Prolog

14 4 0
                                    

"Brengsek kamu, Mas!" Terdengar bentakan wanita paruh baya dari salah satu kamar.

Pertengkaran lagi. Mentari saja belum menggapai paginya, namun gadis yang berada pada kamar sebelah harus membuka mata karena volume bentakan yang menembus gendang telinganya.

Sebut saja Caca, anak tunggal dari pasangan Farhan dan Prita yang setiap paginya disuguhi percekcokan tidak mengenakkan.

Gadis bernama lengkap Erisca Auristella itu mengusap wajahnya gusar, "Apa tidak ada waktu lain? Pertengkaran bodoh!"

Semenjak Caca menginjak kelas 12, tidak ada lagi ketenangan dalam keluarganya. Farhan yang terang-terangan selingkuh menjadi faktor pengusir keharmonisan. Sebagai istri, Prita jelas keberatan dengan perangai suami yang selalu menyakiti perasaannya.

Dengan wajah masam, Caca meraih benda persegi panjang mungil di atas nakas lantas mengetikkan sesuatu.

[Hari ini gue ga masuk sekolah. Kalo Alex nyariin gue, suruh aja ke rumah.]

Sebuah pesan singkat yang ditujukan pada Tania, sahabat sekaligus saudara baginya. Ini kali ketiga Caca tidak menginjakkan kaki di sekolah, bukan karena sakit, tapi karena malas keluar kamar akibat pertengkaran yang selalu menghancurkan mood-nya.

Sepertinya Caca harus bertindak. Jika setiap hari tidak sekolah karena hal ini, bisa-bisa ia mendapat masalah.

Dengan gaya berpikir khasnya, ia mulai menimbang-nimbang solusi, "Mungkin kalo ... ah, nggak. Mereka pasti nganggep perlawanan gue angin lalu doang. Harus lebih dari itu, tapi...," Caca mulai mengacak-acak rambutnya.

"Oh ... kabur," ujarnya yakin lantas menarik selimut hingga menutupi bagian kepalanya.


This is my first story.
Jika ada kritikan maupun saran, silahkan sampaikan!
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa vote:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang