⚠️ Kepada netizen Haters yang sekedar jalan-jalan untuk sekedar mencari kesalahan dalam penulisan saya, tidak usah meninggalkan komentar sampah di lapak saya, saya tidak butuh itu!
👉 Hanya sebuah cerita bergenre Fluff...
⛔ Karena cerita ini mengandung unsur homoseksual, gay, yaoi dan sejenisnya, harap menjadi bahan perhatian kepada kaum Homophobic untuk tidak membacanya.
*Alangkah senangnya jika para pembaca yg berkunjung tidak menjadi silent reader...karena satu vote dan sebaris komentar dari kalian itu menjadi penyemangat bagi saya untuk melahirkan lebih banyak lagi cerita lainnya...❤🙏🏻
.
.
.
.
.
Visual
❤ KaiSoo ❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Happy Reading...
.
.
.
.
.
Rio duduk diam di tepi lapangan, melihat teman-temannya bermain basket di lapangan sana. Ia enggan bergabung bersama mereka.
Rio sebenarnya bukan berlagak sok galau, tapi memang ia enggan untuk melakukan aktivitas apapun.
Sejak seminggu yang lalu dunia tiba-tiba tak seindah biasanya lagi...
Azka telah pergi, Rio sudah menyusul ke bandara waktu itu, tapi pesawat yang membawa pemuda itu ke Kanada telah berangkat. Rio hanya bertemu Mas Adi, Kakak sepupu Arzy yang mengantar cowok itu ke bandara.
Konon kata Arzy, Abangnya pindah kuliah ke sana, Rio patah hati. Ia dirundung jutaan rasa penyesalan.
Kenapa di saat ia telah menyadari perasaannya, di saat ia ingin mengutarakan perasaannya, di saat ia ingin jujur dan meminta maaf pada Azka, cowok manis itu malah pergi...?
