"Tidak!"
.
.
.
.
.
"I-ini tidak mungkin."
.
.
.
.
.
Udara dingin membuat napas seorang gadis sesak. Terlebih lagi, air matanya mulai mengalir deras ketika Ia melihat tubuh Ayah dan Ibunya sudah terluka parah. Darah mereka berceceran di mana-mana. Padahal, baru saja Ia tinggal pergi ke desa yang berada di bawah kaki gunung untuk membeli makan malam bersama adiknya.
"Ayah, ibu! hiks." Isak adik gadis itu sambil mempererat pelukannya kepada sang Kakak.
Gadis itu berjalan mendekati mereka dengan langkah kaki gemetar sambil memeluk Adiknya. Air matanya juga turut mengalir membasahi kedua pipinya.
"Siapa... Siapa yang melakukan ini semua?" Sang Gadis terjatuh ketika sudah berada di antara kedua Orang Tuanya. Ia memeluk tubuh Ayahnya yang sudah dingin lalu beralih memegang telapak tangan Ibunya.
"Ayah, Ibu! hiks, kenapa semua ini terjadi kak?"
Gadis ber-iris merah muda itu hanya bisa memeluk erat adiknya yang menangis, tidak tahu harus berbuat apa lagi.
"Jangan tinggalkan aku, jika kalian pergi, a-aku, aku dan Kakak harus bagaimana!? Hiks, hiks."
Gadis itu memeluk adiknya semakin erat. Gadis berumur 17 tahun itu tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Di tambah lagi salju semakin turun dengan deras dari sebelumnya. Setelah menangis dengan waktu yang cukup lama, Adik gadis itu terlelap lemah di pelukan sang Kakak.
"Aku masih ingin hidup, kami-sama, tolonglah aku dan adikku." Ucapnya memohon dan berharap akan ada yang datang untuk menolong. Angin berhembus ke dalam rumah kayunya yang bahkan hampir tak terbentuk lagi. Ia ingin bangkit namun rasanya sulit, kakinya terasa seperti di bekukan oleh angin musim dingin di malam itu.
Shinobu... Maafkan kakak. Kakak tidak bisa berbuat apa-apa.
Ucap sang kakak kepada adiknya yang terlelap lemah. Pada akhirnya, Air mata gadis itu turun semakin deras. Meratapi mengapa ia begitu lemah, kemudian terlelap.
🍃
Suara langkah kaki di atas salju yang bercampur dengan hembusan angin musim dingin terdengar samar di telinga gadis itu. Suara itu semakin lama mendekat, Ia berusaha membuka kedua matanya tapi rasanya sulit sekali.
"Kau harus bertahan. Kau adalah gadis yang baik dan kuat." Suara lembut membuat gadis itu langsung tersadar dari tidurnya. Entah mengapa suara lembut itu langsung membuatnya bangkit perlahan.
Siapa....
Terlihat tiga orang menggunakan Haori dengan warna yang berbeda. Salah satu orang yang mengenakan haori putih menduduk kan dirinya di depan gadis itu.
"Aku Oyakata, Pemimpin para Pemburu Iblis. Aku kemari untuk mengajakmu tinggal di kediamanku tapi dengan satu syarat, kau harus tinggal di kediaman salah satu anakku yang bernama Sanemi Shinazugawa."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZE GA KITA NOCHI (After the Wind Comes) | Sanemi x Kanae
RomanceMenceritakan seorang gadis yang kehilangan kedua Orang Tuanya karena pembantaian iblis. Satu-satunya anggota keluarga yang tersisa adalah adiknya. Setelah kejadian itu, Seseorang datang menawarkan bantuan untuk dirinya. Gadis itu boleh tinggal di k...