Hai guys and gals 🙋
Ini fan-fiction kedua dari kami.
Terima kasih untuk segala atensi dan komennya di fan-fiction pertama. Kami gak menyangka sambutan dari warga Wattpad, Peraya Shipper, khususnya yang begitu baik.Seperti biasa, credit kami sampaikan kepada;
CattleyaLian untuk cover
saingannyaattaphan dan hotaru88 untuk editing dan proof-reading
bebebiee untuk judulKuyy kita mulai....
#####
Singto POV
Koridor perpustakaan kampus sudah menjadi tempatku menatapnya dalam diam, pemuda manis berlesung pipi yang menghampiriku saat pulpen pink-ku terjatuh dan menjadi penghubung diriku berkenalan dengannya.
Flashback
Third Person POV
"Heii, namaku Krist Perawat, sepertinya aku sering melihatmu di sini bersama teman temanmu."
"Kau siapa?" ucap pemuda manis kepada sosok berkacamata dengan kulit tan yang cukup mempesona itu spontan. Berbeda dengan lawan bicaranya yang terheran ketika melihat sosok pria manis berlesung pipi itu menghampirinya.
"Hah? A-aku?" pemuda berkacamata itu merasa gugup. Pasalnya, pemuda manis di hadapannya ini menatapnya sambil mengerjabkan matanya membuatnya terlihat semakin manis.
"Iya, kamu. Ini milikmu, kan? Warna pulpenmu sangat manis?" ucapnya sambil mengulurkan pulpen pink milik sang pemuda.
Singto POV
Lenganku tiba-tiba tremor saat meraih pulpen yang ia berikan. 'Sial, ini sungguh memalukan,' batinku.
"Te-te-terima kasih," ucapku dan terkejut saat tanpa izin dia duduk di sampingku.
"Hei, kau membaca buku percintaaan?" Dia mendekatkan wajahnya mencoba melihat buku yang kubaca, dapat kutatap jelas wajah glowingnya.
DEG
"Manis sekali!! Ya Tuhan, kuatkanlahh jantung hambamu ini!!" pikirku.
Si manis menatapku dan dengan cepat aku mengalihkan pandanganku. Tak ingin ketahuan sedang memperhatikan wajahnya.
"Hah? Ah... iya, apa kau menyukainya juga?" tanyaku padanya.
"Aku? Tidak. Bagiku cinta penuh dengan kebohongan, semua kata yang diucapkan tak pernah sejalan dengan tindakan."
"Benarkah?" tanyaku dengan sedikit heran. Entah mengapa aku merasa jika pemuda manis itu sedang terganggu oleh sesuatu hal.
Pemuda manis itu menatap arah jendela perpustakaan yang tengah menampakkan cuaca hujan saat ini. Ia bergumam, "Apa kau percaya akan cinta?" tanya pemuda manis itu sambil terus menatap ke arah luar jendela.
"Entahlah, tapi Cinta itu menurutku seperti hantu. Jika kamu merasakan kehadirannya, kamu baru akan percaya kalau itu ada."
Dia tertawa dan terdengar semanis gula di telingaku, "Apa tidak ada perbandingan yang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Anchorage
FanfictionSingto prachaya - pemuda berkulit Tan, youtubers muda yang diam-diam menyimpan rasa pada cinta pandangan pertamanya, Krist perawat - pemuda manis yang mengambil hatinya pada saat pertama kali keduanya bertemu untuk pertama kalinya. Apakah ia bisa me...