Genius Peoples

B.J Habibie(Bapak Teknologi Indonesia)

B.J Habibie atau nama Asli Bacharudin Jusuf Habibie,lahir di Parepare,Sulawesi selatan pada 25 Juni 1963.
Ia merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara.
Orang tuanya adalah Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini Puspowardjo yang merupakan keturunan Jawa-Bugis.
Apabila melihat kedua orang tua Habibie,ibu dan ayahnya berasal dari keluarga terhormat.
Kakek Habibie seorang ulama islam terkenal,sedangkan keluarga ibunya berasal dari keluarga dokter.

Masa sekolah Habibie dan kehidupan di Perantauan.
Ibunda Habibie tak pernah menyerah dalam membesarkan anaknya.
Ia mengasuh dengan penuh cinta,hingga memastikan habibie dapat mengenyam pendidikan yang layak.
Hal itu ia buktikan dengan menyekolahkan Habibie hingga keluar negeri.
Sejak kecil,habibie sudah menunjukan ketertarikannya pada mesin.
Bahkan ia juga pernah bercita-cita menjadi Insinyur.
Ia pernah bersekolah di HBS(Horgere Burger School).
Namun pada tahun 1950,ia harus pindah ke Bandung bersama orang tuanya dan pindah bersekolah di Gouvernements Middelbare School.
Lalu melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pada tahun 1951-1954.
Setelah lulus SMA,Habibie melanjutkan belajar di Perguruan tinggi,yaitu Fakultas Dapertement Elektro,Fakultas Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tapi setelah selang satu tahun lulus dari ITB,Habibie Pindah ke Jerman dan melanjutkan pendidikan di Rheinisch Westfahliche Technische Hochschule (RWTH),Achen Jerman Barat.
Dan mengambil jurusan pesawat terbang.

Ia menjadi Mahasiswa Indonesia satu-satunya yang tidak menerima beasiswa yang berhasil meraih gelar Doktor dengan Predikat Summa cum Laude.

Kisah Cinta Habibie dan Ainun.
Pertemuan Habibie dan Hasri Ainun Basari,usai kembali dari Jerman menjadi Awal lahirnya hubungan diantara mereka.
Ainun di akui oleh habibie sebagai sosok perempuan cantik dan populer di sekolah.
Akhirnya mereka resmi menikah pada tanggal 12 Mei 1962.
Dari pernikahan itu,Habibie dan Ainun di karuniai 2 orang putera.
Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Susah senang salalu dijalani Habibie dan Ainun mulai dari tinggal di Jerman sampai mengemban tugas menjadi Presiden.
Ainun membuktikan cinta sejatinya pada Habibie sampai nafas terakhirnya pada bulan Mei 2010.
Kisah cinta itu di tulis oleh Habibie dan menjadi buku berjudul Habibie & Ainun yang akan di perfilmkan dan menjadi Film terbaik di Indonesia.

Karier B.J Habibie.
Kegigihan Habibie dalam belajar tidak membuatnya lupa untuk bersosialisasi untuk teman-teman kuliahnya.
Ia pernah mewakili mahasiswa di Indonesia yang belajar ke Jerman dengan menjabat sebagai ketua perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) Achen,pada tahun 1957.
Salah satu Proyek terbesar PPI yang pernah ia selenggarakan adalah Seminar pembangunan.
Lalu,masakuliahnya juga diisi dengan pekerjaan tambahan guna membangun hidup bersama Ainun.
Ia bekerja di bidang Konstruksi Ringan yang hanya fokus dalam Konstruksi Perkeretaapian Talbot.
Namun,setelah Konstruksi Proyek selesai,ia mendaftar di Perusahaan pembuat pesawat Hamburger Flugzeu bau (HFB).
Dimana perusahaan itu sedang mengembangkan pesawat Foker F28. Beberapa tahun setelah itu,habibie diangkat sebagai Direktur pengembangan dan penerapan Teknologi disana.
Selanjutnya,pada 29 Maret 1978,ia dipercaya Soeharto menjadi Riset dan Teknologi RI.

Di Indonesia dia Banyak berkonstribusi dalam bidang Teknologi,salah satunya penerbangan.
Pesawat buatannya ialah N-25 Gatot Kaca,CN-235,dan VTOL DO-31.
Ia pun mendirikan perusahaan Transportasi yang fokus pada pengembangan pesawat terbang besutan dalam negeri yaitu PT IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara).
Karena segudang Prestasi yang dimiliki Habibie,akhinya Soeharto mengajak Habibie untuk menjadi Wakil presidennya.
Setelah Soeharto turun,Habibielah yang menggantikannya menjadi Presiden.

Kisah hidup B.J Habibie mengisahkan kelahiran putra terbaik dalam negeri.
Namun,diusia 83 tahun,B.J Habibie telah berpulang.
Selamat jalan bapak B.J Habibie,Jasamu sebagai bapak teknologi Indonesia selalu di kenang dalam negeri ini,Ibu Ainun telah menantimu disana.

Tbc