"Tatapan pertama bukan berarti kebencian"
Langit nampak mendung pagi ini, suara bising motor terdengar riuh di telinga Sebastian, dan tawa keras ibu-ibu kompleks yang membuat Sebastian semakin jengkel hari ini. Sebastian segera menyalakan mesin motornya serta mengabaikan suara-suara tersebut dan langsung berangkat menuju sekolah. Ya, Tian, Sebastian Danckaerts, siapa sih yang nggak tau Sebastian. Seorang anak dari pemilik perusahaan ternama di Jakarta, dan tentu nama marga Sebastian diambil dari nama belakang ayahnya, Adriaan Danckaerst. Cowok blasteran Belanda-Indonesia yang gantengnya bikin hati wanita leleh, dan nggak salah kalo hampir semua murid cewek di SMA Antariksa tergila-gila sama ketampanannya bahkan ibu-ibu kantin juga mengakui ketampanan Sebastian. Oh ya, Sebastian juga menjabat sebagai ketua Band SMA Antariksa lho, keahlian bermain gitarnya yang jauh diatas rata-rata membuat teman-temannya sepakat memilih Sebastian untuk jadi ketua Band SMA Antariksa.
"Eh bas, lo mau kemana?"
"Gue mau ke kantin nih, laper"
"Oh, ntar pulang sekolah jadi latihan band kan?"
"Ya jadi dong, liat udah H- berapa kita lomba?"
Arthur langsung membuka kalender handphone nya. "Eh gilaaaaa, udah H-5 njirr"
"Nah, makanya udah harus sering-sering latihan. Btw, lo mau ikut gw ke kantin gak?"
"Ikutan deh!, gw laper juga hehehe" sahut Sam dengan semangat
"Yoklah, gasss. Ajakin temen-temen yang lain biar rame"
Arthur heran, setiap kali ia jalan lewat depan kelas-kelas, semua murid cewek kelas 11 dan 12 udah pada standby di jendela kelas masing-masing, bahkan ada yang naik meja demi melihat wajah Sebastian yang shining,shimmering,splendid. Teriakan-teriakan yang menurutnya lebay juga sering ia dengar, seperti
"Kak Bas, I love you, kak"
"Halalin gue sekarang juga, Bas"
Dan masih banyak lagi yang membuat Sebastian selalu menutup telinganya saat mendengar teriakan tersebut, Boy,
Revan,dan Sam, sebagai teman dekatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat salah satu temannya jadi idola di SMA AntariksaSesampainya di kantin, mereka berempat langsung memilih tempat duduk dan memesan makanan.
Sebastian berdiri dari tempat duduknya. "Eh, lo bertiga pada mau pesen apa? Hari ini gw traktir deh, mumpung gw lagi baik hati"
"BENERAN LO BAS, MAU TRAKTIR KITA MAKAN?" teriak Sam
Tatapan semua siswa SMA Antariksa yang ada di kantin langsung terfokus ke arah Sam. Sebastian mengangguk, tanda ia menjawab pertanyaan Sam barusan.
"Nah loh, diliatin satu kantin. Makanya volume suara lo kecilin dikit" seru Revan sambil mengarahakan jari telunjuknya ke depan muka Sam
Boy merasa lega. "Alhamdulillah, uang saku gw gak jadi berkurang,lumayanlah buat isi bensin"
Tanpa banyak bacot, Sebastian langsung menuju warung gado-gado yang berdiri di kantin sekolah sejak ia masuk SMA Antariksa dan bisa dibilang makanan favorit Sebastian sejak kelas 10.
Sebastian mengambil dompet dari saku belakang celana seragamnya.
"Bang, yang kayak biasanya, gado-gado 4,gapakek sambel!"
"Siap, den Bas"
Hanya menunggu 3 menit, pesanan Bas udah siap.
"Ini den, 4 gado-gado gapakek sambel!"
"Semuanya jadi berapa, bang?"
"Totalnya 50.000 den, tapi kalo buat den Bas mah, saya kasih diskon atuh, 15%"
"Wih beneran, bang? Ni uangnya bang. Terima Kasihhh"
"Sama-sama, den"
Sebastian kembali ke bangku kantin yang udah ia tempati tadi, saat jalan menuju mejanya.
Brukk!
"KALO JALAN LIAT-LIAT DONG?!" sentak gadis berambut ikal itu.
"Eh sorry, sorry. Lo gak liat gw bawa makanan segini banyaknya?"
"GAK! Emang pakek kata sorry lo, bisa nyelesein masalah?"
"Iye iye maap, trs lo maunya apa ha?! Emang ada yang luka? Mana?"
"Ya-ya emang gaada luka sih, eh tapi lo wajib tanggung jawab"
"Tanggung jawab apa?! Oh ya, lo belum kenal gw kan? Kenalin gw Sebastian Danckaerts, 12 MIPA 1. Nama lo siapa?"
"OH, JADI LO ANAK BAND YANG HITZ ITU???!"
"Kalo iya kenapa?"
"Wah jangan-jangan lo mau modus ke gw ya?" tanya gadis itu sok pede
"Dih, sapa yang modus ke lo? Banyak kali cewek yg lebih cantik dari lo!
Seketika Bas melirik ke arah seragam gadis itu, disana tertulis.
Mentari Putri
"Ohh, jadi nama lo Mentari?"
"Alahh, sok kenal lo. Emang tau dari mana nama gw Mentari?
"Tuh di seragam lo!"
Mentari langsung menundukkan kepalanya, mukanya memerah karena menahan malu.
"Ah banyak bacot, gaguna ngomong sama lo. Bye" Tari langsung hilang dalam sekejap dari pandangan Bas.
Bas melanjutkan jalannya menuju bangku kantin yang sudah ia tempati dengan ketiga temannya.
"Dari mana ja lo, Bas?" tanya Revan
Hayolo Sebastian dari mana? Mau tau nggak kelanjutan ceritanya? Pasti mau kan? Penasaran kan?
Jangan lupa di vote ya gais❤️✨
Author bakal update cerita 4 minggu sekali ya, dikarenakan ada kesibukan lain 😊❤️-Malang
KAMU SEDANG MEMBACA
DANCKAERTS (Season #1)
Teen Fiction"Saat cinta dan impian lo datang bersamaan" "Kamu kan sudah kelas 3 SMA, bentar lagi juga sudah Ujian Nasional. Ayah mau kamu sudah memikirkan mau masuk ke Perguruan Tinggi mana, tapi ayah pingin kamu masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia...