Bagi Umji oenni nya adalah sahabatnya. Eunjo adalah temannya bercerita. Mereka sangat dekat. Dan Umji selalu bersyukur atas kehangatan keluarga yang menyayanginya.
Ketika kepedihan hidup melandanya, keluarga hangat Eunjo membuka tangan untuknya.
Ya. Umji hanyalah anak angkat dari keluarga baik itu. Tadinya Umji hanyalah anak yatim piatu yang besar di panti asuhan. Entah bagaimana ceritanya, dari bayi yang Umji tau rumah itu adalah panti asuhan dan ibu itu adalah ibu panti asuhan.
Umji beruntung, ketika usianya 4 tahun, satu keluarga yang kaya mengadopsinya. Umji senang karena akhirnya ia akan memiliki keluarga yang menaunginya. Dan hari hari sepi nya akan berakhir.
Namun indah yang di idam dan di bayangkan tak sepenuhnya menjadi kenyataan.
Ketika usia Umji 10 tahun, keluarga angkatnya menelantarkannya sendiri di rumah lama mereka. Ia di buang dan di tinggalkan setelah ibu angkatnya putus asa karena suaminya tuan Park di tahan karena kasus korupsi yang melilitnya.
Keluarga angkatnya juga adalah keluarga yang hangat, mereka orang baik. Nyonya Park dan tuan Park menyayangi Umji setulus hati.
Tapi semenjak kasus korupsi itu, keharmonisan keluarga itu bagai di gulung ombak kuat dan hancur.
Semakin hancur karena tuan Park meninggal di dalam penjara akibat kesehatannya yang buruk.Nyonya Park memutuskan untuk pindah ke Busan. Dan kabar yang di dapat oleh Umji terakhir adalah nyonya Park telah menikah dengan kekasihnya dulu dan hidup bahagia dengan keluarga barunya dan melupakan anak angkat yang dulu ia sayang.
Umji yang sebatang kara kala itu hanya bisa menangis. Merasa buntu Umji berpikir untuk kembali kerumah yang begitu ia kenal. Panti asuhan.
Namun tak semudah yang ia bayangkan, karena ia tidak tau jalan untuk pulang. Umji yang lelah ahirnya duduk dan menangis di pinggir jalan.
Saat itulah nyonya Kim melihatnya. Dan memutuskan untuk membawanya. Mengangkatnya sebagai saudari untuk putrinya.
Nyonya Kim sangat menyayanui Umji. Karena Umji adalah anak yang baik dan penurut. Ia juga anak yang rajin dan bisa di andalkan.
Umji juga tidak neko neko. Cukup dengan kehangatan keluarga yang ia dapat sudah cukup membuatnya bersyukur. Suasana sarapan bersama dan makan malam bersama. Umji sangat mensyukuri kehangatan itu.
Karena itulah ia selalu berjanji pada dirinya untuk menjadi anak yang sukses dan berbakti. Dengan begitu kasih sayang dan juga pergatian yang di berikan oleh keluarga Kim padanya tidak sia sia.
Umji pov
Pagi ini seperti biasa rutinitas ku di mulai. Setelah bangun dan bersiap untuk kesekolah, sarapan bersama adalah saat yang paling ku suka.
"Umji, bagaimana dengan tes untuk masuk kuliah. Apakah kamu sudah memutuskan nya? Kampus mana yang kamu inginkan?". Tuan Kim bertanya dengan suara rendah nya yang berwibawa.
Appa selalu berbincang sedikit dengan kami ketika berkumpul bersama seperti ini. Karena sangat jarang kami berkumpul bersama. Tapi ketika sarapan dan juga makan malam di situlah kami bisa berkumpul bersama.
Ngomong ngomong mengenai tes masuk kampus terbaik, tentu aku begitu bersemangat untuk menjalaninya.
"Ne appa. Aku sudah memutuskannya, aku akan melanjutkan ke kampu yang sama dengan eonni. Dan berencana untuk mengambil fakultas sastra."
"Hmmm... baguslah jika begitu. Appa harap kalian serius dengan pendidikan kalian. Agar kalian bisa meraih masa depan yang mapan".
Appa adalah seorang polisi. Mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi, sebentar lagi dia akan memasuki masa pensiunnya.
Sebetulnya hal ini sempat membuatku ragu. Antara melanjutkan kuliah atau bekerja dan tidak perlu merepotkan appa dan eomma lagi soal biaya pendidikan. Tapi appa selalu melarang aku maupun eonni untuk bekerja. Appa selalu meminta kami untuk melanjutkan pebdidikan ke jenjang yang tinggi hingga sarjana.
"Appa hanya ingin kalian sukses dan bahagia", begitu kata appa jika kami meminta untuk bekerja.Sedangakn eomma hanyalah ibu rumah tangga biasa yang hanya bisa memberikan cinta dan perhatian untuk suami dan kami anak anak nya. Karena itu keluarga kami hanyalah keluarga yang sederhana.
"Kau harus lulus tes nya dan kita akan bertemu di kampus nanti, jadi aku bisa terus mengawasimu". Eonni menimpali begitu ia sampai meja makan.
"Tentu saja eonni, kau jangan khawatir. Otakku ini encer, jadi tes 3 bulan lagi pasti akan ku habisi". Mereka terkekeh mendengar ucapan ku yang beapai api.
"Eomma percaya, putri putri eomma tak hanya cantik tapi juga cerdas".
"Ya ya... perlu di garis bawahi bahwa aku lebih cantik dari Umji." Canda eonni sambil menyibakkan rambut panjangnya dramatis.
"Kau memang yang paling cantik eonni, tapi aku lebih cerdas dari mu. Hehehe"Appa dan eomma hanya tersenyum mendengar 'perdebatan' kami.
Ah.... aku selalu suka suasana sarapan di pagi hari. Hangat. Rasa yang mengisi pagi ku dari 8 tahun yang lalu, semenjak takdir menyatukan ku dengan keluarga ini. Dan aku sangat bersyukur dengan hidup yang kini ku jalani.Jangan lupa voment nya ya....☺☺
Biar semangat buat nulis nya. 😂😂😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Love You [Min Yoongi]
FanfictionBagai mimpi buruk. Umji tak pernah membayangkan dirinya akan menikah dengan kekasih sang kakak. First time nich.... Mohon dukungan nya ya...☺☺