ini bukan mimpi

89 16 5
                                    


Sebelum baca jangan lupa kasih review ya buat bab ini guys.

Happy reading

Matahari sudah bersinar terik, itu berarti pagi sudah tiba.

Tetapi itu tidak berlaku untuk gadis yang masih bergelut dengan selimutnya.

Tok....tok.....

Suara ketukan pintu sedikit membuyarkan acara tidur gadis itu.

Bukannya bangun, gadis itu malah semakin menaikkan selimutnya. Dan kembali menyambung tidurnya.

Intinya dia tidak perduli.

Tok....tok....

Ketukan pintu itu kembali terdengar. Dan itu membuat gadis itu menghela nafas kasar.

Dia ingin tidur, apakah itu salah?

" Kim Yewon, apakah seorang pelajar pantas tidur di jam segini?"

Gadis yang dipanggil Yewon itu pun berjengit kaget, ia membulatkan matanya terkejut, kala mendengar suara orang dari luar kamarnya.

Jadi, yang mengetuk pintu dari tadi itu eomma?

Ia kira yang mengetuk hanya pelayan biasa, oleh karena itu dia sama sekali tidak peduli.

Tapi, tunggu bukankah eommanya pergi ke Amerika, dan akan kembali Minggu depan? Lalu kenapa eommanya bisa ada disini?

Yewon mengacak rambutnya frustasi. Dan bangkit dari tidurnya. Dengan sedikit berlari ia melangkah ke pintu kamarnya, dan membuka nya secara perlahan.

Shitt

Orang itu benar-benar eommanya, bahkan sekarang eommanya sedang berdiri di depan pintu dengan raut wajah yang marah.

Yewon tersenyum kikuk. Dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. " Maaf eomma, semalam aku begadang untuk menyelesaikan tugas sekolah ku, dan berakhir dengan telat bangun"

Eommanya, hanya menghela nafas kasar. lalu melipat tangannya di depan dada. Ia menatap Yewon dengan intens dan curiga. " Telat bangun karena begadang untuk mengerjakan tugas, atau telat bangun karena sibuk menulis buku diary dan memikirkan pangeran hayalan mu itu?" Tanya eommanya dengan alis mata yang dinaikkan sebelah.

Yewon menelan air liurnya kasar, kenapa eommanya bisa tahu? Padahal dia tadi sudah berusaha bersandiwara dengan baik. Menyebalkan.

"eomma bukannya ada pekerjaan di LA? Lalu kenapa eomma ada di rumah?" Tanya Yewon guna mengalihkan pembicaraan.

Eommanya, memutar bola matanya malas lalu kembali menatap Yewon dengan pandangan yang tajam.
" Kau belum menjawab pertanyaan eomma yang tadi. Jadi berhenti mengalihkan pembicaraan Kim Yewon. Itu tidak akan berhasil." Tegas eommanya.

Yewon akhirnya menarik nafas kasar, dan membuangnya juga dengan kasar. " Eomma benar, aku memang begadang semalam, semalam aku memikirkan tentang lelaki itu dan menulis buku diary tentangnya."

" Kau ingin dikira gila oleh orang Kim Yewon!! Sudah eomma bilang lelaki hayalan mu itu tidak ada. Jangan sampai karena imajinasi mu itu, kau tidak lulus untuk semester ini!" Bentak eommanya, yang membuat Yewon sedikit terkejut.

" Aku sudah berusaha untuk tidak memikirkan lelaki itu eomma! karena aku kira dia hanyalah hayalan ku. Tapi percayalah eomma, saat aku koma kemarin, dan hanya memiliki kesempatan hidup sebesar 20%. Lelaki itu yang menyembuhkan ku."

Eomma Yewon terkekeh pelan, lalu menatap anaknya itu dengan marah.
" Kau pernah bertemu dengan lelaki itu selama ini?"

" Tapi ak--"
Ucap Yewon terpotong karena eommanya memegang bahunya dengan kuat. Dan mengatakan
" Kau hanya perlu menjawab YA atau TIDAK." Bentak eomma Yewon

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang