Part 2

11 2 0
                                    

"Valensia!!  Zero gravity", kata Haelin sambil menyebutkan mantra. Seketika Laura dan Ivy terkejut. Valensia melayang di udara. Valensia yang menutup matanya, membuka matanya dan melihat bahwa Ia melayang di udara seperti tubuhnya ringan sekali. Haelinpun menurunkan Valensia. "Makanya jangan lari larian.. aku padahal nungguin kamu", kata Haelin dengan santai. Laura, Valensia, dan Ivy melihat kepada Haelin dan mata mereka berkaca kaca terharu. "Mengapa kalian melihatku seperti itu?", tanya Haelin merasa terganggu jika mereka melihatnya seperti itu. "Dari mana kamu belajar sihir!?", tanya Valensia. "Yah.. kan mau dites nanti saat di Royal Academy ,makanya aku segera latihan", jelas Haelin. Ivy, Valensia, dan Laura secara bersamaan berkata, "Oooh". "Eh!?!? Kamu dapat dari mana bukunya!?!?!?", tanya Ivy histeris. "Dari guru di sana.. kalian tidak membacanya?? Kata gurunya pelajari di rumah lebih enak daripada baru belajarkan??", tanya Haelin kepada mereka. Mereka semua membuang muka dan mengalihkan topik pembicaraan. "B-bukannya kita ingin berangkat?? N-nanti ke-kesiangan loh", kata Laura mengganti topik pembicaraan. "Iya juga ya, ayo pergi!", ajak Haelin. "Ayo!!", kata Valensia. "Fiuhh.. untung Laura mengganti topik..", batinnya Ivy dan Valensia.

"Sejak kapan kamu belajar sihir itu?", tanya Ivy. "Sudah agak lama sihh.. aku diajarkan mamaku..", kata Haelin. "Wahh.. Ratu Cylis bisa menggunakan sihir!?!?", Valensia terharu. "Valensia.. kamu gak usah kayak gitu.. aku merasa gak nyaman", kata Laura. Ivy menganggukan kepala. "Kalian jahat!", kata Valensia. "Tidak sadar ya.. kita udah sampai", kata Valensia. "Bunga sakuranya indah banget", kata Ivy. "Bilang aja gak ada yang membaca buku yang dikasih", kata Haelin. "Uhhh.. ayo masuk ke dalam", kata Valensia dan Ivy. "Jangan ganti topik!!", kata Haelin. "Kabur!!!", kata Ivy, Laura dan Valensia. "Bletak!!!". "Uhh.. kepalaku sakit", kata Ivy. "Makanya jangan ngebohongi aku..", kata Haelin. "Besar banget sekolah asramanya", kata Laura. "Hello, you must be Haelin, Valensia, Ivy, and Laura.. am I right ?", tanya Miss Synthia. "Yes we are.. are you Miss Synthia?", tanya Haelin. "Psst.. pssst.. kamu ngerti wanita itu bilang apa??", bisik Laura. "Iyalah..", kata Haelin. "Itu bukan bahasa jepang... aku gak ngerti", bisik Ivy. Valensia mengangguk. "Tenang aja..", kata Haelin. "Yes I am.. is there a problem? You've been whispering for a while", kata Miss Synthia. "It's nothing.. we're just very nervous", kata Haelin berbohong. "Bagus Haelin", kata Valensia. "Ok.. I'm your tour guide for today. As you see, that is the studio", kata Miss Synthia.

Setelah mengelilingi Royal Academy..

"This is your dorm, if you need anything you can call me", kata Miss Synthia. "Thank you Miss Synthia, can I have the schedule?", tanya Haelin. "Sure, here you go", kata Miss Synthia. "Thank you", kata Haelin. "You're welcome.. you can rest now, tomorow will be your first day studying here", kata Miss Synthia. "Hahh.. akhirnya", kata Ivy. "Fuhh..", kata Laura. "Capek banget..", kata Valensia. "Memangnya siapa capek! Dari tadi yang translate-inkan aku", kata Haelin. "Iya iya..", kata Laura. "Ayo masak!", kata Valensia. "Valensia dan Haelin masakin!", kata Ivy. "Lah.. aku lagi", kata Haelin. "Ayoo..", kata Valensia. Haelin dan Valensia segera masak.

Setelah masak,

"Nyamm.. enwak bwangwet", kata Laura dengan mulut yang penuh. "Siapa dulu yang masak ", kata Valensia. "Haelin!", kata Ivy. "Kok bisa tau!", kata Valensia. "Rasa masakan kalian beda jauh", kata Ivy. "Lidah apa yang kamu punya sih", kata Valensia. "Manusialah!", kata Ivy. "Aku cuci piring", kata Ivy dan Laura. "Kalau gitu kita merapikan tempat tidur", kata Valensia. "Akhirnya bisa tiduran", kata Laura. "Selamat tidur!", kata mereka semua.

Setelah makan mereka tertidur...

Di alam mimpi Valensia..

"Valensia Valensia", suara seseorang memanggil Valensia.
"Siapa kamu! Keluarlah! Tunjukan dirimu", kata Valensia.

Haelin terbangun."Kenapa Valensia dari tadi terlihat tidak nyenyak? Sepertinya Valensia sudah dihampiri Naga kehidupan", batin Haelin. "Sepertinya aku harus memberi tahunya untuk tidak memberi tahu yang lain, jika mereka belum terpanggil", bisik Haelin. "Kapan kamu akan memberi tahu cerita tentang ini?", tanya naga alam baka (kematian) Haelin. "Suatu hari nanti jika mereka sudah siap", kata Haelin. "Baiklah", jawab naga tersebut.

Di alam mimpinya Valensia..

"N-naga!", teriak Valensia. "Tenanglah, kamu terpilih sebagai pemilikku. Kamu, Valensia dapat menggunakan sihir ini untuk menyembuhkan. Aku akan selalu membimbingmu", kata naga kehidupan. "B-baiklah.. tapi kenapa engkau memilihku? Aku tidak dapat menerima ini", kata Valensia. "Untuk alasan aku belum bisa memberimu jawaban.. tetapi suatu hari nanti kau dapat menerima ini. Aku berada di dalam dirimu Valensia, aku akan menjagamu", kata naga kehidupan. "Baiklah! Aku akan memanggilmu jika aku sudah bersedia!", kata Valensia. "Ya sudah, kau tidak boleh cerita kepada orang lain tentang kejadian ini", kata naga kehidupan. Valensia hanya mengangguk. Wujud naga itu mulai memudar.

"Bipp.. bippp.. bipp.."


TBC..

The Princesses And Their ProtectorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang