Oh Baby!

7.8K 780 78
                                    

noted: paham g paham, asikin aja uda hehehe🍃

***


"Gavaaaa, aku kepengen getok Nata. Boleeeehhh yaaa???"

Nata mendelik ketika mendengar penuturan bumil yang satu itu. Padahal perutnya sudah mulai membesar, menginjak usia kandungan 9 bulan. Tapi kenapa tingkah menyebalkan Vasya tidak pernah hilang, menurut Nata. Selalu deh dia yang kena. Suaminya juga bukan. Memang minta digetok Vasya ini.

Tentu Gavare mengangguk antusias, "Getok aja sayang, jambak kalau perlu."

"Sini palalo gue jambak!" Sahut Nata sewot. Yailah bang, gitu doang.

Kaylee terbahak, "Udah bang, turutin aja permintaan bumil. Daripada nanti anaknya Ka Vasya ileran gegara lo. Lebih diamuk yang ada." Ujarnya sembari menciumi Kaveen, putra kecilnya yang ia lahirkan beberapa bulan yang lalu. Kini tumbuh menjadi bayi menggemaskan nan tampan.

"Al, boleh yaaaa?" Vasya menatap Aldera dengan tatapan memohonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Al, boleh yaaaa?" Vasya menatap Aldera dengan tatapan memohonnya. Harus minta izin dulu sama pawangnya.

Aldera mengangguk, "Sok atuh Sya. Ikhlas lahir batin gue mah. Asal jangan lo bikin mati aja ya. Kasian, nanti gak ada yang nurutin bm gue lagi."

"SERIUUUUUSSS?"

"Iya serius, bumil."

"Al apan deh ah. Tega banget kamu sama aku." Nata menekuk wajahnya. Ini gak ada yang mau belain dia?

"Udah lah by, dijitak doang. Itung-itung beribadah eh kamu, nurutin maunya bumil." Balas Aldera dengan santainya. Belum aja Aldera di jitak balik sama Nata. Eh gak mungkin deh, bucin mana pernah nyakitin fisik doinya.

Ali, Rien, Samudra dan Gavare semakin terbahak. Puas banget memang mereka lihat Nata dinistain seperti itu.

"Kapan lagi lo dikerjain bumil?" Rien menoyor bahu Nata.

"Lo aje sini gantiin gue."

"Gak lah anjir! Vasya maunya lo."

"Pasrah aja lo pasrah." Ali menepuk-nepuk bahu Nata, "Belom pernah ngerasain permintaan bumil kan lo."

"Diem deh lo."

Karin bagian nyemangatin Vasya aja deh. "Ayooo ayooo Sya, jitak Nata yang keras. HAHAHAHA puas si gue!!"

"Sialan emang lo karin."

"Ssttt diem deh Nat, banyak bacot kau." Balas Karin lalu ia tertawa lagi.

Vasya berpindah tempat, duduk disamping Nata. Lalu menyengir lebar, "Hehe sorry ya Nat. Anak gue yang mau. Bersedia kan lo?"

Nata mendengus pelan. "Iye iye, demi ponakan gue biar gak ileran." Katanya. Uhuuui, Om baik zekali kamu Nat.

Alih-alih menjitak, Vasya justru menjambak rambut Nata lumayang kencang. Membuat sang empunya memekik karena kaget. Sial, dibikin jantungan sama si Bumil. Ya Tuhan, salah apa hidupnya Nata tuh.

TPB Season 2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang