1

429 27 2
                                    

" biar aku memberitahumu satu hal kagami "

midorima terhenti dari langkahnya,

" ada 2 akashi seijuurou "

kagami tersedak, " apa ma - maksudmu ?!"

" untuk sekarang hanya itu yang bisa kuberitahu, sisanya kau bisa tanyakan kepada aomine ataupun momoi. aku yakin mereka berdua sedang menunggumu di pintu keluar- ayo pergi takao "

dengan itu midorima berlalu dengan takao yang mengikutinya di belakang meninggalkan kagami dengan penuh tanda tanya dan keterkejutannya.

kemenangan seirin atas kaijou membuat mereka akhirnya maju ke pertandingan final. ini merupakan ujian terakhir sekaligus terberat yang harus mereka hadapi. melawan rakuzan bukanlah perkara yang mudah dari melihat tim itu bertanding di lapangan. perkataan midorima membuat kagami terngiang-ngiang bagai sugesti mental.

_


_


_


_


kepala kagami serasa ingin pecah. padahal dirinya ingin beristirahat, namun dengan tanpa rasa simpati para anggota sekaligus teman-temannya ini berkumpul di apartemenya untuk membahas tentang masa depan tim mereka. namun hal yang membuat kagami ingin naik darah adalah adanya pemuda hitam sekaligus rivalnya yang seenak jidat seperti menganggap rumahnya sendiri dan gadis cantik berambut pink yang tersenyum manis sambil duduk anteng di ujung meja.

pemuda berambut hijau itu tidak bohong, saat seirin ingin melangkahkan kakinya keluar dari gedung stadion, mereka disambut dengan kedua orang ini dengan aura suram dan seriusnya yang membuat seirin menegakan ludahnya.

" jadi ? "

hyuuga menatap skeptis ke arah aomine. pemuda itu membalas dengan tatapan jengah

" aku yakin si wortel itu sudah memberitahukan kepadamu bukan, bakagami "

kagami berdecak. malas membalas.

" dai-chan, menurutmu apa kita harus menceritakannya ? "

" ha ? kenapa kau tanya aku satsuki ? bukankah ini idemu-- "

" termasuk tentang tetsu-chan ?"

aomine terdiam. jujur saja aomine tak nyaman membicarakan tentang masa lalunya, bukan tapi masa lalu mereka. namun momoi mengotot harus memberitahu hal ini sebelum terjadi sesuatu yang akan membuat mereka menyesal.

" eh ? bukankah kalian ingin memberitahu kami perihal akashi ? "

riko menjadi bingung tentang arah pembicaraan yang mulai melenceng. aomine dan momoi menatap riko dengan muram.

" bukan itu saja riko-san..."

momoi menatap anggota seirin yang sedang menatap gadis itu dengan penuh kebingungan. miris, momoi pun tersenyum pahit. aomine bangkit dari duduknya 

" terserahmu satsuki, jika ingin menceritakan hal ini kepada mereka. namun aku tak ingin terlibat karena terlalu sakit untukku mengingatnya. kalau kau butuh aku, aku ada di supermarket bawah "

pemuda hitam itu pun berlalu. mereka menatap kepergian aomine. setelah debuman pintu yang tertutup suasana semakin suram dan muai terasa tak enak. momoi menarik nafasnya, menenangkan dirinya sebelum apa yang akan ia katakan tak mempengaruhi sekitarnya.

" sebenarnya, ini tentang masa lalu kami semua. masa lalu kiseki no sedai dan alasan mengapa kami terpecah...."

momoi tersenyum kecil, kepalanya tertunduk merasakan perasaan yang menghantuinya kembali hadir.

" sebelumnya kami tak seperti ini. termasuk dai-chan sendiri. dia itu tidak seperti apa yang kalian lihat seperti sekarang, juga akashi..."

menutup matanya momoi mengumpulkan keberaniannya. dia pun menatap kagami

" midorima-kun memberitahumu tentang ada 2 orang akashi seijuurou bukan ? ya, midorima tidak berbohong. memang kenyataannya begitu. semua berubah karena akashi-kun yang sekarang bukanlah akashi-kun yang sebenarnya karena suatu hal "

semua yang mendengar tampak terkejut bukan main namun disaat yang bersamaan tampak tertegun. mereka tidak ingin menginterupsi suasana dan hanya diam mendengarkan.

" ... sebelumnya, bukan hanya aku saja yang dekat dengan kiseki no sedai dan menjadi manajer mereka. ada satu orang lagi, dan namanya adalah kuroko tetsuna "

" kuroko.... tetsuna ? "

kagami tampak tertegun saat mendengar nama yang merasa familiar. namun ia tak tahu mengapa. kagami merasa seperti mengenal nama itu namun dirinya tak ingat.

" tetsu-chan itu adalah sahabat kecilku dengan dai-chan .... "

berhenti sejenak, momoi kemudian menatap kosong orang-orang di depannya

"  tepatnya, dia merupakan orang yang disukai dai-chan dan salah satu orang yang akashi-kun cintai.... alasan mengapa dai-chan berubah, adalah karena hal ini. masalah perasaan yang bodoh kalau kalian pikirkan, hanya saja bukan itu yang membuat semua ini terjadi. akashi-kun, aku tak tahu apa yang ia lakukan hingga membuat tetsu-chan pergi jauh dan tak pernah menghubungi kami dan karena kepergian tetsu-chan juga yang membuat kami semua memusuhi akashi-kun dan berubahnya dai-chan "

perkataan momoi menjadi tak beraturan. air matanya mengalir. tangannya yang bergetar ia kepalkan. dirinya tak sanggup untuk menceritakannya

" o oi momoi-san, pelan-pelan "

furihata menyodorkan sekotak tisue ke gadis itu, momoi mengambilnya dan menutup wajah cantiknya dengan tisue tersebut

" ma maaf, perkataanku menjadi tak jelas ne "

momoi memaksakan dirinya untuk tersenyum, agar ia terlihat biasa biasa saja di depan tatapan yang mengasihaninya.

" momoi-san, mungkin kau bisa ceritakan kepada kami dari awal. maaf, tapi sepertinya kami kurang mengerti apa kaitannya dengan apa yang harus kami lakukan saat menghadapi akashi nanti. "

kiyoshi menagtakannya dengan nada agar tak menyakiti gadis itu sebisa mungkin. dirinya merasa tak enak jika ia meminta hal tersebut kepada seorang gadis yang sedang susah payah menceritakan masa lalunya yang tak enak itu. tanpa ia ketahui ternyata momoi mengerti apa yang dimaksudkan itu. memang salah momoi juga yang memaksakan dirinya. momoi pun tersenyum sedih, dirinya mulai merasa lebih enak daripada sebelumnya entah mengapa saat melihat tatapan tatapan hangat yang terarah kepadanya. gadis itu menjadi rindu dengan tatapan tersebut, karena dulu hal seperti ini pernah terjadi.

" tidak... aku minta maaf kalau jadi aneh begini "

" kau tak perlu memaksakan dirimu momoi-san "

" terimakasih riko-san, tapi ini keinginanku sendiri. mungkin tidak penting bagi kalian tentang masa lalu kami dengan apa yang aan kalian hadapi nanti, tapi kalian akan mengerti harapan kami semua. ki-chan, mukkun, midorima-kun, dan juga dai-chan memiliki harapan yang sama kepada kalian semua. dan aku yakin tetsu-chan dan akashi-kun juga begitu. karena itu aku mohon sekali kalian dengarkan permintaan egois kami ini "

semua yang mendengar permohonana gadis pink itu terdiam dan salling melirik satu sama lain. mereka pun mengangguk, bagaimanapun juga mau tidak mau memang sudah menjadi impian mereka untuk menang dalam pertandingan basket ini. dan mereka juga harus membawa impian itu dengan mewakilkan semua pemain tim yang pernah mereka lawan. beban mereka memang terlihat berat, namun siapa sangka bahwa mereka tak peduli dengan hal itu dan menikmati apa yang menjadi passion dari jati diri mereka.

" kau bisa mengandalkan kami momoi-san "

riko berseru mewakilkan repson teman-temannya yang menatap gadis itu dengan penuh percaya diri dan tatapan tak gentar. momoi tersenyum, dirinya dan yang lain tak salah mengandalkan seirin untuk merubah semua yang terjadi.

"... arigatou minna san " 

momoi menarik nafas, dirinya sudah mantap dan yakin.

" ini semua bermula di saat hari pertama kami masuk teiko... dimana semuanya berawal..."


dan cerita yang sebeanrnya akan terjadi, diaman kelanjutannya akan terus berlanjut...


season colorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang