Red Empress

759 80 40
                                    

TaeJoon + NamKook

Taehyung x Namjoon
Jungkook x Namjoon

An : Past Life AU, Joseon Dinasty

.
.

Berlari-lari kecil menuju sebuah gubuk  yang berdiri di dekat dengan ladang bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berlari-lari kecil menuju sebuah gubuk  yang berdiri di dekat dengan ladang bunga. Dia mencapai tempat yang bangunannya terdiri dari kayu dan atap dari daun rumbia dengan nafas yang tersengal-sengal. Bocah itu membungkuk sambil memegang lututnya sembari mengatur nafas. Sosok wanita paruh baya dengan tubuh gempal terlihat membawa keranjang yang berisi bermacam-macam bunga di dalamnya.

"Selamat pagi bibi!" Dia menegakkan lagi badannya untuk memberi salam kepada wanita yang dipanggilnya bibi.

"Selamat pagi Namjoon-ah." Senyumnya ramah. "Ini bunga yang harus di antar ke toko bunga 'Hana' milik Sejin-ssi."

Namjoon menerima buket bunga  dengan riang gembira. "Baiklah bibi. Aku akan segera mengantarkanya." Saat hendak berbalik kembali ke jalan, langkah kakinya terhenti.

"Oh, Namjoon-ah. Kau lupa sesuatu." Panggil si bibi. Dia kembali memutar badan ke belakang.

"Ya bibi?"

Dia kembali menyodorkan sesuatu. Sebuah payung merah dengan gagang kayu. Namjoon mengadah ke wanita itu. Kenapa dia memberikan payung? Padahal cuaca hari ini cukup cerah.

"Payung? Untuk apa?"  Namjoon mengangkat alisnya.

"Belakangan hari ini cuacanya tidak menentu. Akan lebih baik kalau kau membawa payung untuk berjaga-jaga. Kalau hujan, bunganya bisa layu 'kan? Kasihan Sejin-ssi kalau bunganya layu nanti tidak akan laku." Ujarnya. Kepala bersurai coklat itu berpikir sejenak.

"Baiklah! Terima kasih bibi!" Namjoon mengambil payung itu dan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kota.

Selama perjalanan dia melihat hamparan bunga yang luas membentang berwarna warni. Padang bunga tersebut merupakan lahan bagi petani bunga untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup mereka. Si manis sangat menikmati pemandangan ini, terutama di musim semi. Di mana dirinya akan sibuk mengantar bunga ke sana kemari untuk memenuhi kebutuhan bunga di toko di kota terdekat. Berjalan dengan penuh semangat untuk mengais rezeki dengan mengantar bunga-bunga tersebut dia bersenandung kecil sepanjang jalan.

Tentunya sebagai kurir yang mengantarkan bunga-bunga tersebut dia berharap akan mendapatkan imbalan yang setara setelah melakukan tugasnya. Dia sangat menikmati pekerjaan sederhana ini. Bisa berjalan-jalan ke kota, menyukai bunga, dan tentunya juga uang hasil dari kerja keras sendiri.

Di tengah perjalanan menuju ke kota, kepala karamelnya mengadah ke angkasa. Awan abu-abu tebal mulai berhenti di sana. Sepertinya benar apa yang dikatakan oleh bibi. Cuaca yang tadi lumayan cerah kali ini berganti mendung pekat dengan cepat. Tidak lama rintik air pun jatuh satu persatu. Segera dia membuka payung yang dibekali bibi pengepul bunga tadi untuk melindungungi dirinya dan juga bunga yang harus segera dia antarkan ke toko bunga Sejin-ssi.

Heartbeat // Re.De'JavuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang