Prolog

189 45 12
                                    

Namaku Keira Felixia. Gadis berusia 16 tahun yang sekarang duduk dibangku kelas 11 SMA. Jika kebanyakan orang berkata masa SMA adalah masa yang paling indah, namun tidak bagiku sudah hampir 2 tahun aku menjalani masa SMA dengan flat.

"Hujan masih saja turun. Kapan aku berangkat sekolah kalau seperti ini terus. Tapi entah kenapa hujan selalu terus menarik dimataku.Padahal aku tak punya kisah menarik bersama hujan, dasar manusia aneh".

"Ibu....ibu...ibu...ibu tidak ingin mengantar Keira ke sekolah?diluar masih hujan bu." Kemudian muncullah perempuan paruh baya dengan memakai daster "Kamu berangkat sendiri saja ya nak..kan bisa berangkat sendiri". Pinta Ibuku

"Baiklah Bu. Aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum Bu."

"Waalaikumsalam hati-hati dijalan ya".

Begitulah kehidupanku, hidupku selalu mandiri bahkan aku telah berusaha membujuk ibuku tetapi tidak mempan. Terpaksa aku harus mengayuh sepeda dengan mengenakan jas hujan.

Sesampainya disekolah banyak teman-teman yang diantarkan orang tuanya ke sekolah. "Andai saja kehidupanku normal seperti kebanyakan orang pasti aku akan merasa bahagia. Ngomong apa sih aku, seharusnya aku bisa bersyukur banyak kok yang mau diposisiku."

*

Sesampainya dikelas Keira pun menuju bangku tempat ia duduk. "Hai Keira tumben kamu hampir telat biasanya datang paling awal." Sapa Desya teman sebangkuku.

"Iya sya tadi aku sempat menunggu ibuku aku pikir aku bakal diantar kesekolah tapi ternyata tidak, ya sudah aku telat deh."

"Sabar ya Kei positif thinking aja mungkin ibumu sedang sibuk jadi nggak bisa ngantar kamu. Hal yang paling penting adalah kamu belum telat kok." Balas Desya.

Bunyi suara dentuman langkah sepatu mendekati arah kelas. Tiba-tiba seluruh orang dikelas mendadak diam.

"Selamat pagi anak-anak hari ini jadwal ulangan matematika keluarkan kertas kosong beri nama dan no absen." Ucap bu Sri yang tiba-tiba masuk kelas.

"HAHHH tapi kemarin belum dibilangin kalau ada ulangan hari ini bu." Salah satu temanku memberanikan diri berbicara.

" Iya memang ini ulangan mendadak. Emang harus diberi tahu dulu ya. Kalian sih kalau diberi tahu baru belajar seharusnya kalian belajar setiap hari bukan hanya saat ulangan." Ucap Bu Sri.

Hari ini terasa sangat membosankan menurutku tidak ada yang menyenangkan. Bagaimanaa tidak aku belum sempat sarapan dan harus menjalani ulangan matematika. "Mungkin sebaiknya pulang sekolah ini aku langsung pulang dan isirahat."

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang