JODOHKU PAK USTAD (Part-1)

75 2 0
                                    


Sekali lagi ku tatap foto yang diberikan oleh mama , terlihat jelas gambar sosok laki-laki lengkap dengan sorban, serta jenggotnya, rasanya tak asing wajah ini bagiku, iras wajah nya seperti orang timur tengah sana.

"Gimana tih" mama bertanya sambil tersenyum.

" Gak tau " jawabku sambil berlalu..

Hari itu mama memanggilku untuk berbicara agak serius, beliau mengatakan ada kolega papa ingin menjalin silaturahmi dengan keluarga kami.
Penjelasan mama ku dengar terlalu rumit.
Tanpa babibu, langsung kupotong penjelasan mama.

" maksudnya apa ini ma, kasih foto segala" tanya ku.

" mmm , gini Ratih kan sudah gadis, mmm jadi ".

" jadi apa ma, maksudnya ini apa?" Aku mendesak mama agar tidak ngalor ngidul.

" mmm gini, kolega papa itu punya adik, trus dia mau ngelamar Ratih" mama ku berusaha menjelaskan dengan penuh hati-hati.

" apa" jawabku terperangah.

"Ratih masih kuliah ma" jawab ku sambil berdiri.

"Iya, mama tau " jawab mama 

" Tih,, ratih,, dengar dulu mama bicara" mama menjelaskan sambil setengah teriak.

Aku berlalu tanpa sepatah katapun, kuarahkan kaki  ke kamar atas dan sengaja ku hentakkan keras-keras..
Aku kesal...

*****
Pagi ini jadwal kuliah  lumayan padat sampai sore, kulihat lembaran tugas untuk presentasi belum tuntas dikerjakan.
"Nanti selesaikan di kampus saja, tinggal sedikit juga." ujarku dalam hati.

Kulangkah kan kaki  dengan semangat menuju lantai bawah dengan niat ingin cepat-cepat ke kampus, agar ada peluang waktu untuk menyelesaikan tugasku tadi.

"Ratih.. ayo sarapan dulu" mama memanggil.

"Gak bisa ma, ratih sarapan dikampus aja" jawab ku sambil berlalu.

" ratih.. ratih, sini dulu." mama memanggilku kembali.

" iya mah,  atih buru-buru ni." jawabku.

"Ratih " terdengar suara tegas papa

"Sarapan dulu sini" papa memanggilku.

" iya pa" jawabku dengan nada rendah,
Aku memang gak bisa ngelak kalo papa sudah bicara.

"Iya pa" jawabku mengulang.
" sarapan dulu sini. " papa menyuruhku duduk di depannya.

"Begini, ratih pulang kuliah nanti jam berapa?" tanya papa serius.

"Mmm.. jadwal ratih agak padat pa hari ini" jawabku dengan sedikit ragu.

"Nanti malam selepas magrib, papa mau bicara sama ratih, papa tunggu di ruang kerja papa ya." papa  memberi perintah.

"mmm.. bicara apa pa?" tanyaku, tapi sudah terbersit di hati, ini pasti berkaitan dengan foto kemarin itu.
Ah.. seketika dada ku berdegub kencang.

"Ada hal penting yang ingin papa sampaikan, bisa ya papa tunggu" penjelasan tegas papaku menutup pembicaraan kami.

"Iya pa." jawab ku lemah.

"Nggak sarapan dulu tih." mama kembali bertanya.

"Nggak ma, makan roti aja nih." sembari berlalu, ku ambil kunci mobilku dan langsung tancap gas ke arah kampus.

Next part 2

Jodohku Pak UstadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang