Mata indahnya sesekali melirik jam yang melingkar di tangan kanannya, winwin pun menguap, tanda ia merasa bosan dengan acara pesta ulang tahun sahabatnya, Lee Taeyong.
Hari sudah larut malam, namun pesta bodoh ini belum saja berakhir. Yang winwin lihat saat ini bukanlah seperti pesta ulang tahun, rumah besar sahabatnya ini lebih terlihat seperti club malam.
Bayangkan saja, tidak ada acara potong kue ataupun tiup lilin saat pesta berlangsung. Orang orang lebih memilih meminum wine daripada menyicipi kue malang yang sama sekali tidak tersentuh itu.
Beberapa pasang kekasih saling berciuman hingga menimbulkan suara kecipak bibir yang membuat telinga winwin semakin risih. Ditambah suara dj yang semakin keras membuat winwin semakin tidak betah untuk berlama lama dirumah sahabatnya itu.
"Lebih baik aku pulang saja"
Winwin memutuskan pulang tanpa pamit, bahkan sebelum pulang matanya sempat melihat taeyong yang tengah asyik dengan kekasih barunya yang bernama Jung Jaehyun.
"Cih, dasar!" Cibir winwin.
Saat menuju pintu keluar, langkah winwin terhenti dikarenakan seorang pria bertubuh kekar dan tinggi menghadang jalannya.
'Mungkin teman taeyong yang lain' batinnya.
"Mau kemana manis? Tidak menikmati pestanya?"
Winwin mendengus mendengar pertanyaan pria tinggi itu.
"Ya" jawabnya singkat
"Dan minggir lah, aku ingin pulang"
Winwin hendak menerobos pria itu, namun gagal. Karena pria itu menahan bahu mungilnya.
"Hei! Jangan terburu buru begitu"
"Lebih baik kita minum minum sebentar. Daritadi aku perhatikan kau tidak minum atau makan sama sekali"
Dahi winwin mengernyit. Apa katanya? Minum? Tidak! Winwin adalah orang yang mempunyai kepribadian yang baik. Ia akan menjauhi benda atau hal yang menurutnya tidak baik, termasuk minuman keras.
"Tidak, terima kasih"
"Cih, dasar lemah"
Mendengar ejekan dari pria tinggi itu, winwin sepertinya sedikit terpancing. Winwin membalas perkataan pria itu dengan nada yang sedikit meninggi.
"Aku tidak selemah itu!"
"Oh ya?" Balas si pria tinggi dengan nada mengejek
"Kau tidak percaya? Akan kubuktikan padamu!" Winwin berbalik arah, ia menuju tempat minum dan mengambil sebuah gelas yang berisi wine.
Pria tinggi itu mengikutinya, dan kemudian tertawa saat melihat winwin yang saat ini tengah membawa gelas berisi wine di tangannya.
"Minumlah" kata pria itu
Winwin pun meminumnya, baru seteguk dan pria manis itu terbatuk batuk. Mungkin tidak terbiasa dengan rasa wine tersebut.
Si pria saat ini tertawa semakin kencang melihat winwin terbatuk batuk akibat wine yang baru seteguk diminumnya. Tampak raut wajah winwin yang sangat kesal dengan pria tinggi yang ada di hadapannya saat ini.
"Tidak perlu dilanjutkan kalau kau tidak terbiasa"
"Tidak! Aku hanya tersedak tadi, makanya aku batuk batuk" elak winwin
"Oh ya? Kalau begitu ayo kita taruhan, yang mabuk duluan akan diceburkan ke kolam renang, bagaimana?" Tantangnya pada winwin
"Oke, siapa takut"
Winwin melanjutkan meneguk winenya, sementara si pria tinggi melakukan hal yang sama. Beberapa kali pria tinggi itu tertawa melihat winwin yang terbatuk batuk ketika meminum winenya.
Pandangan winwin mulai tidak fokus, rasanya sangat aneh. Winwin takut jika pria tinggi itu akan melemparkannya ke kolam renang saat ini juga.
"Lihatlah! Kau kalah. Sesuai aturannya, aku akan melemparkanmu ke-"
"Lucas!"
Samar samar winwin melihat seseorang yang menghampiri pria tinggi itu. Mengomelinya serta menjewer telinga pria tinggi itu hingga membuatnya mengaduh kesakitan. Kesempatan itu digunakan winwin untuk pergi, dengan langkah sedikit terhuyung winwin meninggalkan rumah sahabatnya itu.
---
"Ngh!" Di sepanjang perjalanan pulang winwin terus saja mengeluh, sesekali tangannya memijat kepalanya yang terasa pening.
Winwin menyesali perbuatannya tadi. Harusnya ia tidak terpancing begitu saja dengan perkataan si pria tinggi—lucas. Sungguh sial! Pulang sendirian larut malam dengan jalan kaki, ditambah kepalanya yang terasa makin pening.
"Huh, malangnya nasibku"
"Sekalian saja semua hal buruk menimpa diriku!" Gerutunya.
Langkah winwin terhenti ketika matanya melihat sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan. Tanpa rasa takut, winwin mendekati mobil tersebut. Dan kejadian selanjutnya adalah, seorang pria dengan penampilan acak acakan keluar dari mobil tersebut, aroma alkohol dari tubuh pria itu tercium sangat kuat di hidung winwin.
Pria itu menatap winwin datar, membuat winwin mengernyitkan dahinya. Tetapi beberapa detik kemudian tatapan datar itu berubah menjadi tatapan penuh nafsu. Membuat winwin sedikit ketakutan.
"M-mau apa kau?" Mulut winwin bergetar saat pria tersebut mendekatinya
Yang akan winwin sesali adalah, harusnya dia berlari sekuat tenaga. Bukannya diam dan berdiri layaknya patung seperti di sinetron bodoh yang sering ia lihat di televisi.
Kejadian itu terjadi sangat cepat, pria itu membekap mulut winwin dan memasukannya ke dalam mobil.
Di dalam mobil, winwin meronta ronta ingin keluar. Mulut manisnya tak henti henti mengeluarkan umpatan ke pria itu agar dirinya dibebaskan.
"Sialan!"
"Lepaskan aku bodoh!"
Namun, pria itu hanya diam dan menatap mata winwin. Tak hanya itu, tangan pria itu mulai membelai pipi halus milik winwin.
"Bodoh! Apa yang kau lakukan?!"
Bukan jawaban yang winwin dapat. Melainkan sebuah ciuman kasar dari pria tersebut.
"Mmppphh!"
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruin My Life •yuwin•
FanfictionAwalnya kehidupan winwin baik baik saja. namun tidak ketika malam itu datang, malam dimana hidupnya dirusak oleh pria yang tidak dikenalinya. [ TwoShot ] BXB CONTENT! Don't like? Then don't read it!