Bab 65 End

6.8K 436 130
                                    

Jungkook dan Taehyung berjalan berdua dengan bergandengan tangan. Senyum cerah tak lepas dari wajah keduanya. Sesekali Jungkook mengecup punggung tangan Taehyung mesra, membuat beberapa mata memandang iri ke arah mereka.

"Taehyung, aku bahagia." Ucap Jungkook membuat senyum Taehyung tercetak.

"Aku juga bahagia, Jungkook. Terima kasih." Taehyung merangkul lengan Jungkook dan menyandarkan kepalanya pada pundak Jungkook.

"Sebentar lagi kita akan lulus dan aku akan meminta orang tuaku untuk melamarmu. Aku mau kita tunangan dulu." Ucap Jungkook dan kemudian menghentikan langkah menghadap Taehyung.

"Emm... Kalau boleh, aku ingin menikah denganmu, menghabiskan waktu berdua denganmu di sisa hidupku." Taehyung menatap wajah Jungkook dengan senyum yang masih terpatri apik di wajahnya.

"Kamu mau kan, Sayang?" Tanya Jungkook dengan tatapan memohonnya.

"Keju sekali, Jungkook. Tanpa kamu minta pun aku tentu mau menjadi milikmu. Bahkan sekarang pun aku sudah menjadi milikmu seutuhnya." Jungkook tersenyum seraya merapikan poni Taehyung, ah anak ini sudah lama mengubah stylenya. Lebih manis.

"Iya, kamu milikku. Mutlak milikku."
.
.
.

Seong Woo menatap handphonenya. Ia sedang menunggu Daniel di luar pagar sekolah. Bel pulang sudah berbunyi beberapa waktu tadi, tapi Daniel belum juga menunjukkan diri.

"Uh, di mana anak itu?" Gumam Seong Woo seraya menatap sekitar, berusaha menemukan Daniel.

Tak Lama kemudian Daniel datang dengan Jungkook dan Taehyung di belakangnya. Mereka terlihat cukup akrab. Seong Woo tersenyum seraya melabaikan tangan.

"Apakah aku membuatmu menunggu Lama?" Tanya Daniel saat sudah berada di hadapan Seong Woo.

"Lumayan, tapi tidak apa-apa." Ucap Seong Woo dengan binar bahagia. Daniel tersenyum seraya membelai surai Seong Woo lembut.

"Jungkook, Taehyung," Seong Woo mendekat ke dua sejoli itu. Tatapan matanya berubah sendu.

"Aku minta maaf. Aku sudah berlaku jahat pada kalian. Apalagi denganmu, Kook. Kamu sudah menyelamatkanku waktu itu, tapi aku yang tidak tahu diri ini malah membalasnya dengan sesuatu yang buruk. Aku mohon maafkan aku." Seong Woo membungkuk seraya mengucapkan maaf pada mereka. Jungkook berjalan mendekat dan memeluk tubuh Seong Woo.

"Aku sudah memaafkanmu. Kamu tetap menjadi sahabatku." Jungkook menepuk punggung Seong Woo dan kemudian melepas pelukannya.

"Mulai sekarang jangan lagi ada permusuhan. Kita tetap berteman. Bagaimana?" Taehyung berucap diiringi senyum kotak khasnya.

"Iya, kita berteman." Daniel berucap. Mereka semua pun berpelukan sebagai tanda persahabatan mereka. Daniel dan Seong Woo dapat tersenyum lega.
.
.
.

Mobil Jungkook melaju sedang. Taehyung memperhatikan jalanan, ini bukan arah ke rumahnya ataupun ke apartemen Jungkook.

"Kita mau ke rumahmu?" Tanya Taehyung, ia masih ingat arah jalan ini.

"Iya, aku ingin meminta restu." Ucapnya santai diiringi senyum kelincinya.

"Seriously? Jungkook, aku kira," Taehyung terlihat panik. Jungkook hanya tersenyum dan mengusap wajah Taehyung lembut.

"Tenang, Sayang. Aku yakin ini akan mudah. Oh iya, bersikaplah manis nanti, papaku sedang ada di rumah." Jelasnya. Taehyung hanya berkedip seraya mengalihkan pandang ke depan. Sungguh debaran jantungnya semakin mencepat, dia belum pernah bertemu dengan papa Jungkook. Apakah beliau akan menerimanya seperti mama? Semoga saja.

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang