Matanya kosong menatap tumpukan tanah di depannya. Untuk kedua kalinya dia harus merelakan kepergian orang yang ia sayangi. Air mata tiada henti mengalir di pelupuk matanya. Seorang lelaki yang berdiri di sebelahnya mengelus lembut pundak wanita pemilik mata yang menatap kosong di depannya itu.
"Yang sabar ya, Dek. Kamu harus bisa mengikhlaskannya." Wanita itu pun langsung memeluk pemuda yang menghiburnya tadi. Ia meletakkan kepalanya di dada bidang sang kakak sembari mengeluarkan semua kesedihannya.
"Semoga kamu tenang disana ya, Nak!" lirih wanita itu.
⌚⌚⌚
Sebuah test pack terjatuh di atas lantai. Garis dua di test pack itu seketika menggetarkan hati seorang gadis. Yang bisa gadis itu lakukan hanyalah terduduk lemas sembari menangisi dirinya yang telah ternodai.
"Nirmala! Kamu kenapa?" tanya seorang pemuda yang secara tiba-tiba muncul di belakang sang gadis. Pertanyaan pemuda itu pun terjawab setelah melihat benda yang ada di depan adiknya. Tanpa diminta, air mata pemuda yang bernama Rendi itu pun ikut mengalir. Ia ikut merasakan kesedihan yang kini menimpa adiknya. Bagaimana tidak? Nirmala hamil di luar nikah!
Di tengah kesedihannya, seketika pikiran Nirmala membawanya pada kejadian mengerikan yang ia alami satu bulan yang lalu.
Saat itu, Nirmala dan Rendi pulang ke rumah dengan tubuh yang lelah. Dua hari mereka berlibur ke Malang untuk refreshing dan sekarang mereka telah sampai di Surabaya. Walaupun jarak Malang-Surabaya tidak terlalu jauh, namun mereka tetap saja lelah hingga keduanya langsung masuk ke kamar masing-masing.
Awalnya semua baik-baik saja, sampai tiba-tiba muncul bunyi berisik yang berasal dari jendela kamar Nirmala. Namun, Nirmala tidak menghiraukan bunyi itu karena ia sangat lelah. Seharusnya Nirmala tidak terlalu nyaman dengan tidurnya, karena jika saat itu dia memaksakan diri untuk bangun, kejadian mengerikan itu tidak akan pernah terjadi.
Setelah beberapa lama, suara berisik dari jendela itu pun berhenti. Suara berisik itu terganti dengan suara derap langkah yang pelan sekali hingga Nirmala tidak mendengar suara langkah itu. Saat sang pemilik derap langkah mulai dekat dengan kasur Nirmala, ia langsung berjongkok di sebelahnya. Suntik bius yang ia simpan sedari tadi mulai ia keluarkan. Secara perlahan sang pemilik derap sepatu itu menyuntikkan biusnya di lengan Nirmala.
Sebenarnya saat itu Nirmala merasakan sakit di bagian lengannya. Ia ingin melihat siapa makhluk yang dengan kurang ajarnya menyuntik lengannya sembarangan di tengah malam ini, tapi sayang saat itu kesadarannya tak bisa diajak kerja sama. Dalam penglihatannya yang remang-remang, dapat ia rasakan kasurnya mulai bergerak secara perlahan dan kejadian itu pun dimulai tanpa Nirmala sadari. Kejadian yang membuat Nirmala kehilangan kegadisannya.
⌚⌚⌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala's Story
Short StoryAku tidak tahu bagaimana detail kejadiannya. Semuanya terjadi begitu saja. Aku yang tak tahu apa-apa harus menanggung akibatnya. Aku pun harus menahan diri dari sindiran teman kampusku. Dan perlahan-lahan, semua orang yang kusayangi pergi meninggalk...