Seorang gadis nampak berjalan dengan terburu-buru,sesekali seperti menyeka sesuatu dari wajahnya.Sedangkan seorang pemuda mengejarnya, memanggil namanya beberapa kali, namun si gadis tidak menjawab.
"Dara, dengerin aku dulu.." si Pemuda mencekal tangan si Gadis.
"Ini gak seperti yang kamu bayangin," Ucap si Pemuda, sedangkan gadis bernama Dara itu masih diam. Memalingkan wajah,seakan tak sudi menatap wajah pemuda dihadapannya itu.
"Aku sama dia, cuma temen.. Tadi gak sengaja ketemu, lagian tadi juga aku bareng Reno kesini, tapi Reno baru aja pergi sebelum kamu datang," Bulshit Dalam hati Dara menggumam.
Cowok -oh salah- Mantannya ini udah dari tadi berduaan dengan cewek yang sialannya adalah teman kampus dia. Sejak ia datang tiga puluh menit yang lalu. Tidak ada Reno, atau Reni atau sipapun yang mantannya sebut teman.
Oh, jangan lupakan pengintaiannya selama seminggu ini, Dara malas menjelaskan. Bikin ingin menonjok pemuda didepannya saja jika ingat beberapa bukti yang ia lihat dengan matanya sendiri itu. Berawal dari mantannya ini susah dihubungi, kemudian selentingan gosip yang menyebutnya diselingkuhi membuat Dara nekad mencari bukti sendiri, dan taraaa Dara berhasil mengungkap kebenarannya. Dara jadi menyesal, kenapa tadi sempat nangisin pemuda breng- ,pemuda didepannya ini, ya?
"Udah?" Dara berucap datar.
"Apa?," Ucap si Pemuda bingung.
"Ngomongnya udah, kan? Gue mau balik,"
"Ra, aku udah jelasin , maafin aku, oke?," Ucapnya. Ga tau diri Gumam dara.
"Udah gue maafin, sana minggir. Gue mau balik," Pemuda dihadapannya tak bergeming sedikitpun. Menyorot Dara dalam dengan pandangan yang,- dulu Dara sukai- ,karena dengan pandangan ini Dara merinding enak. Tapi sekarang pandangan itu rasanya membuat Dara jengah. Berdecak, Dara balas menatap pemuda didepannya. Dengan pandangan baru, bukan Dara si Manja dan lucu. Pandangan yang sinis, mungkin? Entahlah Dara hanya tidak suka dengan cowok ini.
"Gue udah maafin Lo, jadi Lo gak usah merasa bersalah. Mungkin, gue emang se-ngebosenin itu selama jadi pacar Lo.." Ucapnya mencoba tulus. Ya mau bagaimana lagi, rasanya Dara sudah mencoba menjadi pacar yang baik selama ini, tapi ya gak tahu juga sih.
"Dan, jangan bilang kita bisa temenan, oke?,"
"Mantan jadi teman itu Bulshit, omong kosong.. kita selesai, Lo dan gue gak ada apa-apa lagi," tambahnya menegaskan. Kemudian bergegas pergi.***
Haloo.. haiiii
Semoga ada yg tersesat ke work ini ya wkwkk
Sebenernya, ide cerita ini udah ada sejak 2019 lalu, cuman ya gitu. Aku orangnya emang angin-anginan. Gak konsisten, dan gampang bosen.
Tapi, semoga aja 2022 ini aku konsisten.
Jangan lupa tinggalin jejak.. mwaahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant To Be
ChickLitBagi Dara, patah hati itu sungguh melelahkan. Menangis, tak enak makan, tak enak tidur. Imbasnya, tugas kuliah jadi terbengkalai. Uh, pokoknya Dara tak ingin bercint... Ck, berpacaran maksudnya. Malas buat patah hati lagi, lak-laki kan begitu suka n...