messy hair

2.3K 327 92
                                    

Beres asistensi tugas yang seminggu ini sukses bikin gua makin hari makin blangsak, gua berakhir menelantarkan diri di ruang sekretariat Himaprosipil. Bukan, bukan karena gua mahasiswa yang selalu aktif dalam organisasi. Di sini gua cuma numpang ngadem sekalian nongkrong gratis bareng Ocol dan Bambang. Mumpung sepi. Ditambah Eno yang menyusul kemudian, sebelas-dua belas kayak gua. Bedanya, itu anak kalau main ke sarang orang suka sekalian tebar pesona, sedangkan gua jelas nggak. Cukup Olivia satu di hati gua, nggak ada tempat buat orang lain. Lagian cogan sejati nggak usah tebar pesona. Nggak perlu terlalu banyak usaha.

"Anjing," Eno nyebutin nama binatang peliharaan Fransiskus Xaverius Bambang. "Rambut lu, Kaf. Haha. Gembel."

Setelah itu gua yang mengutuknya dengan sebutan hewan yang sama. Gua menyisir rambut dengan lima jari kanan, menampilkan muka gua yang jelas di atas rata-rata parameter cowok ganteng. Menyingkirkan rambut yang menghalau jidat gua. Dan ternyata si Eno malah ketawa makin kencang. Yogi Ocol dan FX Bambang juga ikut-ikutan.

Halah, kambing.

"Kagak digimbal, Kaf?"

"Mana bisa, Col. Itu masih pendek banget."

"Iya juga sih. Kebayang pendek-pendek gitu plintirannya, entar malah kayak jemb—"

"Lu pada bacot bat, et, dah!" potong gua. "Pikirin TB noh, jangan bisanya cuma ngomentarin rambut cogan."

Bambang seketika meringis. Semua tahu, dia yang paling ngenes di antara kami semua. "Nggak usah bahas soal TB, bisa? Gua masih sakit hati."

Nggak ada yang namanya belas kasih atau tenggang rasa untuk manusia sejenis Bambang. Orang ini sudah cukup bikin hampir seluruh mahasiswa UNJ patah hati karena cukup berintung telah berhasil punya pacar bernama Alisa dari FBS yang katanya paling jago goyang di jurusan Pendidikan Seni Tari. Nggak ngerti jago goyangnya yang kayak gimana, yang jelas semua pada heboh pas lihat Bambang update story mesra sama cewek itu. Makanya, sekarang kalau dengar Bambang ngeluh itu malah bikin anak-anak semangat. Iya, semangat doain Bambang cepat putus sama Alisa.

"Itu kutukan, bro! Selamat menikmati," kata Eno sebelum menyambung tawanya.

"Alamat bakal rekos nih?"

Bambang langsung mewek. Setan, pakai meluk-meluk dusel ke gua lagi. Pahit. Beda rasanya kalau yang nempel-nempel itu Oliv. Hmm.

Ngomongin soal Oliv, gua nggak sengaja baca Q&A yang dia adain di Instagram. Hampir seminggu gua nggak buka medsos. Benar-benar fokus sama TB. Sibuknya bukan kaleng-kaleng. Dan waktu gua lihat direct message yang menunjukkan bahwa Olivia ngetag gua di beberapa postingannya. Isinya lumayan bikin gua sempat lupa gua lagi di mana dan ngapain.

Di balik berbagai jawaban Oliv, gua tahu, dia kangen sama gua. Yakin. Sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen. Jangan bikin keyakinan gua kandas dengan mengatakan; "Ah, yakin?", "Gua lihat-lihat, kayaknya Oliv senang-senang aja tuh." atau "Pede banget lu, Kaf.". Jangan. Karena gua nggak pengin mikirin hal-hal aneh dan bikin kepercayaan diri gua anjlok.

Gua udah nyoba menahan diri selama seminggu ini demi fokus dalam proses TB. Dan gua udah berjanji sama diri gua sendiri kalau nanti di saat tugas-tugas brengsek itu selesai, gua nggak akan segan-segan menyalurkan rasa cemburu yang tiap hari terus-terusan numpuk. Iya, gua tahu selama gua nggak ada di sisi Oliv, selalu ada temannya itu. Jangan tanya lagi, lu pasti udah tahu siapa yang gua maksud.

Pas lagi baca-baca jawaban Oliv, gua menemukan beberapa pertanyaan menyangkut kesayangan gua itu sama teman cowoknya. Dari minta foto bukti orang yang lagi duduk di samping Oliv sampai dengan apa yang sedang mereka lakukan sekarang. Gua nggak perlu repot-repot nanya ke Oliv. Followersnya doi memang suka pada kepo, jadi kalau mau tahu tentang Oliv ya tinggal baca Q&A aja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strawberry GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang