[ K&L ] 5

525 61 3
                                    


Please for read is slowly

5. Garis Permulaan

__________________________________________________


Hari ini Sasuke dan Naruto sudah mulai bersekolah seperti biasa. Mereka sudah pindah ke Tokyo kemarin setelah mendapat izin dari orang tua mereka. Karena jarak Kyoto ke Tokyo lumayan memakan waktu, jadilah mereka memilih untuk tinggal di apartemen yang waktu itu mereka kunjungi.

Toh, mereka hanya menghabiskan dua semester saja karena mereka pindah pada semester awal di kelas tiga. Usia mereka memang terlalu muda, namun mereka tetap menjalankan apa yang dipercayakan oleh orang tua mereka untuk tetap bersekolah secara normal. Yah, walaupun tetap saja menggunakan jalur akselarasi.

Dan mereka sudah sangat bosan melihat papan penanda kelas mereka yang bertuliskan 'Kelas 3A'. Demi Tuhan, mereka selalu saja ditempatkan di kelas ini sedari dulu. Apa tidak ada takdir lain lagi? Pikir Sasuke dan Naruto.

Jam pertama sampai jam ketiga mereka masih bisa bertahan tanpa menguap.

Jam keempat, masih mencoba bertahan..

Pertengahan jam keempat....

"Sensei," panggil Naruto pada guru yang tengah menjelaskan.

"Ya? Ada apa Uzumaki- kun? " jawab Kurenai selaku guru yang tengah menjelaskan.

"Ah, tidak jadi. Gomennasai Sensei." jawab Naruto merasa bersalah. Semoga saja Kurenai-sensei tidak berpikiran sempit. Lanjutnya dalam hati.

Kurenai yang tampaknya mengerti masalah Naruto yang tengah bosan hingga mengantuk memutuskan. "Jaa, kerjakan soal di papan tulis!" Perintahnya sembari tersenyum lembut.

"Eh? Baiklah." ...itta, killer-sensei...

Naruto berdiri dan berjalan menuju papan tulis dan mulai mengerjakan soal yang sudah tertulis.

Kurenai tersenyum kemudian mengedarkan pandangannya dan melihat Sasuke yang tengah menguap. "Uchiha- kun, tolong maju ke depan dan kerjakan soal!"

•••
[K&L]


Jam istirahat pertama..

Sasuke dan Naruto, setelah guru keluar kelas langsung beranjak dari bangku mereka menuju ke kantin. Mereka tidak perlu repot-repot merapihkan buku atau alat tulis seperti siswa lainnya. Kenapa? Karena mereka hanya mengeluarkan sebuah buku catatan seukuran saku celana beserta satu bolpoin hitam. Tidak perlu buku LKS atau buku materi. Semua materinya sudah berada di luar dalam kepala.

Karena semua ruang kelas tiga ada di lantai tiga, jadilah mereka harus menuruni tangga yang menurut mereka merepotkan.

Bisik-bisik mengenai berita terbaru terdengar mengalir di telinga bagai sungai mengalir deras.

"Hei, aku dengar pihak kepolisian datang lagi ke sini. Terlebih kali ini pihak yang datang adalah petinggi."

"Hem... Ini sudah yang keberapa kali? Mungkin ini sudah kali ketiga selama satu bulan ini."

"Ya, itu benar."

Mendengar hal ini, Naruto bertatap dengan Sasuke dan mengangguk bersamaan. Mereka melanjutkan perjalanan menuju ke kantin dengan santai namun aura di sekitar mereka seperti aura pedalaman laut. Tidak ada yang berani mendekat dalam radius dua meter. Walaupun begitu, raut wajah mereka yang santai sebenarnya otak mereka sedang bekerja tiga kali lipat dari biasanya. Inilah yang terjadi jika mereka mulai menunjukkan kesungguhannya.

Detective Couple [ K&L ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang