Hadiah terbaik

19.9K 1.4K 154
                                    

Pukul 9 malam

Seorang namja bersurai merah muda nampak sedang menunggu kedatangan seseorang. Hatinya mulai gelisah karena orang yang ditunggunya tak kunjung menampakkan kehadirannya.

Di sisi lain, hatinya berbunga-bunga mengandai-andai reaksi apa yang akan didapatkannya setelah menyampaikan suatu rahasia.

'Ceklek..'

"Bunda, ayah pulang."

Sosok yang ditunggu-tunggu telah datang. Namja barsurai merah mudapun berjalan menghampiri sosok tersebut.

"Ayah, selamat datang ayah. Coba lihat deh dimeja, Bunda punya kado spesial untuk ayah." Ucap namja tersebut sambil mencium tangan suaminya.

"Apa ini Bun?" Tanya sang suami.

"Buka aja dulu yah,hi..hi..?"

Perlahan dibukanya kotak kado tersebut.

"Bu..Bun..ini..ini..kan.." Sang suami terbata-bata. Sementara sang istri hanya tersenyum sambil mengangguk.

Flashback

Tadi pagi

'Ci..cit..cuit..ci..cit..cuit..'

Para burung nampak saling bersahutan di pagi yang cerah ini. Sementara itu, seorang namja terlihat mulai terbangun dari tidur lelapnya.

Namja itu bernama Na Jaemin. Istri dari seorang pegawai kantoran biasa bernama Lee Jeno. Ya, hidup mereka sederhana tidak muluk-muluk. Di usia pernikahan yang menginjak dua tahun ini yang mereka inginkan hanya kehadiran seorang bayi untuk menemani keseharian mereka.

Sambil menguap, tangannya meraba-raba meja disebelahnya, merasa menemukan sesuatu. Secarik kertas.

'untuk,Bunda Nana tersayang

Ayah berangkat kerja dulu ya,Bun. Ayah gak tega mau bangunin bunda, dimeja ayah sudah siapin sarapan selamat menikmati bunda.😊

Dari suamimu tersayang, Lee Jeno 💚'

Begitulah yang tertulis di secarik kertas tersebut.

"Ah.. dia lagi-lagi tidak membangunkanku. Padahal, aku kan istrinya." Ucapnya kemudian terdiam beberapa saat.

"Tapi ini romantis sekali.. KYAAAA!! Benar-benar seorang suami idaman." Ucapnya kemudian berguling-guling di tempat tidur, sedang berfangirling kepada suaminya sendiri.
.
.
Saat ini Jaemin sedang berada di rumah sahabatnya Haechan. Biasa.. apa lagi yang mereka bahas selain gosip.

"Chan.. perut aku tiba-tiba kok mules ya? Chan, kamar mandi!" Ucap Nana sambil memegangi perutnya terlihat kesakitan, kemudian berlari menuju kamar mandi.

"Hoek..hoek..hoek.."

"Na,kamu gak apa-apa ? Aku anterin pulang aja ya?" Ucap Haechan. Sahabatnya itu terlihat khawatir.

"Aku.. Gapapa kok, Chan. Hoek.."

"Na, kamu ngerasa gak sih, akhir-akhir ini kamu tuh lebih berisi. Ah..atau jangan-jangan kamu lagi isi ya Na?" Sahabatnya itu menebak-nebak

"Hah ? Isi apaan ? Hoek.." Jawab Nana. Kemudian kembali muntah.

"Hamil Na maksudnya, kapan terakhir kamu lakuin itu sama Jeno ?"

"Mungkin seminggu yang lalu ?" Jawab Nana, begitu muntahnya sudah mereda. Pipinya memerah karena ditanyai hal intim seperti itu.

"Gimana kalau aku beliin testpack ? Entar kamu periksa oke." Haechan memberi saran.

"Maaf ya Chan, aku jadi ngerepotin kamu."

"Ah.. kamu ini selalu deh, Na. Kita kan sahabat. Oke, aku beli testpack kamu tunggu disini aja ya."

"Hm.. hati-hati Haechan." Jawab Nana sambil mengangguk.
.
.
"Gimana Na, hasilnya ?" Tanya sahabatnya, usai Nana keluar dari kamar mandi.

"Chan, hasilnya positif."

"KYAA!! Selamat sayangku.. kamu bentar lagi bakalan jadi ibu !!" Ucap Haechan sambil memeluk Nana erat.

"A.. a.. aku.. aku.. aku bakalan jadi ibu." Ucap Nana. Tanpa ia sadari matanya meneteskan air mata. Penantiannya selama dua tahun ini akhirnya terbayarkan. Akhirnya akan ada suara tangisan dan celoteh bayi yang akan menghiasi rumahnya.

'Ah, ia jadi tidak sabar untuk segera memberi tahu kabar bahagia ini kepada Jeno, suaminya. Ia penasaran reaksi apa yang akan ia dapatkan.'

End of Flashback

"Bun, ini beneran kamu beneran hamil ?!"

"Iya, yah."

"Hiks.. hiks.. huwaaaaa.. "

"Eh, kok ayah malah nangis ? Ayah, Bunda salah ya ? Maafin Bunda ya ? Atau ayah gak seneng ya bunda hamil ? Hiks.. ayah jangan nangis nanti bunda juga ikut nangis hiks.."

"Gak kok Bun, ayah cuma seneng aja akhirnya penantian kita membutuhkan hasil juga." Ucap Jeno seraya memeluk dan mencium dahi istrinya pelan.

"Makasih ya, Bunda." Ucapnya lagi. Ia pandangi istrinya itu dengan pandangan memuja.

"Makasih juga, ayah udah mau bersabar selama ini." Jawab istrinya.

Mereka berdua saling bertatapan penuh cinta. Sebelum akhirnya berbagai kecupan hangat di malam yang sepi ini.

TBC/END

Hai, jadi ini ff marriage life pertama aku mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan disana-sini .

Jadi,

Maukah kalian memberikan sedikit waktu kalian untuk vote dan komen, agar dapat membangun untuk kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maukah kalian memberikan sedikit waktu kalian untuk vote dan komen, agar dapat membangun untuk kedepannya. 😉 Terimakasih 👋





Mommy Hits | Nomin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang