05

965 37 23
                                    

Happy Reading 😇

Vote dulu sebelum membaca 🤓

KENZA POV

Gue dan sahabat-sahabat gue masuk keruangan kepala sekolah setelah mendapat respon dan kalian tahu? Dia sedang menelpon dengan santai sambil menaikan kedua kakinya diatas meja.

"Iya nanti mas usahakan buat minta uang lagi sama kepala yayasan" ucap pria yang seumuran dengan daddy tapi masih lebih tua pria ini, dan gue yakin dia adalah Dimas Luchiver a.k.a Kepala Sekolah di AIHS.

"Bodoh!" batin gua.

Setelah dia mengakhiri percakapan dengan istrinya, dia menatap gue dan sahabat-sahabat gue tajam.

"Eh kalian jangan masuk! Disitu aja bisa-bisa ruangan saya yang mewah ini tercemar virus nantinya. Udah sana kalian masuk ke kelas XI IPA 1" usir kepala sekolah.

"Ya pak makasih" ucap Kayla mewakili kita semua dan langsung menuju ke kelas XI IPA 1.

"Anjing banget tuh si kepsek, gedeg gue liatnya" kesal Crystal.

"Kesel gue lama" liatnya" ucap Kayla.

"Jadi, apa rencana lo selanjutnya?" Tanya Sablia.

"Liat aja nanti" ucap gue sambil tersenyum smirk.

AUTHOR POV

Setelah sampai di kelas XI IPA 1 Kenza pun mengetok pintu.

Tok... Tokk... Tookk...

Tak lama pintu pun dibuka dan munculah seorang guru cantik dengan senyum ramahnya.

"Kalian murid baru itu?" Tanyanya.

"Iya bu" jawab Kenza dkk.

"Kalo begitu tunggu sebentar" ucapnya kemudian masuk kedalam kelas.

"Anak-anak kita kedatangan murid baru, kalian berempat ayo masuk perkenalkan diri kalian " ucapnya mempersilahkan Kenza dkk masuk dan menyuruhnya memperkenalkan diri.

Saat Kenza dkk masuk banyak yang menatapnya jijik, sinis, tajam, marah, dll.

"Hai, gue Kayla Leviana. Panggil aja Kayla"

"Gue Crystal Vionna. Panggil aja Crystal"

"Sabila Queenza. Bila"

"Kenza" ucap Kenza dingin, singkat, padat, dan jelas.

Fyi: jadi tuh Kenza dkk sengaja ga makai nama marga mereka, karena kenza yang nyuruh. Katanya biar tambah seru main-mainnya.

Semua orang yang ada dikelas dibuat takut dengan aura dingin yang dikeluarkan oleh Kenza kecuali sahabat" Kenza.

"Ba...Baiklah ada yang mau bertanya?" Ucap guru tersebut. Lalu ada seorang cewe dengan dandanan menorr plus bajunya ketat banget kaya cabe kiloan dipasar, tunjuk tangan.

"Kalian pindahan dari desa yah? Cupu banget dandanannya" Tanya Dara a.k.a cewe yang tunjuk tangan tadi sekaligus ketua geng cabe-cabean disekolah ini.

Pertanyaan yang dilontarkan Dara tadi mampu membuat seluruh siswa maupun siswi dikelas menertawai Kenza dkk.

"DIAMM!!! Dara kamu tidak boleh berbicara seperti itu!!!" Tegur guru yang sedang mengajar, dan Dara hanya memutar bola matanya.

"Oh iya kenalin nama ibu Siska, kalian bisa panggil saya Bu Siska. Saya mengajar Matematika sekaligus menjadi wali kelas kalian" ucap bu siska memperkenalkan diri.

"Yasudah, kalian silahkan duduk di bangku paling belakang yang kosong itu" ucap bu siska.

"Makasih bu" kata Kenza dkk.

KENZA POV

Setelah bu siska nyerocos p×l akhirnya gue sama sahabat" gue disuruh duduk juga.

Gue segera menuju tempat duduk yang ditunjuk bu siska, tapi gue ngeliat Dara sengaja menjulurkan kakinya.

"Kayaknya dia mau buat gue jatoh, cih ga semudah itu bitch" batin gue dengan smirk yang tidak terlalu terlihat.

"Auuw!!" Teriak Dara.

Gue injak kaki Dara lalu menatap Dara tajam.

"Mampus lu" batin sahabat-sahabat gue.

♧♧♧♧♧♧♧♧♧

"Kenapa Dara?" Tanya bu Siska heran. Karna tiba-tiba Dara berteriak.

"Ga..gapapa ko bu, kaki saya cuma kram aja tadi" elak Dara.

"Awas aja lu Nerd! Tunggu pembalasan dari gue" batin Dara.

"Gue tunggu" batin kenza.

"Kamu ini ada-ada saja" kata bu Siska sambil geleng-geleng kepala. "Yaudah anak-anak mari kita lanjutkan. Jadi bla bla bla...." jelas bu Siska.

Kringg... Kriingg... Kringg (bel istirahat berbunyi).

"Baik anak-anak sekian dulu pelajaran hari ini. Kita lanjutkan minggu depan jangan lupa tugasnya dikerjakan" kata bu Siska lalu melangkah ke luar kelas.

"Kuy ke kantin, udah ga sabar nih perut gue mau makan yang banyak mumpung ada yang traktir" ajak Crystal sambil mengelus-elus perutnya.

"Kuylah" jawab Kenza dan Sabila bersemangat sedangkan Kayla hanya mengekor dibelakang.

Sesampainya mereka dikantin banyak yang menatap mereka jijik, dan banyak juga hujatan-hujatan yang keluar dari mulut siswa/i. Sedangkan Kenza dkk hanya memasang wajah datar dan menulikan telinga mereka.

"Yah penuh gimana nih" ucap Kayla.

"Tuh pojok kosong, situ aja" pilih Kenza.

Setelah mendapat tempat duduk, Kenza dkk pun memesan makanan.

"Mau pada pesen apa? Biar gue yang pesenin" tawar Kayla.

"Gue nasi goreng seafood sama jus jeruk" kata Kenza.

"Samain semua aja biar gampang pesennya" usul Sabila.

"Oke" ucap Kayla lalu segera memesannya.

"Jangan lama-lama gue udah laper banget nih" ucap Crystal sebelum Kayla benar-benar pergi.

"Ehh, gue kangen markas yang ada diindo udah lama kita ngga kesana" lanjut Crystal tiba-tiba.

"Iya juga yah udah lama banget" balas Sabila.

"Gimana kalo kita habis ini bolos, terus pergi ke markas" usul Crystal.

"Boleh" jawab Kenza dingin + datar.

"Silahkan makan tuan putri" ucap Kayla sambil membawa minuman, sedangkan makanannya dibawakan oleh pelayan kantin.

"Makasih yah maid gue tercinta" ucap Kenza dan mendapat gelak tawa oleh sahabatnya kecuali Kayla.

"Aiishh suka-suka lu dah ya, kuy lah makan" ucap Kayla sambil memutar bola matanya.

Saat sedang asik makan, tiba- tiba kantin yang tadi suasananya tenang menjadi sangat riuh dan ribut akibat kedatangan most wanted boy sekolah ada dikantin.

Banyak teriakan-teriakan histeris + alay dari seluruh siswi yang ada dikantin demi mendapat perhatian dari mereka.

"Kyaaa most wanted boy kita datang"

"Nathan love you"

"Kenzii aku pada muu"

"Ka Rafka senyum dong"

"Ka Steven senyumanmu bagaikan candu"

Dan masih banyak lainnya. Sedangkan Kenza dkk hanya acuh dan melanjutkan makannya yang tertunda.

⚘⚘⚘

Dah update nih 🤗
Jangan lupa follow, vote, dan komen yak 😉
See you next chapter 💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang