Di saat ini, di saat dirimu sudah tak seperti biasanya. yang selalu tersenyum saat melihatku. yang selalu tertawa saat bersamaku. diri mu yang taklagi menjadi semua itu. yang membuat diriku merasa curiga. walau ku percaya, dirimulah yang setia. yangselal mengatakan tak akan memutuskan hubungan kita. sikapmu yang istimewa kepadaku, kini memudar.
dankini. kita taklagi melirik. dalam hati berbisik, dia telah menemukan yang lebih asik. dan kau biarkan diriku memendam pilu. saat ku melihatmu, seketika senyumanmu menghilang. di saat itulah aku merasakan kekecewaan. kekecewaan yang mendalam.
kini yang k harapkan. tak lagi sesuai dengan kenyataan. berat untuk menerimanya. tak pernah ku sangka kau mudah pergi. kini diriku hanya diam, hanya diam dalam pilu. pilu yang membuat hati ini terasa hilang, terasa seperti jiwa yang melayang.
saat ini kau bertambah usia. ku lekas mencari buah tangan. walau kini hanya sebelah tangan. notif yang ku kira panggilan ternyata hanyalah pesan. pesan yang ku kira undangan. namun setelah ku baca ternyata ku hanya berangan. dan berubah menjadi luka yang membara.
katah pisah yang terkirim darimu, sungguh benar benar menyiksa ku. bukan hanya hatiku yang ku beri. jiwa ku pun sudah kau genggam. terimakasih atas perjuangan. perjuangan mu selama ini. perjuangan untuk membuatku bersedih. kamu sangat berhasil untuk membuatku kacau seperti ini.
dewasalah sayang. kini kutaklagi bersamamu. dan tanpamu, ku rasa kini mengental. tak terbayang segalanya menebal. kini kutaklagi mengenal dirimu yang dulu setelah kau ucap selamat tinggal
