Tubuhnya terasa panas.
Sangat panas.
Terlebih lagi saat benda itu menyentuh punggungnya yang mulus.
Erangan tak tertahankan.
Di remasnya erat bantal yang ada di bawahnya, di buat kusut jadinya.
Desis panjang dan ringisannya membuat laki-laki itu mengerutkan kening.
"Sakit?"
"Sakit banget, bang"balas si gadis nyaring menitikan air mata.
"Gimana kalau berhenti aja?"
Si gadis menggeleng."lanjutin aja bang, tanggung."
Lelaki itu baru hendak melanjutkan, si gadis mengerang kesakitan lebih dulu.
"Pelan-pelan,bang!"
Si lelaki merasa bersalah membuat anak gadis orang menangis.
"Ditahan, dek. Nanti juga nggak sakit lagi kok"
"Kalau begitu, buruan bang, kelarin buruan!"
Si lelaki akhirnya menyerah. "Dek kalau nggak kuat sama beginian, nggak usah aja sekalian."
"Tapi temanku semuanya udah pada......."
Gadis itu menjeda, membuat si lelaki merasa bersalah.
"Yaudah, dek. Lain kali kalau tatoan, beli yang gosok aja. Yang permanen kayak gini biasanya emang saki"
Gadis itu pun hanya mengangguk sebagai balasan.
XOXOXO...Positif thingking aja gayss😂
Jangan selalu berfikiran negatif ingat dosa cuyyy😂😂Sampai jumpa di chapter berikutnya😚😚