-Penantian.

16 5 4
                                    

Setelah beberapa bulan kita bersama, dan Rara pun sudah di beri lampu ijo sama emak.
Akhirnya dengan semua niat yang ada, gue pun memutuskan buat nembak Rara.
Tapi, gue gamau nembak dia biasa-biasa aja. Gue mau sedikit berbeda dan gue mau moment ini bakal dikenang sampai tua nanti.

Semua hal sudah gue persiapkan matang-matang dari tempat, waktu, hadiah, makanan, dll.

Sampai saat nya sekarang di bulan yang spesial buat gue yaitu.. Oktober. Kenapa? Karena dibulan ini gue dilahirkan tepatnya tanggal 17 ahayy!
Gue mau bulan ini tambah spesial dengan adanya tanggal gue jadian sama Rara.

***
Jumat, 28 Oktober

Sesa
•Hai Ra..
•Nanti pulang sekolah ketemu di parkiran ya..

Rara

•Hai Sesa..
•Ada apa nih? Kok tiba-tiba gini

Sesa
•Udah..ikut aja.. see you!

Rara
•Okay.. see ya!

Teng! Teng! Teng!

Bel pulang sekolah pun sudah terdengar, Rara pun langsung ke parkiran buat nemuin gue, dan gue lagi asik makan cilok mang Idoy
*Asli enak gaiss lu mesti coba! Next..

"Sesaa! -Rara dengan capeknya

"Apaa cintaa" -sesa yang asik makan cilok

"Ngapain sih ngajak aku kesini? -Rara yang penasaran

"Gamau? yauda gajadi deh" -dengan enjoynya

"Tuh kan kok malah kamu yang ngambek sih" -rara sambil sedikit manyun

"Yauda ikut aku yuk" -sesa

"Iyaa..iya.." -rara

Akhirnya gue pun berangkat menuju... Puncak!

Setelah beberapa lama perjalanan sampai lah gue dan Rara di "Warung Patra" hehe kalo anak motor pasti tau nih..
Tapi mungkin lu pada ngira, ngapain gue nembak cewek di warpat padahal tempatnya rame.. iya sih.. tapi disini gue nyewa 1 tempat nya buat gue berdua doang sama dia. Di tengah balkon nya cuma ada 1 meja, 2 kursi, dan lilin merah ditengah nya. Ya bentukan nya kaya di restoran mewah lah tapi ini di warpat! Hehe.
Gue juga nyewa 1 grup pemusik buat main mengiringi kita pake lagu-lagu romantis. Saikk ga tuh!

Awal turun dari motor dia masih penasaran kenapa gue ngajak dia kesini. Tapi gue ga jawab pertanyaan dia dan ngubah topik terus hehe sukurin lo :)
Oh iyaa.. kita sampai disini sekitar setengah enam sore, jadi pas banget buat sunset *biar kek anak indie

"Ngapain sih kita kesini?" -rara

"Udah ikut aja yuk" -sesa

Gue berdua pun masuk ke tempat yang udh gue sewa. Sambil gue megangin tangan dia buat nuntun masuk kedalam.

Ketika kita masuk dia langsung kaget karena merasa seperti ada yang berbeda. Lalu gw tuntun dia ke kursi yang ada disana. Dan lebih kaget lagi saat baru saja duduk tiba-tiba ada sekumpulan orang yang memainkan musik romantis lengkap dengan seragam dan dasi kupu-kupunya.

"Sesa.." -rara dengan kaget nya

"Apa..tuan putri.." -sesa

"Apa kamu yang melakukan ini semua?" -rara

"Kalo iya kenapa?" -sesa

"Hmm.. gapapaa aku suka terima kasih ya :)" -rara sambil tersipu malu

"Sama sama tuan putri, tapi kita makan dlu ya.. laper nih hehe" -sesa

Kita pun makan steak tenderloin dimasak medium rare di lumurin saus Barbeque yang nikmat.

Setelah makan kita berbicara dengan penuh canda tawa, diiringi musik romantis oleh pemusik tadi. Sambil menikmati pemandangan cahaya-cahaya kota dari ketinggian.
Hari ini penuh dengan kebahagiaan, apalagi setelah obrolan gue sudutkan ke pembicaraan yang lebih serius.

"Ra..." -Sesa

"Iya Sesa?" -Rara

"Kita kan sudah kenal, aku udah sayang banget sama kamu mungkin bahkan sudah dibilang cinta" -sesa dengan penuh harap

"Hm-hmm iyaa.." -rara

"Kamu juga udah aku kenalin ke mama, Mama juga senang sama kamu. Semua udah kita lewatin bareng-bareng. Kamu juga yang selalu support aku bisa sampai sekarang. Aku mau kita lebih serius lagi.." -sesa

"Iya.. aku juga sayang sama kamu, aku nyaman deket sama kamu. Aku juga seneng bisa deket sama mama" -Rara

"Tiara.. kamu mau nggak jadi pacar aku?" - Sesa dengan nada yang pelan sedikit gugup

"Hmm.. iya Sesa aku mau.." -Rara

"Tapi aku harap kita bisa selalu kaya gini ya.." -Rara

"SERIUS?! GILAA SENENG BANGET AKUU!" -Sesa dengan penuh bahagia nya.

"Hahaha gemess sama kamu.." -Rara

Setelah beberapa lama disana. Kita memutuskan untuk pulang kerumah.
Sepanjang jalan kita berbincang dan menikmati seisi jalan sambil dipeluk hangat dari belakang oleh Rara tercinta.

Rara.. seorang wanita cantik yang awalnya hanya sepintas dimata namun turun ke hati. Yang tadinya tak kenal sekarang saling sayang. Dan yang tadinya bukan siapa-siapa sekarang bisa bersama.

Semua itu bisa didapatkan jika kita memiliki niat tulus dan diimbangi dengan usaha, namun tak lupa Doa kepada Tuhan yang maha esa.

Keep scroll for update guys
Peace out! Xoxo



- Realitas.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang