Baek Jin pernah bilang cedera saat melakukan gerakan dance tertentu membuatnya takut melakukan gerakan itu lagi walaupun setelah cederanya sembuh.
Waktu itu Yuri bilang ketakutan itu hanya ada dalam kepala Jin saja.
Baek Jin terlihat kesal karena perkataan Yuri tersebut, walaupun dia kemudian juga mengakui kalau ketakutan itu memang datang dari pikirannya.
Sebagai seorang alpha dan suami dari Jin, Yuri bisa mengendus feromon Jin dengan baik dan dia bisa menyimpulkan dari feromon itu bahwa hari hari saat Jin cedera bukan hari yang baik bagi Jin.
Yuri pikir keadaan emosional Jin akan membaik bersamaan dengan keadaan fisiknya dan setelah cederanya sembuh Jin akan kembali seperti biasanya.
Tapi Yuri salah. Malam itu Baek Jin pulang dari latihan tarinya dengan menguarkan feromon yang tidak menunjukan emosi positif. Yuri mencium kecewa, kesal, sedih, bahkan putus asa di sana. Baek Jin tidak bicara mengenai perasaannya, Yuri pun bingung bagaimana harus memulai membahasnya. Yuri hanya menyapa, "Selamat datang." dan Baek Jin memeluknya.
"Sudah makan?" Tanya Baek Jin.
"Belum." Jawab Yuri.
"Ayo makan, mau masak atau jajan?"
"Kita delivery saja." Usul Yuri, "Kita tunggu makanan datang sambil kamu cerita bagaimana hari ini."
Baek Jin menghela napas dan menggeleng, "Tidak baik." dia jadi terlihat makin murung lagi.
Memang harusnya Yuri tidak mencoba membahas perasaan Jin saat ini. Mungkin caranya salah, atau mungkin waktunya salah.
Mungkin Jin terlalu memasukan ke hati perkataan Yuri soal ketakutannya hanya dari pikirannya sendiri. Kalau saja waktu itu Yuri lebih banyak mengatakan kata kata penghiburan mungkin hari ini akan berbeda.
Sampai saat mereka akan tidur Yuri tidak berhenti memikirkannya.
"Jina." Panggilnya. Mereka sudah siap untuk tidur, sudah hangat di dalam selimut. Lyolik punya kasurnya sendiri, tapi dia bergulung di dekat kaki Yuri.
"Tidur, Yuri. Siapa yang besok ada event brunch dengan merek pakaian?" Kata Jin.
"Ya, memang aku. Tapi, Jin,"
"Iya?"
"Kau tahu baumu seperti cokelat?"
Baek Jin tertawa, "Kenapa? Apa sekarang kamu lapar?"
Yuri tidak berkutik saat Jin menciumnya. Apakah menggunakan seks sebagai cara melawan perasaan negatif adalah cara yang baik, Yuri penasaran.
Jin melepas ciumannya. "Besok, Yurochka, besok."
"Yah, Ayang."
🍫
Seks selalu menyenangkan, bahkan yang biasa biasa saja pun menyenangkan. Tapi ketika Yuri bisa mengendus perasaan Jin dengan mudah dan sadar kalau Jin sedang tidak nyaman dengan dirinya sendiri, Yuri pun tidak bisa merasa nyaman.
Teman temannya berkali kali bertanya ada apa dengan Yuri. Yuri balik bertanya memangnya terlihat seperti apa. Jawaban teman temannya sangat variatif, ada yang kasar bilang dia seperti monyet, ada juga yang melankolis bilang Yuri terlihat seperti tidak ada semangat hidup. Yuri sadar Baek Jin sangat amat mempengaruhinya, ketika Jin merasa tidak bahagia, perlahan lahan Yuri pun akan kena dampaknya dan merasakan hal yang sama.
Hari itu Yuri pulang ke rumah dengan mengira dia akan bertemu dengan Baek Jin yang masih seperti kemarin kemarin; dipengaruhi perasaannya yang negatif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate
Fanfiction🔞 Omegaverse Yurijin Kalau ada yang berubah pada Baek Jin, Yuri adalah orang pertama yang harusnya menyadari.