Bab 1- pertemuan

55 6 6
                                    

Mau sesedih apapun lo, lo harus bisa nutupin kesedihan lo dengan tawa lo, supaya orang gak tau di balik ketawa lo ada kesedihan yang mendalam.
-Qiana Alisha-

Selamat membaca ❤

TRING..
  Lonceng berbunyi, seorang gadis duduk di pojok cafe dengan memandang orang-orang yang sedang berlalu lalang di jalanan, ditemani dengan segelas cappucino. Dia adalah Qiana Alisha, gadis biasa yang tidak mempunyai kelebihan. Dari sorot matanya,orang dapat menyadari bahwa dia memikul masalah yang sangat berat.

"Hai, gue boleh duduk gak?" tanya cowok tersebut kepada Qiana.

"Lo siapa?" ucap Qiana.

"Kalau di tanya jangan suka nanya balik deh. Yaudah kenalin nama gue Alex Regantara, biasa dipanggil Alex. Gue anak dari Kevin Regantara dan Zaura Regantara" ucap Alex dengan mengulurkan tangannya.

"Gue Qiana Alisha lo bisa manggil gue Qiana. By the way gue gak nanya lo anak siapa," ucap Qiana menjabat tangan Alex.

   Qiana melepas jabatan tangan mereka.

"Ya kan biar lo tau aja gitu bokap nyokap gue, mana tau lo jadi masa depan gue. Yakali kalau lo jadi istri gue lo gak tau nama mertua lo siapa" balas Alex membuat Qiana terkejut.

"Lo gak waras, gue baru kenalan sama lo tapi lo udah berfikir gue jadi istri lo. Ogah banget gue! Kenal juga enggak" ucap Qiana dengan kesal.

"Makanya gue kenalin nama gue, biar lo kenal gue siapa. Ini dari tadi gue tegak mulu gak disuruh duduk?"ucap Alex kepada Qiana.

"Emang gue ada ngebolehin lo duduk? Duduk di tempat lain emang gak bisa? Gak lihat gue lagi menikmati suasana sendiri" balas Qiana.

"Lo gak lihat semua kursi penuh? Makanya gue numpang disini, jahat banget si jadi cewek. Orang numpang duduk aja gak boleh apalagi numpang singgah di hati lo" ucap Alex.

"Apa kata lo ajadeh. Yaudah lo boleh duduk" ucap Qiana final.

   Qiana tidak memperdulikan Alex didepannya yang asik memandang Qiana dalam diam. Qiana sibuk dengan aktivitasnya bermain handpone sambil tertawa melihat isi hpnya. Alex memandang Qiana dengan intens dan melihat sorot mata seorang Qiana. Alex berfikir kenapa sorot mata Qiana menggambarkan dia sedang menyembunyikan sesuatu, itu berupa kesedihan yang mendalam, mau gimana pun dia ketawa. Alex sadar Qiana hanya ketawa untuk menyembunyikan lukanya.

   Qiana akhirnya risih dengan tatapan Alex yang sangat intens menatap dirinya, dia melihat kepada diri dia sendiri apa kah ada yang salah dengan penampilan dia. Ternyata semuanya baik- baik saja, tidak ada yang aneh, tapi Alex kok memandang dia terus ya?.

"Lo kenapa mandang gue gitu banget? Emang ada yang aneh?" tanya Qiana putus asa.

"Gak kenapa-napa kok, tapi di hidd..." ucapan Alex keputus.

   Drett...drettt...

Ponsel Qiana berbunyi, membuat ucapan Alex terputus karna suara handphone milik Qiana. Qiana menerima paqnggilan tersebut.

"Hallo.."ucap Qiana

"Iya Qiana pulang sekarang!" dengan muka terkejut dan panik dia mematikan handphone nya dengan terburu-buru.

" gue pergi dulu, Lex" ucap Qiana cepat.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang