what

54 7 0
                                    

Brankar rumah sakit itu membawa seorang gadis yang baru saja bunuh diri dari atas gedung.

Dengan suster di kanan serta seorang pria bernama Uchiha Sasuke itu mendorong nya dengan kecepatan diatas rata rata menuju UGD.

"Gomen,kau tak bisa masuk Sasuke-san"ucap suster itu sembari menutup pintu.

Sasuke mengangguk mengerti.ia duduk di bangku lalu memejamkan matanya,memijit pangkal hidung.

Diambilnya benda pipih disaku lalu menelpon seseorang."Moshi Moshi?"tanya disebrang sana.
"Cherry..."ucapnya menggantung.

"Cherry?kenapa dengan dia?"

"Cherry masuk rumah sakit"tuturnya menghela nafas.

"Aku akan kesana segera"dimatikan telpon sepihak.

Sasuke menyandarkan kepalanya ke dinding."kami-sama...selamatkan Cherry ku.."doa nya.
                      🌸🌸🌸
Tap Tap Tap
     Gadis berambut pirang ala pony style dengan poni yang menutupi mata kanannya.itu tengah berlari di lorong rumah sakit yang sepi.

Saat ia mendengar bahwa sahabatnya masuk rumah sakit,ia langsung bergegas untuk melihatnya.

"Sasuke!"panggil nya saat melihat lelaki berambut drak blue itu.dihampirinya Sasuke.

"Bagaimana keadaan Cherry?"nafasnya terengah-engah.sasuke menggeleng pelan.
"Entahlah".

Ino,gadis itu duduk di bangku agak jauh dari kekasih sahabatnya.mereka saling diam.
       15 menit kemudian.
Lorong rumah sakit menjadi agak gelap.jam menunjukan pukul 02.34 dini hari.

Ceklek!
Suara itu membuat keduanya berdiri lalu menghampiri dokter berdada besar itu.
Sasuke menghampiri diikuti Ino dibelakang.

"Bagaimana keadaannya?apa dia baik saja?"tanya nya to the poin.

Dokter bernama Tsunade senju itu hanya menghela nafas berat."gomen".

Sasuke maupun Ino bingung."apa maksudmu?"tanya Ino.

"Kami tak dapat menyelamatkan nyawanya"tutur Tsunade.

"Apa maksudmu tak dapat kalian selamatkan?kalian kan dokter,aku tak mau tau.Cherry ku harus selamat"ucap Sasuke.

"Jika kami-sama berkehendak lain maka apa yang bisa kami lakukan?kami manusia bukan Tuhan!"tutur Tsunade sembari berjalan menjauh dari mereka.

Kaki Sasuke mundur perlahan.tangannya menangkup wajahnya."tidak...tidak mungkin"gumamnya.

Sementara Ino menangis sambil memeluk lutut."hiks hiks hiks".

Lorong rumah sakit itu menjadi berkabung.
                      🌸🌸🌸
Mata itu perlahan terbuka,bola matanya menyapu ruangan tak berujung.gelap,itulah keadaan sekelilingnya.

"Dimana aku?"gumamnya.

"Cherry..."ada yang memanggil namanya.membuatnya melihat ke kanan kiri.

"Siapa?"tangannya.

"Kemarilah...."suara itu membuatnya sedikit merinding.

"Siapa?"

"Kemarilah"ia membalikkan badan,terlihat ada cahaya diujung sana.kaki jenjangnya berlari kearah sana.

"Kemarilah..."suara itu membuat langkahnya semakin cepat.
Sampailah ia di sana.

Terlihat seorang pria tinggi berambut silver yang disisir kebelakang.dengan jubah hitam dan awan merah.
Dan ditangannya membawa tongkat.

Pria itu sedang melihat pemandangan kota dari atas gedung.Cherry,gadis itu tau betul ini adalah gedung dimana ia bunuh diri.

Tapi,bukankah ia sudah mati?.
"Kemarilah.."ajak pria itu.
Cherry sedikit ragu.tapi,kakinya perlahan mendekat.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang