Taehyung, namja bersurai abu itu sedang duduk di ranjang rumah sakitnya. Ia menatap kedepan dengan kosong, hidupnya terasa hampa sejak ia divonis sakit 2 tahun lalu. Ia yang dahulu bebas melakukan apapun, kini tak lagi, sekarang apapun kegiatannya akan dibatasi.
Ceklek...
"Tae...kau sudah makan. "ucap seorang namja dan dijawab anggukan lalu hening kembali.
"Tae...kumohon jangan begini terus, kau harus semangat yakinlah kau pasti sembuh. "
"Jim, nanti jika aku pergi, kumohon jangan sedih, aku tak suka melihatmu menangis. "ucap taehyung lirih, jimin menggeleng, air mata jatuh dari pelupuk matanya.
"Tidak...,kau tak boleh menyerah begitu saja."
"Tapi...
"Tidak ada tapi-tapi, lebih baik kau tidur, jangan sampai kelelahan. "
"Bagaimana bisa aku lelah, jika seharian hanya duduk seperti orang bodoh disini."
"Aku tau hanya berjaga-jaga, nanti kau drop lagi seperti kemarin."
Taehyung tak menjawab, ia memilih membaringkan tubuhnya lalu terlelap.
Jimin menatap sendu sahabatnya, tak cukupkah Tuhan mengambil orang tuanya lalu menitipkan penyakit ganas padanya, sungguh jimin menyalahkan takdir, mengapa harus taehyung yang menderita?
Malam pun berganti menjadi pagi, taehyung terbangun dari tidurnya, ia menolehkan kepalanya mendapati jimin yang terlelap di sofa.
"Aku sudah sering merepotkanmu jim, seharusnya kau tak perlu memperdulikanku yang penyakitan ini."batin taehyung sendu.
Taehyung turun dari ranjangnya, dirinya berjalan kearah sofa lalu memberi selimut kepada jimin.
"Aku sangat menyayangimu jim,aku berharap kau rela jika aku pergi nanti."ucap taehyung lirih lalu tersenyum tipis, lalu kembali berjalan menuju ranjangnya.
"Aku juga menyayangimu tae, kumohon jangan pergi, berjuanglah. "batin jimin, rupanya sedari tadi ia sudah terbangun namun memutuskan untuk berpura-pura masih terlelap.
Taehyung kini sudah kembali berbaring di ranjangnya, ia memutuskan melamun sembari menunggu jimin terbangun.
Eunghh...
Taehyung menoleh kemudian mendapati jimin yang kini telah bangun dari tidurnya, jimin beranjak dari tempatnya tertidur, berjalan menuju arah taehyung dengan senyuman lebar dan tatapan lembut.
"Selamat pagi tae.."ujarnya girang.
"Selamat pagi juga jim. "ucap taehyung sambil menampilkan senyum kotaknya yang khas.
Hati jimin menghangat, 'Tuhan kumohon angkatlah penyakit taehyung,aku masih ingin melihat senyumannya yang khas itu. 'batin jimin sedih.
"Jim....
"Ya...kau perlu sesuatu? "
"Aku ingin pulang."
"Tak boleh, kau belum sembuh. "
"Tapi...aku tak mungkin sembuh, jim. "ucap taehyung lirih bahkan hampir tak terdengar untungnya ruangan itu sepi jadi jimin dapat mendengar dengan jelas. Ingin rasanya jimin menangis, namun ditahannya ia tak ingin terlihat lemah didepan sahabatnya.
"Kumohon jim, aku ingin pulang..,aku ingin menghabisi waktu terakhirku dengan bahagia dan penuh kenangan"kali ini taehyung berucap dengan sendu.
"Huh..baiklah, aku akan panggil Chanyeol Hyung dulu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear✔
FanfictionKuharap aku dapat melihat musim dingin selanjutnya.... Vmin Friendship (Spesial Taehyung Birthday) END✔