·1 || ITLM

443 31 6
                                    

Mustahil bagi gue, leader mafia, gak tau segalanya!
~Iva Sherly Jovanka~

•••

1. MENOLAK UNTUK LUPA.

"belajar yang serius, biar cepat pulang" ucap ravi

Hening. Tak ada jawaban dari kekasihnya.

"Jangan cemberut dong. Aku disini pasti nungguin kamu. Lagipula aku bisa nyusul kesana nanti kalo rindu hehe" ucap ravi

"Kamu serius mau nyusul aku?" ucap iva dibalas anggukan oleh ravi

"Awas ya kamu macem-macem. Ganjen sama cewek lain. Aku cincang kamu!"

"Yaudah aku berangkat dulu, selalu telfon aku ya!" ucap iva

"iya sayang hati-hati" ucap ravi melepaskan sang kekasih untuk pertukaran pelajar di Turki.

"Dia akan kembali. ibu percayakan iva sama kamu, kamu harus buat dia bahagia jangan mengecewakannya" ucap ibu iva menepuk pelan bahu ravi dan berlalu.

"jika kamu buat ank saya bersedih, kamu harus meninggalkan dia atau saya yang akan membawanya pergi jauh sampai kamu tidak bisa bertemu dengan dia selamanya" ucap ayah iva tersenyum kepada ravi dan berlalu ke tempat istrinya telah menunggunya.

Ravi berjalan ke parkiran bandara menuju mobilnya dia tampak terpengaruh dengan kata kata ayah iva tadi, tanpa sadar dari arah samping mobil melesat kencang dan..

brakk

Flashback off

Wanita itu tersadar dari lamunan nya. ia tersenyum miris mengingat kejadian 2 tahun lalu yang diceritakan oleh ibunya. "aku rindu" lirih iva, ya wanita itu Iva Sherly Jovanka. setelah kecelakaan itu ravi kehilangan ingatannya, bahkan ia tak mengenal iva. wanita itu tak ambil pusing ia yakin ravi pasti akan mengingatnya kembali apalagi orang tua nya dan orang tua ravi telah meyakinkan ia untuk tetap fokus pada sekolahnya, masalah ravi mereka akan urus dan membantu mengembalikan ingatannya.

Pembohong. Satu kata terlintas dalam otak iva. Mustahil seorang iva dengan gelar leader mafia nya tak mengetahui segalanya, bahkan dia tau bahwa ravi kini sudah memiliki kekasih lagi dan akan bertunangan. Ia meminum kopi nya dan fokus pada laptopnya kembali.

Ia sudah selesai dengan pertukaran pelajar 1 yang lalu, tapi ia tidak langsung kembali. Dengan kepintarannya, ia sudah lulus kuliah di usianya yang menginjak 17 tahun. Ia harus menuntaskan masalahnya dulu baru ia akan kembali.

<3<3<3

Seorang lelaki berjas hitam jalan di lobi perusahaan dengan punggung tegap dan mata elang nya tak membuatnya terlihat tua.

Ia masih duduk dibangku kelas 3 SMA tapi sudah menjadi ceo untuk membantu sang ayah sekaligus belajar menjadi pemimpin perusahaan.

Ia berjalan dengan wajah datarnya menuju ruangan nya dari jauh tampak ruangannya sedikit terbuka. sial, siapa yang sudah berani memasuki ruangannya tanpa izin darinya. "siapa yang masuk ke ruangan saya?" tanyanya kepada sekretarisnya yang sedang sarapan di meja kerjanya.

"ah selamat pagi bos, itu ada seorang wanita kat---" ucapnya terpotong karna sang bos berlalu begitu saja masuk ke ruangannya.

"sepagi ini sudah dikantor ku?" ucap lelaki itu

"kamu ya vi, gak kabari aku tadi malam, aku khawatir vi" ucap wanita itu yang tak lain adalah Dinda.

"i'm sorry, tugas aku byk banget tadi malam" ucap ravi, lelaki itu adalah Ravindra Arwan, ia sudah menjalani hidupnya yang baru sejak kehilangan ingatan tsb.

"Kan harini libur sekolah, tugas apa sih vi?"

"Tugas kantor"

Dinda mendengus. "malam ini kita jadi keacara pernikahan anak Mr. Fellix kan?" tanya Dinda.

"jadi"

"kamu ish cuek bgt, ga ilang-ilang lagi sifat dingin kamu tu" ravi hanya diam acuh mendengar ocehan Dinda.

Turki, 12.00 a.m

"va mau sampai kapan lo didepan laptop itu?" tanya liza, aliza chandani teman sekolah iva selama di Turki.

Iva berdecak. "sebentar lagi za, ini dah mau siap" ucapnya sambil mengotak atik papan keyboard laptopnya.

"Ck. sebentar lagi? dari jam 10 tadi lo bilang sebentar lagi, ini udah jam 12 ivaa, lo harus istirahat."

"yauda lo aja istirahat."

"tidur atau gue ga akan sapa lo 1 bulan kedepan." oke itu keputusan yang pas menurut liza.

"fine. gue tidur" pasrah iva

"nah gitu dong"

"good malam va, have nice dream" ucap liza sambil masuk ke kamarnya.

Iva masuk ke kamarnya, ia tak bisa tidur. Ia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"hallo"

"..."

"suruh anak-anak kemarkas semua." perintah iva kepada seseorang ditelfon dan memutuskan panggilan nya sepihak.

Ia mengganti pakaiannya dengan serba hitam, dan topeng separuh wajah yang biasa dipakainya ketika ke markas. Tak lupa ia meninggalkan secarik surat dimeja kerja nya. Lalu berlalu keluar dengan mobil sport hitam nya.

To be continued...

Vote+Comment ✨

Ig: salsabilarzkaa

IVA THE LEADER OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang