Eungh....
Jimin terbangun, ia mendapati dirinya terbaring diatas ranjang rumah sakit, 'jadi aku tak mati, aku tak menyusulmu tae, maafkan aku, aku akan mencobanya lagi. 'batin jimin penuh putus asa.
"Kau sudah sadar jim."ucap seorang namja, sepertinya namja ini yang menolongnya.
Jimin terdiam, tunggu ia seperti mengenal suara ini, suaranya seperti Seokjin Hyung..,'Ah..tak mungkin, buat apa juga seokjin hyung pulang ke korea. '.
"Jim, kau tak apa? "
Jimin menoleh yang pertama ia lihat adalah seokjin, hyung yang amat dirindukan oleh taehyung.
"Kenapa kau kembali? "jimin berucap datar.
"Memangnya kenapa?, aku ingin bertemu taehyung adikku, apa salah? "jin bertanya dengan polos.
"Apa pedulimu dengan taehyung?"
"Kau jangan kurang ajar denganku jim, tentu saja aku perduli. "
"Cih...perduli kau bilang, kau bahkan tak menemui taehyung saat itu. "
Jin terdiam, ia menyadari kesalahannya, ya dia salah kenapa ia tak perduli pada adiknya, 2 tahun lalu saat ia dikabarkan bahwa taehyung terkena leukimia ia tak perduli bahkan sibuk dengan urusan kantor yang sebenarnya bisa ia tinggal.
"Apa sekarang kau menyesal. "jimin bertanya sinis setelah melihat seokjin yang terdiam.
"Maaf jim, maaf aku tau aku salah. "jin berucap sedih.
"Kenapa kau menyelamatkanku hyung, kenapa tak kau biarkan saja aku mati? "
"Yak...kau sudah kuselamatkan malah ingin mati. "
"Tunggu...dimana taehyung bukankah kalian selalu bersama? "Jin bertanya dengan bingung, tujuannya pulang ingin bertemu adiknya setelah 3 tahun tak bertemu.
"Cih...kau baru bertanya sekarang, kenapa tidak sedari tadi, apakah kau lupa punya adik? "jimin bertanya lagi dengan nada sinis dan menatap jin tajam.
"Kumohon jim jawab aku, dimana taehyung? "kali ini jin memohon, sungguh ia merasa amat bersalah.
"Taehyung koma. "jimin berucap singkat.
Deg..
Hati jin terasa tercabik-cabik, ia tak menyangka keadaan adiknya akan begitu parah.
"Aku mau melihat taehyung dulu. "ucap jin lalu beranjak pergi.
"Tunggu, aku ikut. "jimin turun dari ranjangnya, mencabut paksa infus hingga darah mulai keluar dari telapak tangannya.
"Yak...,kau ini kau kan bisa meminta dokter mencabutnya."
"Tak sempat hyung, ayo pergi sekarang. "
Jin hanya menggeleng lalu mengikuti langkah jimin, kini mereka telah tiba didepan ruang ICU, jin menatap taehyung dari luar dengan nanar, tubuh adiknya sudah dipenuhi alat medis yang bahkan ia sendiri tak tau namanya.
Sementara jimin sudah didalam, menggenggam tangan taehyung kuat, jin yang menyadari dirinya ditinggal, hanya menahan rasa kesalnya lalu menyusul kedalam.
.
.
.
.
.
1 bulan telah berlalu, jimin masih setia menunggu taehyung sadar bahkan kini keadannya begitu kacau, jarang makan jarang mandi bahkan tak tidur.Jin menatap jimin dari luar dengan sedih, jimin susah dibujuk bahkan hanya untuk tidur, makan dan mandi. Katanya kalau nanti ia pergi dan taehyung sadar, ia tak ada disisinya, ia ingin saat taehyung sadar orang pertama yang taehyung liat adalah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear✔
FanfictionKuharap aku dapat melihat musim dingin selanjutnya.... Vmin Friendship (Spesial Taehyung Birthday) END✔