ini menghilang 700 tahun yang lalu, padahal menurutku kalung ini hanya seperti kalung yang baru saja terjatuh dari leher seseorang lalu tertimbun daun-daun karena sekarang telah memasuki musim gugur"-jawab ku dengan nada tak percaya dengan penjelasan yang Ray berikan.
" Hah..terserah kau saja, Nona. Jika memang kau ingin mengetahui banyak hal tentang diriku dan kalung itu, maka ikutlah denganku untuk bertemu dengan si pembuat kalung itu sekaligus Ratuku"-Jawab Ray tentang pertanyaanku mengenai dirinya dan kalung yang sedang aku pakai ini.
Akirnya....Aku dan Ray memutuskan untuk bertemu Ratu sekaligus pencipta kalung tersebut walau aku masih dalam keadaan bingung,Tapi Ray bilang hanya cara itu yang bisa di pakai untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di dalam kepalaku dan menemukan jawaban kenapa diriku bisa berubah setelah memakai kalung tersebut.
Namun...di dalam perjalanan aku melihat hewan yang amat menggemaskan lewat di depan mata ku hingga akir nya aku memutuskan untuk mengejar nya dan meninggalkan Ray seorang diri.
"Kyaaa>.< kenapa hewan sepertimu bisa ada di dalam hutan ini? Ah kau begitu menggemaskan...tapi anehnya kau memiliki sayap,padahal awal nya ku kira kau seekor kelinci...tapi saat aku menangkapmu,aku malah menemukan dirimu dengan bentuk yang cukup aneh kau memiliki telinga seperti kucing dan memiliki badan serta ekor dengan bentuk kelinci...ya walau anehnya bagaimana hewan sepertimu memiliki sayap seperti burung dengan bulu yang amat halus"-Ujarku pada hewan manis yang tidak diketahui namanya dan berasal darimana ia.
Di tempat lain...
"Ck dasar nona yang merepotkan bagaimana bisa ia menghilang di saat seperti ini.Bagaimana jika Nona itu ditemukan oleh mahluk yang mengincar kalung yang ia pakai.Apalagi di bagian Utara ada hutan ilusi yang bisa saja membuat dirinya hilang kendali akibat kuatnya ilusi yang ditaruh pada hutan tersebut ck"-Ujar Ray dengan nada kesal akibat apa yang telah di lakukan oleh Clara.
" Hah...Ya sudahlah dari pada aku menggerutu lebih baik aku mencari Nona tersebut lalu menyeretnya kekerajaan untuk bertemu dengan Ratu"-Lanjut Ray dengan nada yang masih menunjukan kekesalan atas apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Is Alpha
FantasySeorang gadis berlari melewati hutan lebat.... Desisan angin yg berhembus melewati celah-celah dedaunan saling bersautan di sertai lolongan serigala yang menambah rasa mencekam pada malam itu... Seseorang berkata dengan suara husky "My Mate....."