(1) Hari Pertama

16 0 0
                                    

Tiada hari tanpa harapan karena harapan lah kita bisa terus berjuang

🍁🍁🍁

Luna pada Sma ini dia mengambil jurusan IPA, luna tidak pernah mengenal apa itu cinta dan luna bahkan tidak sekalipun ada fikiran tuk terjerumus dalam cinta itu .

ting tingg tinggg

bel masuk sekolah sudah berbunyi, menandakan jam 7 sudah masuk dan disini luna mulai belajar, dimana masa putih biru menjadi putih abu-abu, sungguh ini adalah sebuah kejutan bagi seorang luna, bisa bersekolah di SMA  negeri bakti jaya, dengan senyumnya menyimpul, luna duduk di meja no 3 dari depan, karena sudah penuh semua. 

Brukk

suara seorang jatuh di depan pintu, awalnya semua siswa tertawa dan sekali siswa laki-laki itu menegakkan kepala nya, siswa perempuan langsung bersuara memuji, "waw, tampannya". "ehh pangeran darimana". dan semacamnya , tapi tidak untuk luna, yang sedari tadi hanya menunduk melihat buku nya.

lelaki itu putra, putra berdiri dan melihat sekeliling dan hanya ada 1 bangku yang kososng. berjalan dan "Apakah bangku ini kosong , saya boleh duduk disini". kata putra pada perempuan itu. Tanpa menoleh , perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya, yang berarti meng-iyakan permintaan putra,

" apa begitu sulit untuk mengatakan iya", batin putra.

tak lama kemudian guru mereka datang, lalu luna menutup buku yang ia baca tadi dan fokus ke depan, ibu guru; "Selamat pagi anak-anak, bagaimana perasaan kalian ketika diterima di sekolahan Bakti jaya ini ?". "Bahagia bu..." serentak mengatakan begitu, hanya luna yang mengatakan "bangga dan beruntung bu". "baiklah menyingkat waktu kita, kita perkenalan dulu di hari pertama ini, perkenalkan nama saya Rahayu dewi, biasa di panggil rahayu, ibu mengajar pelajaran Biologi, dan karena ini hari pertama, mari kita perkenalkan dari sebelah pojok depan kanan disana", lalu satu persatu mulai mengenalkan dirinya,

----skip---- 

Lalu sampailah di meja luna dan putra, Luna berdiri , "perkenalkan namaku Luna Lisaraswati, saya dari kalimantan barat, saya suka membaca, saya bercita-cita menjadi seorang desainer, sekian dan terimakasih semua nya".

di lanjut oleh Putra , "Saya Putra Gamsani, saya dari Jawa barat, saya hobi berolahraga, cita-cita saya menjadi Dokter".

Skip

Karena sudah setengah 1 jam dan tidak ada lagi yang akan memperkanalkan diri, Ibu Rahayu memberitahu cara dia pengajar dan apa saja yang harus dilakukan oleh murid-muridnya, disela-sela ibu menjelaskan, putra berbicara kepada luna.

"apakah begitu keluh itu mulut, buat ngomong sesama teman sebangku". kata putra menyindir, dengan senyum sinis, luna berbicara, "apakah sebegitu penting balasan ucapanku ?". "ya kan lu cantik, orang cantik itu akan hilang cantiknya , koc cuek-cuek begini". kata putra, lalu luna membalasnya , "Anda mengejek saya, cewek berkacamata kayak ginik dibilang cantik". putra melirik sedikit dan berkata "Coba di buka kacamata nya dan di beri sedikit poles, pasti orang tahu bahwa kamu cantik, tapi untuk apa melakukan itu, dengan begini saja sudah kelihatan cantiknya".

Karena Luna malas berdebat, Luna memilih untuk diam dan lanjut mendengarkan semua penjelasan guru nya.

Di sela-sela itu putra berbicara "Btw... Gue minta maaf ya soal tadi, koc ada kata yang salah".
Luna hanya diam , walaupun dia mendengarkan putra meminta maaf.

Sahabat ku Cinta ku juga 😊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang