2

499 52 2
                                    

Mean mencoba menelepon P’Nook. Tak lama setelah P'Nook mengangkat telepon, Mean pun menjelaskan duduk perkaranya. Lalu ia meminta tolong untuk menyelesaikan masalah video ini demi kepentingan bersama terutama Plan. Mean juga mengirimkan line ke Perth.

"Perth gue minta tolong ya, bantuin jagain Plan saat ini, gue nggak bisa di sisi dia sekarang dan semua itu salah gue. Tapi gue sumpah ga ada maksud apa-apa"

Mean juga coba mengirimkan pesan ke Plan, siapa tahu begitu ponselnya menyala, Plan langsung membaca pesan dari Mean.

Phi, aku tau aku bodoh, aku minta maaf, aku bener-bener ga sengaja Phi.
Aku sayang banget sama Phi...semua yang kita lakuin bersama selama 4
tahun ini betul-betul berharga banget buatku Phi. Phi adalah yang
terbaik yang pernah ku miliki…

Bersama dengan Phi bikin aku bahagia banget, tapi semua yang aku
lakukan bikin aku sadar, apa mungkin selama ini P’Plan malu pacaran
denganku? Jika Phi memang malu, aku juga nggak bisa nahan Phi untuk
terus-terusannya bareng aku, meskipun sebenarnya bersama Phi adalah
hal terindah yang pernah terjadi di hidupku.

Thank you untuk semuanya….I love you Phi"

Setelah mengirimkan pesan tersebut, ia menangis sejadi-jadinya. Flashback kebersamaan dengan Plan tiba-tiba muncul dalam ingatannya.

Plan yang malu-malu saat pertama kali workshop series dan tahu kalau pasangannya Mean, Plan yang malu-malu saat ciuman pertama mereka dalam series, Plan yang malu-malu saat malam pertama mereka, keluguannya, senyumannya, desahannya, keseksiannya….

Kenapa rasanya sesakit ini? batin Mean. Apa ini yang dinamakan sakitnya orang putus cinta? air mata Mean tak berhenti mengalir.
Meski begitu, kalaupun saat ini ia memang sedang patah hati, Mean tak akan pernah menyesal mengenal Plan.

***

Usai fanmeeting, Plan dan TEMPT kembali ke Thailand. Saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran bandara menunggu jemputan tiba. Namun apa yang ditakutkan Plan ternyata benar. Ia dicecar ribuan
pertanyaan dari wartawan dan fans perihal videonya dengan Mean.

Untungnya saat itu Plan masih bisa mengelak, berkat image Tsundere yang selalu ia pakai saat menghadapi fans. Ia berhasil menenangkan diri, thanks to P’Pupae dan teman-temannya di TEMPT.

Plan juga bersyukur memiliki orang-orang yang baik di sekitarnya. Bahkan, P’New, P’Gong, dan beberapa teman dekat lainnya ikut membantu menenangkan walaupun mereka tak berada di dekat Plan.

Yang menyedihkan saat ini adalah Mean, karena Plan masih belum menghubungi pria itu sejak kemarin. Bahkan ponselnya masih Plan matikan karena belum siap menerima tekanan dari pihak luar, khususnya ibu dan kakaknya.

“Phi, kamu yakin nggak mau nyalain itu hape? Mean pasti khawatir. Apalagi terakhir chat aku bahasa dia aneh. Aku juga ikut khawatir sama dia Phi. Lagian dia juga nggak bisa disalahkan 100 persen kok Phi, dia kan bukannya sengaja mau menghancurkan karir Phi atau bikin malu Phi. Phi kan tahu dia sayang banget sama Phi,” ujar Perth panjang lebar.

Plan menoleh ke arah Perth, berpikir kenapa anak yang jauh lebih muda darinya bisa berpikir sangat dewasa, sementara dirinya masih sangat labil.

"Phi belum siap, Perth. Phi takut," ujar Plan pelan.

"Sebenarnya apa sih yang Phi takutkan?" tanya Perth heran.

"Phi takut orang-orang dan para fans nggak terima kalau Phi jadian beneran sama Mean. Phi takut orangtua Mean dan orangtuaku nggak setuju juga sama hubungan kami," ucap Plan.

"Phi, maaf ya, aku bukan bermaksud menggurui Phi, tapi itu semua kan baru ketakutan Phi saja yang belum terbukti kebenarannya. Aku ya dari kemarin sempat cek-cek dikit sih komen orang-orang dan nggak ada satupun yang komentar buruk, yang ada mereka support kalian banget,
apalagi itu pasti sudah jadi harapan mereka-mereka yang ngeship Phi dengan Phi Mean,"

"Kamu bukannya mau nyenengin aku doang kan Perth?" tanya Plan.

"Hahaha, ngapain juga aku bohong Phi, that's not me at all. Phi, intinya ya, yang tahu hati Phi adalah Phi sendiri, bagaimana Phi ke Phi Mean, dan Bagaimana sayang Phi ke fans. Jadi sebaiknya pikirin masak-masak,
sebelum semuanya terlambat. Phi sayang kan sama Phi Mean?" tanya Perth
sambil memegang pundak Plan memberikan senyuman semangat untuk Phi yang ia sayangi itu. "Sangat banget, hiks," tanpa sadar air mata yang sudah dia tahan ternyata tak mampu lagi dibendungnya.

"Jujur, aku begini karena aku takut kehilangan dia," ucap Plan sendu

"Semangat Phi, aku yakin kalau Phi ngomongin ini semua sama P’Mean,
semua akan lebih baik, karena Phi juga akan tahu gimana Phi di hati dia," kata Perth menghibur.

Tak lama jemputan dari bandara tiba. Mereka kembali ke rumah masing-masing, P’Pae meminta Plan untuk istirahat dulu sementara waktu, sampai ia merasa lebih baik.

Setibanya di rumah, ibunya memarahi Plan yang tak mengabari, malah mematikan telepon, serta menolak menerima telepon ibunya lewat P’Pae.

Plan hanya bisa memeluk ibunya dan meminta maaf. Ternyata pelukan ibu memang yang paling bisa menyenangkan hatinya saat itu.


***


Sorenya Plan mencoba menyalakan teleponnya kembali, sambil mengingat
pesan dari Perth dan ibunya.

“Bagi Mae dan Pho, selama kamu bahagia, kami juga bahagia. Kamu nggak usah takut akan masalah ini Plan. Justru ketakutan kamu yang belum terbukti itu malah menjadi bumerang buat kamu, sayang,” ujar ibunya sambil menggenggam tangan Plan.

“Mae tahu kamu gusar sekarang, tapi Mae percaya Mean itu anak baik. Buktinya kalian selama 4 tahun bareng dia yang ngalah terus sama kamu kan,”

Banyak sekali notifikasi yang masuk dalam ponselnya. Dia mengabaikan semuanya dan hanya melihat notifikasi dari Mean

60 missed call dari Daddy Bear

10 Line chat message

Plan lalu membuka notifikasi Line dari Mean

"P' Plan maaf"
"P' Plan kok matiin hape sih?"
"P' Plan please"
"P' Plan jangan bikin aku kesiksa"

Dan pesan terakhir adalah chat panjang yang seketika bikin Plan lemas seketika. Dia segera mencoba menelepon Mean, namun tidak diangkat. Ia lalu menelepon P'Nook yang mengatakan bahwa Mean sedang pemotretan untuk iklan kosmetik.

Setelah meminta lokasinya, Plan langsung berlari mencari kunci mobil dan berpamitan dengan Mae dan Pho nya. Sepanjang jalan, Plan tak berhenti menangis. Berkali-kali ia mengusap air matanya yang terus-terusan jatuh.

Saat tiba di lokasi, Plan berlari mencari Mean. Para kru melihat keberadaan
Plan, berbisik-bisik entah membicarakan apa. Jujur, Plan benci saat di bicarakan di belakang seperti itu. Mungkin dia terlihat cuek, namun sebetulnya hatinya rapuh. Dan dia tak akan pernah mau ke tempat Mean
bekerja bila bukan jadwal syuting bersama.
Tapi saat ini entah setan apa yang merasukinya hingga Plan melupakan
semua ketakutannya tersebut. Tak lama matanya melihat sosok tak asing yang segera mendekatinya.

"Sawaddee Phi, di mana Mean?" tanya Plan sedikit ngos-ngosan akibat berlari menghampiri P’Nook.

"Aww Plan, kamu serius nyamperin ke sini? itu Mean lagi ganti baju di ruang ganti," jawab P’Nook sambil menunjuk sebuah ruangan.

"Iya Phi, aku ke Mean dulu naa, khop khun kha Phi," Plan kembali berlari
setelah waii ke P’Nook.

***

.
.
.
TBC

2Wish Everlasting Love (MeanPlan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang