Jauh sebelum cerita kita dimulai, aku pastinya sudah tahu kamu, dari Instagram. Kita memang berbeda SMP tadinya, lalu bertemu di SMA yang sama. Dipikir-pikir kita ini memang aneh, dari kelas 1 sampai 3 SMA selalu bersebelaha. Ada apa ini? Takdir kah? Atau hanya kebetulan saja? Ah, aku tidak tahu. Aku sudah senang kalau kamu di dekatku, itu sudah cukup.
[Awal perbincangan kita]
Saat itu, aku sedang duduk bersama teman-teman sekelasku di Gazebo depan kelas. Lalu tiba-tiba kamu muncul, dan ikut berbincang bersama kami. Entah kenapa, pembahasan waktu itu adalah "Sendal" dan "Sandal" , akupun bingung sampai sekarang. Namun, perbincangan kita hanya sebatas itu ya? Karena kitapun terpisah kelas dan masih sama-sama mempunyai pacar.
Fyi; pacarku saat itu adalah teman sekelas. Dia sangat overprotective padaku.
Aku lupa, pokoknya itu malam hari. Sehabis aku mengambil pesanan spanduk milik Ayahku, kita bertemu di jalan. Aku bersama temanku Agnes dan kamu sendirian, sama-sama mengendarai motor. Lantas ku bilang pada Agnes :
"Itu Danang ya? Coba kamu sapa deh, Nes".
Dan benar, itu kamu. Tapi kayaknya kamu kaget ya aku sapa? Atau kamu tidak tahu kalau itu aku? Hahaha. Maaf ya kalau itu bikin kamu kaget.
Pertemuan berikutnya di parkiran motor depan sekolah, aku dengan temanku Mega. Sebenarnya tidak sengaja melihat kamu disitu juga, dengan cuaca yang sangat panas aku tiba-tiba bilang :
"Kok kamu hitam banget sih, Nang?"
Dan kamu hanya diam sambil tersenyum waktu itu. Hahaha. Sepertinya kamu tersinggung ya dengan ucapanku tadi? Maaf juga ya, niatku hanya bercanda.
Hari-hari selanjutnya, kita sering bertemu karena memang jarak kelas kita yang bersebelahan. Tapi ya hanya sekedar bertegur sapa, tidak lebih.